THE BLACK ROSE - 28

7.1K 351 1
                                    

•●•

"Ngeselin sih lo!!!" Ketus Anna gadis itu sedang membantu Vanno mengompres dengan air dingin benjolan pada kepalanya. Anna tadi kelepasan sampai sampai dia melempar sepatunya pada kepala vanno.

Siapa suru jadi orang suka asal ceplas ceplos sebenarnya dia tidak apa tapi, tadi Anna cukup kaget karena dia sudah jadi bahan perbincangan seluruh mahkluk di sekolah,

Anna berjanji jangan sampai saja si penyebar gosip sialan itu, terlihat batang hidung dihadapannya dan kalau sampai dia melihat si penyebar gosip tersebut, Anna berjanji dia tidak akan segan segan merobek mulut sialan itu.

Akibat mulut sialan itu sampai membuat kepala vanno seperti ini.. Aisshh...sebenarnya ini juga salahnya sendiri selalu bertindak Reflek tampa pikir panjang.

ditambah lagi si Vanno sinting, bilang kalau mereka berpacaran, membuat jantungnya langsung berdetak cepat, sangat cepat, Anna kaget dengan detak jantungnya yang berdetak dengan keras tiba tiba. dia pun reflek menggapai sepantunya dan dilempar pada vanno untuk mengurangi sedikit rasa gugup.

Bukan rasa legah yang didapatnya malah kemalangan menimpanya. Alhasil, kepalanya vanno bengkak sangat bengkak dan memerah, Anna gadis itu melempar sepatu miliknya dengan kekuatan Full yang sangat dasyat, vanno juga heran padahal dia hanya mengucapkan tiga kata itu tapi ternyata sampai begini akibatnya.

Dia janji dan juga tobat berkata macam macam didepan Anna lagi kalau endingnya selalu begini.

Vanno dia tak marah, sungguh dia tak marah pada Anna malahan saat melihat wajah kaget Anna dia merasa lucu,menjadi gemas sendiri melihat wajah Anna bercampur campur antara kesal,sedih, khawatir, dan lainnya.

"Na..?" Lirih vanno kecil.

"APA SIH?!" Ketus gadis itu.

"Lembutan dikit napa Na..!!" Rajuk vanno tersenyum lembut, mengacak gemas rambut Anna.

"Tau ahh lo juga sih kebanyakan ngebacot mulu jadi bengkak gini!" Gerutu Anna kembali mengompres menggunakan air hangat di kepala vanno dengan telaten dan hati hati. Takut kalau Vanno akan kesakitan bila dia menekan bengkaknya terlalu keras.

"Lahh.. yang lempar siapa coba?" Tanya vanno setengah kesal, anna memilih diam tidak menjawab mencibikkan bibirnya kesal.

"Anna??" Panggil bu betty. Yang dipanggil menoleh dengan rasa bersalahnya menekuk wajah dalam. Sementara Vanno melihat raut wajah mereka berdua dibuat kebingungan "Iya bu?" Balas Anna masih menunduk.

"Lakukan hukuman mu sekarang! Anna!" Perintah bu betty tajam, Anna gadis itu mengangguk dia merapikan tempat kompresannya. Saat ingin bangkit vanno mencekal tangan gadis itu. "Hukuman apa? Emangnya lo salah apa sampai dihukum?"

"Hukuman karena udah lempar lo sampai kepala lo bengkak!! Kalau tahu gini mendingan tadi gue sekalian aja lempar pake keramik, biar bocor sekalian" Ujar Anna santai, vanno melotot,

Dia bukan melotot kaget akan ucapan anna yang selalu Suka blak blakan itu,melainkan mengenai kalau Anna akan dihukum karena perbuatan jahilnya sendiri, dan Anna yang kena getahnya.

"Lahh gimana gak usah-"
"Udahh kebanyakan bawel lo mau gue benjolin tambah kepalanya biar lo bisa diam ditempat! Ishh.. ini juga salah gue jadi gue udah ngelempar lo, dan mesti tanggung jawab!!" Balas Anna sambil tersenyum simpul bangkit berdiri, mengikuti langkah bu betty ke luar.

Rachell,Tifa dan Ara yang sedang duduk disofa dekat dengan pintu keluar pun tersenyum menenangkan.

"Semangat Naa!!" Bisik Rachell tersenyum menyemangati. "Anna pe'a cemangat!!" Tifanny menepuk pantat Anna. Gadis itu menoleh mengerang kesal. "Aman na...kalo lo capek gue bakal nyusul lo kok tenang aja!!" Bisik Ara mengepalkan tangannya memberi semangat.

The Black Rose [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang