Part 13

4.6K 176 5
                                    


"Mila lo beneran mau pergi... Yahhh bakal sepi dong, gue gk ada teman buat diajak jalan, curhat lagi dong." kata ka santy

"Iya ka.. Lo mah tega ninggalin gue." kata prilly menangis di pelukan kakanya.

"Maaf deh... Mungkin ini udah rencana Tuhan buat gue. Gue mohon doanya ya." kata mila pada kak santy dan prilly yang dari tadi memeluknya.

"Aaaaa... Sedih gue.." kata prilly lagi.

"Prilly jangan gitu dong ini juga buat kebaikan mila. Sudah saatnya dia menata masa depannya." kata mama jane merentang kedua tangannya dengan senang hati mila masuk kepelukan mama jane.
"Mama disini akan mendoakan yang terbaik buat kamu. Tuhan memberkati apa yang dikerjakan tanganmu nak." mama jane mencium seluruh wajah mila dan mengahpus air mata anaknya begitu juga sebaliknya.

"Trimaksih ma. Sebisa mungkin mila jaga kepercayaan yang mama kasih. Mila sayang mama, papa dan prilly.. Juga sayang kak santy." katanya dengan senyum indah walau saat ini air matanya terus mengalir.

"Jaga keshatanmu nak, jangan lupa selalu sediakan waktumu untuk Tuhan." kata papa wijaya memeluk mila erat, seakan masih belum bisa merelakan mila pergi untuk bekerja.

Setelah puas berpelukan dan berpamitan pada semuanya mila dan Ken masuk karna pesawat yang akan mengantarkan mereka ke tempat baru mila bekerja akan segera berangkat.

Mila sudah didalam pesawat duduk bersebelahan dengan mila. Pandangan mila terus manatap kearah jendela disampingnya. Ya disinilah dia sekarang terbang dengan peawat yang akan membawanya menjalani hidup baru dinegara orang.
Seminggu setelah mila mengirim lamarannya mila dipanggil untuk mengikuti pisikotes dan tes wawancara setelah dinyatakanlulus mila menjalani masa training kerja selama 3 bulan diperusahan cabang yang ada di indonesia. Berawal dari kebohongan, memasukan lamaran kerja sembarangan membawa mila kepekerjaan dan jabatan yang besar dan untuk itu mila harus bertanggungjawab karna apa?.. Apa yang dia tabur itu yang dia tuai. Heyy ini cuman cerita ya. Hehehe.
Dan satu lagi kenapa mila mengambil pekerjaan ini karna dia merasa ini adalah bidangnya. Padahal bukan hanya itu kenapa dia mengambil pekerjaan jauh dati negaranya. Ya kalian pasti tahu apa alasannya apa lagi kalau bukan menghindar dari tekanan dan bayang-bayang masalalu yang selalu nyata menghantuinya. Cukup lama mila memandang awan putih menghiasi langit biru. Sampai sebuah suara membawanya keluar dari lamunanya.

"Semua memang berat. Tapi semua harus dijalani, karna kau sendiri yang sudah berani mengambil keputusan bergabung bersama kami. " kata ken menatap mila kemudian mengubah pandangannya kedepan.

"Iya pak saya tau. Trimakasih untuk karna sudah menerima saya bekerja bergabung dengan perusahan bapak."

"Tidak seharusnya kamu berterimakasih pada saya, tapi ini semua karna potensi dan kecekatan yang ada didalam dirimu. Itulah yang membuat kami menerimamu dengan senang hati. Karna sekarang bukan hanya pintar yang kami butuhkan tapi kecekatan dan ketelitian itu yang terpenting."

"Iya pak." jawab mila singkat

"Istirahatlah karna kita akan menempuh perjalan selama 16 jam jadi kau masih bisa untuk bermimpi indah."

"Hah maksud bapak?..."

"Bersenang-senanglah dalam waktu 16 jam ini karna setelahnya kau bukan maksudku kita harus bekerja keras."

"Apa sebegitu sibuknya pak."

"Kalau kau menyukai pekerjaanmu maka sesuatu yang sulit pasti ada jalan keluar."

"Ishhh aneh banget sih ni orang kok gue berasa horor ya sama disana. Apa bosnya galak banget. Ya ampun kalo sampe iya kuatkanlah aku Tuhan." kata mila dalam hati.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang