THE BLACK ROSE -6

8.7K 482 9
                                    

°°

Siswi-siswi itu berjalan dengan langkah santainya ke arah Ruang guru sesampainya di sana sudah ada Ryan Lutfi vanno dan joshua yang menatap mereka dengan tatapan tajam dari depan pintu, empat gadis yang baru tiba yang melihat itu pun tak mau kalah sesaat sadar kalau mereka dipelototi oleh Ryan dan teman-temannya dibalas dengan tatapan siap perangnya.

"Lo semua jalan kek baru abis sunatan lama amat!" Anna hampir tersedak air liurnya sendiri, ia yang panas mendengar omelan itu menatap tajam kearah Vanno.

"Ngebacot lagi gue kebiri idup idup ya lo!" Sambung Anna dengan nada mengancam membuat vanno langsung bungkam.

"Yee emang lo semuakan jalannya lamban bener kita udah tungguin juga dari tadi!" Bela joshua tidak mau kalah

"diem deh! tutup mulut lu jan sampe gampar ya" kesal Tifanny.

Bu betty memukul mejanya kecil, menengahi.

"Heh udah-udah! kalian kira ibu manggil kalian kesini buat nonton kalian debat hah? dengerin! ibu cuman mau kasih tahu siap siap kita akan pembekalan karantina di Grand ball room Ritz- Carlton jam 8.15 semua kembali kumpul disini kita langsung jalan bareng pakek mobil sekolah ya.. kalau begitu sihlakan kalian kembali ke kelas masing masing!" Tutup Bu bety kemudian duduk kembali di tempat duduknya.

Rachell pun menganggukan kepalanya mewakili 3 orang gadis di belakang lalu berjalan meninggalkan Ruang guru tanpa sepatah kata pun.

***

08.14

"chell udah mau jam nih.. malas gue dengar mulut mereka kepetasan Tahun baru bunyi melulu panas kuping gue!" ujar Tifa mengajak para sahabatnya itu agar keruang Guru supaya tak mendengar Celotehan Ryan dkk.

Apalagi Vanno yang paling cerewet mereka pun segera pergi ke ruang Guru tampa banyak protes.

Sesampainya disana, Sudah ada Bu bety dan pak man berserta Para kecoak songong Ryan dan teman kecoaknya yang lain. "Oke karena kalian semua sudah kumpul kita langsung ke mobil sekolah aja" ucap Pak Man lalu berjalan kearah parkiran sekolah.

Pak Man yang menyetir sedangkan Bu bety duduk di jok penumpang samping Pak Man.

Sementara di jok penumpang belakang memiliki posisi kursi yang saling berhadapan membuat Ryan, Lutfi , joshua dan vanno duduk berhadapan dengan Rachell, tifanny, Anna dan Ara dalam jarak yang lumayan dekat.

Selama perjalanan menuju tempat Pembekalan Karantina Rachell, Tifa,Anna dan Ara mereka tak mengeluarkan satu kata pun dan sibuk dengan ponsel mereka masing-masing, berbeda dengan Ryan dan teman-temannya sedari tadi asik bercanda ria.

Melihat empay siswi didepan mereka yang sedari tadi diam dan sangat canggung, ryan, dan joshua mereka saling berpandangan bingung.

"Lo semua kenapa dari tadi diam?"

Rachell mengalihkan tatapannya dari jendela lantas mandang Ryan dengan wajah sinis disertai alis terangkat sebelah. "Truss lo mau kita teriak disini hah?" ketus rachell

Ryan yang mendengar jawaban Rachell pun memutar bola matanya malas

"Bukan gitu maksud kita tuh lo semua kan biasanya ribut ribut rusuh gitu jadi agak aneh aja!" Jelas Ryan takalah sinis tapi Rachell tak menjawabnya memilih kembali menatap kejendela luar.

The Black Rose [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang