•●•
Bukan menjauh seperti perintah joshua padanya, Ara semakin mendekat kearah kumpulan siswa yang sudah menatap kaget namun kemudian meremehkan kearahnya.Ara tak menimpali mereka dia berjongkok ria sambil membantu joshua untuk segera bangkit berdiri. Disambut gelak tawa siswa siswa tadi.
Mereka tahu kalau Ara anggota Black Rose!. Si preman paling terkenal dari SMA IVY, Makanya mereka sedikit gelagapan tapi kumpulan cowok itu sedikit tenang karena gadis itu hanya datang sendirian.
Setelah habis mendudukan joshua pada pos satpam, ara menyeka darah yang mengalir pada ujung bibir cowok itu dengan jari jari kecilnya, pandangan yang dia berikan bahkan tak terbaca.
"Mereka salah cari lawan!! Lo tenang aja jo gue bakal balas lebih sadis dari ini" ucap ara tenang.
"Ra.. jangan gak usah!!, gue gak papa" cekal joshua berucap susah payah karena darah terus mengucur dari luka pada wajahnya yang robek, ia menahan lengan ara.
"Kalo gak dibalas mereka bakal mikir, mereka yang menang! Tenang jo gue Black Rose gue bisa bikin tu laki semua pada makan Tanah dalam semenit"
"Ra!-" ringis joshua khawatir.
Ara membuka jeket yang dia pakai ditaruh diatas pangkuan joshua meninggalkan cowok itu sendirian terduduk penuh darah dan luka pada sekujur tubuhnya di pos satpam.
Dengan kasar ara melempar tas kulitnya pada wajah salah seorang diantara mereka.
"Ngapain lo mukul dia?!" Tanya Ara masih dalam mode tenang
"Santai dong cantik!!, lo anggota black rose kan?!, tumben sendirian!" Sindir salah satu yang mungkin ara tebak sebagai pemimpin karena dia duduk diatas motor dengan gagah sambil tertawa cekikan.
"Pengen banget dicekik kayaknya lo!!" Desis ara kecil, dengan langkah cepat ara mendekat dan menendang dengan kuat motor yang sedang dinaiki itu.
Motor tersebut terjatuh kebelakang yang mau tidak mau siswa tadi ikutan terjekang dengan keadaan naas.
Ara menarik kasar kerah seragam sampai cowok itu setengah tercekik, kemudian menendang dan memukulnya dengan keras lalu dihempaskan lagi ketanah, pandangan gadis itu kembali menatap pada siswa lain sudah beringsut mundur kebelakang karena melihat pemimpin mereka sudah jatuh.
Ara berdecih kasar, membuang permen karet dimulutnya dengan asal. Gadis itu melipat lengan seragamnya sampai keatas siku.
"Let's play the games!!" gumam Ara kemudian mengambil balok melayangkan tatapan tajam miliknya sebelum memulai kembali adu jotos.
***
"Lo tadi ngapain sih Hah!! Berdiri disana kek anak bego kurang kerjaan banget lo, kenapa gak pulang aja?!, kenapa lo gak lari pas mereka ngepung lo?!, balas berontak kalau mereka udah adu tonjok!! Kenapa lo gak teriak sihh hah!!"
Dari se- Jam yang lalu Ara terus saja mengomel mencak mencak tak jelas pada joshua.
Tentunya omelan Ara sampai membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian pada ruang UGD sekarang.
Cowok itu meringis, Ara terlihat sangat menggemaskan kalau gadis ini sedang marah marah seperti sekarang.
Joshua sangat merindukan omelannya namun disisi lainnya sangat ingin membungkam bibir kecil itu agar diam.
"Kasi pertanyaan satu satu kenapa Ra?" Joshua berucap dengan nafas yang tak beraturan.
Ara menghembuskan nafas kasar. Dengan sengaja membuang muka tak ingin bertatapan dengan mata joshua langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Teen Fiction(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication