Part 48

5.7K 205 15
                                    


Alex yang mendapat no yang dikirm kevin segera mecari tau dan melacak siapa pemilik nomor itu. Namun, nihil no itu sudah tak digunakan lagi dan mereka kehilangan jejak siapa pemiliknya.

"Sorry bro.. Gue udah berusaha tapi hasilnya nihil." kata alex dengan wajah sedihnya.

"Kenapa nasibku dan mila seperti ini.. Apa salah kami lex."

"Lo dan mila gk salah vin... Lo tenang aja gue akan selalu berusaha buat cari keberadaan mila dan anak lo."

"Trimkasih lex."



🌇
Malam ini mila sadang duduk termenung menatap indahnya bulan yang menyinari gelapnya bumi. Tangannya terulur mengelus lembut wajah tampan anaknya.

"Anak mommy kamu kangen gak sama daddy... Mommy kangen sayang, kangen banget. Sampai kapan kita harus begini... Mommy sudah sangat tersiksa ditempat ini." kata mila mencurahkan isi hatinya pada bayi tampannya yang mewarisi wajah tampan suaminya.

"Mila... Om chandra mau ngmong sama lo." kata michelle yang tiba-tiba saja datang menghampirinya.

"Hhhhmm.. Ya udah sebentar gue titip anak gue." kata mila meletakan anaknya di atas tempat tidur yang berukuran besar.

Mila berjalan kearah jendela besar penghubung kamarnya dan papa chandra.
Dia melihat papa chandra didorong oleh seorang perawat kearah kaca tersebut.

Tok..tok..tok..
Bunyi ketukan jari papa chandra.
Mila menatap papa chandra iba, pasalnya papa mertuanya semakin hari semakin kurus dan lemah. Papa chandra mengarahkan handphonenya ketelinganya seakan mengerti maksud papa chandra michelle memberikan handphonenya pada mila.

"Mila... Boleh papa lihat cucu papa." katanya lemah, air mata mila mengalir dan kepalanya mengangguk.

"Sebentar pa." papa chandra mengaangguk.

Mila membawa anaknya mendekat kekaca besar itu. Senyum chandra mengembang saat melihat cucunya.
"Hay cucu opa... Kamu harus sehat twrus ya sayang.." papa chandra meraba kaca didepannya seakan menyentuh pipi cubby cucunya.

"Mil.. Maafkan kesalahan papa selama ini.. Maafkan papa mengurungmu ditempat ini, maafkan papa menjauhkanmu dari kevin papa hanya gk sanggup saat kevin melarangmu untuk bertemu papa. Maafkan papa nak." katanya menangis, ia meraba pipi mila bergantian dengn cucunya senyum yang tadi menghiasi wajahnya kini berubah menjadi tangis.

"Mila udah maafkan papa... Tapi mila mau ketemu kevin pa... Mila kangen, mila tersiksa harus menjalani kehamilan mila sampai hari mila melahirkan jauh dari kevin pa." kata mila menangis terisak.

"Maaf mil.. Maafkan papa. Kalau kamu ingin kembali pada kevin masih belum bisa nak.. Papa belum bisa berpisah darimu dan cucu papa."

"Papa selalu saja egois... Papa tidak memikirkan perasaanku."

"Papa lakukan ini karna kamu tahukan mil umur papa sudah semakin dekat, papa ingin diakhir hidup papa bisa selalu bersamamu dan anakmu."

"Apa papa tidak merindukan kevin dan mama nancy?.."

Pertanyaan mila mampu membuat papa chandra tertunduk lesu. Jujur ia sangat merindukan kevin anaknya dan nancy istrinya.
"Pa..m kalau papa merindukan mereka.. Bawa mereka kesini pa... Bawa mereka menemani disisa hidup papa."

"Dan setelah itu mereka membawamu beserta cucu papa pergi dari papa. Tidak.. Tidak bisa mil.. Papa belum siap kehilangan kalian."

"Pa... Mila mohonnnn jangan terus seperti ini... Mila juga ingin melihat papa bisa menikmati sisa hidup papa bersma kevin dan mama nancy.. Minta maaf pada mereka pa.. " kata mila sedangkan bayinya masih nyenyak tertidur bahkan dia seakan tak terganggu dengan suara ibunya yang menangis.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang