•●•
Di kantin tidak ada yang membantu wanda, semua hanya diam menontonnya sampai seorang siswi teman sekelas wanda bergegas mendekat seraya membantu wanda untuk berdiri lalu mendudukannya disebuah kursi.
wanda mendongak mentap teman barunya dengan tatapan tajam "Lo kok tadi gak bantuin gue cuman nontonin aja..lo anggap gue teman lo atau gak sih!" Bentak Wanda yang tiba-tiba bernada tinggi meluapkan emosinya yang tadi tertahan tidak sempat ia ungkapkan pada keempat siswi tadi pada teman baru yang baru ia temui beberapa hari lalu didalam kelas.
Gadis yang dibentak itu terlihat kaget kemudian tersenyum miris "Maaf Wan gue gak peduli lo bakal ngomong gue temen apaan! tapi ini terakhir kali gue deket dan temenan sama lo." Kata cika, gadis berambut bob itu, berhasil mebuat Wanda kebingungan "maksudnya?"
cika tampak menarik nafasnya berat "Gue udah bilang kan sama lo.. jangan pernah cari masalah sama anak Black Rose!" Ujar cika seketika membuat Tubuh wanda meneggang
"I-itu tadi geng Black Rose?" Tanya wanda dengan nada kaku, cika mengangguk mengiyakan, tubuh wanda sekita meneggang kaku.
"Tifanny Nugroho juga masuk didalam geng tadi?!" wanda membuka mulutnya tak percaya saat cika membalasnya dengan gumaman membenarkan ucapannya.
Tidak mungkin, pikir wanda... Gadis lugu dan polos saat SMP itu kini berubah menjadi sangat buas. Tifanny terlalu polos sampai dulu wanda selalu memanfaati, menfitnah bahkan tak jarang menusuknya dengan seluruh kelakuan kejamnya dari belakang, walau saat itu mereka berstatus sahabat.
wanda menutup mulutnya, tidak menyangka, cika menatap wanda sesaat "Dan lo wan mulai sekarang bakal jadi target mereka, gue gak bisa temenan sama lo karena dulu gue juga pernah punya teman yang bermasalah sama anak Black Rose dan gue juga jadi kena imbasnya. gue temenan sama lo sama aja gue jatuhin diri gue ke lubang singa... jadi maaf Wan maaf banget lo harus cari teman baru ya! mulai sekarang anggap kita gak pernah kenalan apalagi temenan, lo kalo ngearasa gak enak badan ijinin ke guru aja buat ke UKS, gue balik kekelas duluan, Bye.." Cika berjalan meninggalkan wanda sendirian dengan semua pikiran yang berkecamuk ada di kepalanya.
***Sementara di kelas XI IPA Vanno masuk kekelas dan langsung menggebrak meja dengan kerasnya seisi kelas menatab kaget bercampur kesal kearah Vanno "Head Line News gosip panas baru masih anget anget nih ada yang mau denger gak?" Tanya vanno pada beberapa murid dalam kelasnya.
Lutfi membalikan kertas halaman buku cetak dengan tenang "Lo nge-gebrak meja cuman mau kasi tahu berita Hoax. Sana gih lo" usir lutfi kepada vano yang seperti ibu ibu gosip.
Vanno tampak acuh dengan perkataan lutfi, cowo itu malah memandang teman-teman sekelasnya yang lain "kalian tahu wanda anak baru sok kecantikan, bajunya ketat yang roknya pendek segini, kelas 11 Ipa 4 kalo gak salah?, dia yang kemarin katanya naksir sama si lutfi.. nah itu tadi dia bully sama black rose katanya dia numpahin es di bajunya Anna sama Ara, Beuhh dikeroyok dia sama anak BlackRose" cerita Vano memberikan ekspresi wajah meyakinkan.
Pintu kelas terbuka "Gak ada bukti sama dengan Hoax" ucap Vio salah satu gadis cantik berhijab melintas masuk kedalam kelas sembari membawa mukena ditangannya.
Vanno menatap Vio sebal "Ye bener yah, sanah buka grub kelas gua sebarin foto tadi" Vanno dengan santai mengirim dua foto saat anak Black Rose mengelilingi wanda dan satu foto dimana Ara terlihat mencengkram kerah baju gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Teen Fiction(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication