"Ka alvin... Pleaseee jangan bawa gueee.. Gue mau pulang ka." tangais mila pecah saat alvin membawa mila secara paksa dengan dibantu oleh anak buahnya ditambah lagi mereka membius mila hingga mila tak sadarkan diri. Kini mila entah berada dimana ia tak tahu sama sekali. Ia berada disebuah kamar yang sangat luas dan mewah.
Mila meringkuk diatara kedua lututnya iya terus saja menangis tanpa henti tangannya terus mengusap perut ratanya.
"Sayang... Tolong aku... Aku gk mau disini kami memerlukanmu." kata mila disela isak tangisnya."Mommy akan selalu menjagamu sayang." bayang kevin selalu saja melintas diotaknya.
Disisi lain.
Kevin seperti orang gila mencari mila kesana kemari. Dia benar-benar kehilangan mila, mila bagai ditelan bumi entah kemana perginya. Begitu juga dengan mama nancy mulai bingung dimana mantunya itu berada.Dan semalam dia sudah mengetahui tentang keadaan suaminya yang terserang AIDS. Jujur hatinya saat ini sangat hancur mengetahui pria yang sanagt ia cintai mengidap penyakit berbahaya, ditambah lagi menantu kesayanganya juga menghilang entah kemana.
"Ini salah mama. Coba waktu itu mama gk masuk duluan kekamar. Mila gk bakalan hilang kaya gini vin." kata mama nancy menyalahkan dirinya atas hilangnya mila.
"Ma.. Sudah jangan menyalahan diri mama sendiri. Kita harus tetap semangat ma kita cari mila sampai ketemu. Gimanapun sekarang mila hilang bersama calon cucu mama anak kevin ma." kata kevin menangis, biar saja ia terlihat lemah didepan mamanya, karna itu memang kenyataan bagaimana seorang suami bisa bersantai-santai saja saat tahu istri tercintanya hilang bersama calon anak mereka.
"Apa kamu sudah dapat info tentang mila gween?..." tanya kevin saat melihat gween datang bersama david. Ya setelah david mengetahui kehamilan gween dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan calon istrinya yang tak lain adalah sahabat gween sendiri. Walaupun saat mengetahui hal itu, cacian, makian hinaan sampai sumpah serpah keluar dari mulut sahabatnya itu. Tapi davin dan kevin menjadi tameng untuk menyelamatkan gween dari amukan sahabatnya.
"Belum... Hanya saja ini tentang papa chandra."
"Sudahlah gween kami semua sudah tahu."
"Oh.. Kepalaku benar-benar pusing saat ini... Kenapa masalah menimpa mila daj kau tak pernah habis.."
"Aku tak tahu gween.. Sepertinya Tuhan senang sekali memepermainkan kami berdua." kata kevin yang masih setia memeluk mamanya.
Mama nancy menangis mendengar ucapan anaknya.
"Jangan salahkan Tuhan sayang... Harusnya kita berusaha, kita minta sama Tuhan buat segera menemukan mila bukan malah seperti ini.""Maafkan kevin ma, hanya saja ini terlalu berat untuk kevin."
Mama nancy menuntun anaknya duduk disofa ruang tamu.
Ditempat mila.
"Selamat malam mila. Ini makanan untukmu... Jangan lupa makan, kasihan anakmu dan kevin yang ada didalam perutmu." alvin meletakan makanan kesukan mila diatas nakas sebelah ranjangnya.
"Terimakasih." kata mila datar, alvin sangat tahu perasaan mila saat ini, ia berjalan kearah tirai besar yang ada dikamar mila kemudian menariknya. Mila mendongakan kepalanya menatap kaca berukuran sanagat besar ada didalam kamar tempatnya berada. Matanya membulat sempurna saat melihat siapa yang ada dibalik kaca itu.
Ia melihat om chandra papa kevin sedang duduk disudut ruangan sambil memeluk kuat kedua lututnya, setelah itu ia mengacak-acak kuat rambutnya. Sanagt menyedihkan itu yang mila lihat dari om chandra.
Hatinya terenyuh kemudian kakinya mendekat kearah kaca itu dan melihat keadaan papa chandra yang begitu menyedihkan.
"Ketuklah.. Kamarmu sengaja dibatasi dengan kaca berukuran tebal ini semua om chandra buat saat 4 bulan yang lalu saat dia mengetahui kalau dia terserang AIDS dia meminta orang kepercyaanya membangun sebuah rumah yang berbatasan langsung dengan tempat dimana dia dirawat."
"Apa ini tidak berbahaya.. Kaka tau aku sangat takut terserang penyakit yang sama."
"Tidak apa mila. Kamu tenang saja.. Semua keadaan rumah ini steril. Dan setiap hari ada petugas kebersihan yang membersihkan rumah ini. Dan selama om chandra tidak terluka maka semua aman."
"Benarkah.. Aku benar-benar takut ka." kata mila lagi.
"Ya... Emmm mila aku benar-benar minta maaf karna telah membawamu secara paksa kesini. Ini aku lakukan atas permintaan om chandra. Ini permintaan terkhirnya."
"Aku sungguh tak mengerti."
"Saat dia tahu mengidap penyakit ini ia mengalami depresi berat, dan saat dia melihatmu. Ia berfikir kalau kau hanya menginginkan harta kevin karna setelah dia bertemu denganmu malam itu dia langsung mencari informasi tentangmu. Maka dari itu ia berfikiran seperti itu kau tidak benar-benar mencintai kevin. Dengan dia menidurimu maka otomatis kau akan terserang penyakit yang sama dengannya itu karna dia tak ingin kevin terluka. Tapi ternyata dia salah menilaimu, kau dan kevin menikah hal itu sukses menyadarkannya kalau dia salah menilaimu. Dan saat dia tau kau sedang mengandung dimana kondisinya semakin parah dia memintaku untuk membawamu kemari.. Dia ingin disisa umurnya dia bisa melihat cucunya lahir."
"Tapi ini salah... Kalian menyakiti hati orang banyak."
"Kami tahu. Om chandrapun tahu, karna itulah ia memintaku untuk menculikmu.. Karna dia tahu kevin dan tante nancy tak akan membiarkanmu ada disini bersama om chandra."
"Aku benar-benar bingung dengan cara pikir kalian.. Kalian harusnya sadar, umur kalian udah gak lama lagi tapi masih nyulik gue.. Lo semua mau nambah dosa lo hah.." teriak mila menangis, ia tidak perduli dengan apa yang sudah ia ucapkan.
"Maafkan kami mil." kata alvin menangis terduduk dilantai.
"Kalian jahat ka... Kalian tahu aku sedang hamil.. Tapi kalian malah menyiksaku dengan berjauhan dari kevin." teriak mila lagi.
"Maafkan kami mil." kata sebuah suara yang sudah lama tak didengarnya.
"Michelle.." kata mila lirih kepalanya benar-benar pusing. Apa-apaan ini semuanya begitu berat untuk dipikirkan
Michelle berjalan mendekat kearah mila dengan diikuti seorang wanita yang sedang menggedong seorang batita yang cantik parasnya dan mila sangat mengenal orang itu.
"Apa-apain ini hah.. Kenapa?... Apa yang sedang yang sedang terjadi?.." kata mila bingung.
"Duduklah mila.. Nanti kami akan jelaskan, sekarang lo makan dulu.. Gue gak mau lo sampai sakit kasihan calon ponakan gue." kata michelle mengelus sembut perut mila.
Mila dapat melihat ketulusn dimata michelle saat dia menyuapi mila dengan makanan kesukaannya.
"Chelle gue bisa sendiri." tolak mila namun masih terdengar nada dingin disana.
"Gue gk mau ditolak. Setelah makan.. Lo mesti istrahat setelah itu baru lo akan tau semuanya. Gue mohon lo jangan bantah gue mila."
"Tapi.. Apa urusan lo sama gue, ngapain lo nyuruh-nyurh gue." kata mila sewot.
"Kok jadi aneh gini sih... Udah deh mila bisa dengar gak sih... Lo cu.ku.p dengar gue turutin gue karna gue gk suka dibantah."
"Dasar bule pemaksa." cibir mila.
"Gue dengar mila." kata michelle tak kalah tajam dan sudut bibirnya terangkat melihat wajah kesal mila.
Mila menyuap makanannya sampai habis. Michelle tahu dan masih ingat betul mila yang super cantik, baik hati dan lembut ini bila sudah marah atau sedang kesal maka ia akan menghabiskan makanan dihadapannya. Maka dari otu ia sengaja membuat mila kesal agar mila mau menghabiskan makanannya.
"Gue gak mau calon ponakan gue kekurangan gizi karna lo gak makan milo sayang." katanya dalam hati...
Kalau banyak typo gue mohon maaf ya.. Soalnya gue lagi kerja nih..
Oh ya.. Gue mau minta saran lo semua dong.. Story about "give me your heart" gue lanjutin atau enatar aja.. Selesain ini dulu?...
Biar konsentrasi bacanya gk kebagi gitu.. Hehehe...
Jangan lupa vote dan comment ini part ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
RomanceBukan salahku mencintaimu semua muncul dengan sendirinya. 18 + Bijaklah dalam membaca. Ini hanya karya