THE BLACK ROSE - 41

6.4K 394 8
                                    


•●•

Rintik hujan yang sudah mencium bumi, mengeluarkan suara gemercik air yang saling bersahut sahutan, Ara berjalan melindungi tubuhnya menggunakan payung berwarna pink pastel dengan corak dan motif print yang tergambar manis pada kain payung-nya,dia bersiul sambil sesekali menjelujurkan tangannya mengecek air yang turun dari langit, apa masih sederas tadi atau tidak.

Gadis itu sengaja berkeliaran sore sore saat cuaca mendung dan hujan seperti ini pada pusat kota jakarta, dia ingin mencari ketenangan.

Ayah dan ibunya lagi lagi sedang bertengkar hebat saat kemarin Ara baru sampai pulang Dari Bali dan dia sudah langsung dipukul oleh ibunya, punggung Ara berbekas memar begitu pula dengan kakinya yang masih terlihat bengkak dan membiru  karena ditendang cukup kuat kemarin.

Walaupun kakinya masih sakit, tapi dengan ketenangan dan juga suara gemercik air sekarang lebih membuatnya merasa lebih baik dibanding jika dia berada dirumah.

Ara tersenyum takalah melihat segerombolan anak kecil yang melakukan perkerjaannya saat hujan, ojek payung. Sudut bibir ara masih tersisah robekan kecil akibat tamparan Ayahnya kemarin yang ditutup dengan plester.

Ara kembali berjalan dengan sesekali menendang atau bahkan melompat pada kubangan air kecil disepanjang trotoar, membuat air itu tepercik kemana mana dan membasahi sepatunya.

Gadis itu terus berjalan sampai dia berhenti tepat di depan sebuah cafe, Ara memandang perutnya.

"Lapar gue bangsat!!" Ara tersenyum lebar.

dia melangkahkan kaki jenjangnya yang terbalut celan jeans hitam panjang, masuk kedalam cafe. Sesampainya didalam ara mengebas sedikit mantelnya dari air hujan, dia menggantung payung-nya pada gantungan yang sudah disediakan pada samping meja casir.

Ara mencari tempat tepat pada ujung pojok ruangan tempat yang terlihat sangat tertutup dan tersembunyi, gadis itu duduk disana menopang dagunya sambil menatap keluar jendela kaca melihat kendaraan pada jalan raya, yang sedikit lebih renggang akibat hujan.

Seorang pelayan datang dan mencatat pesanan Ara, dia membeli makanan memakai uang Transportasi dan juga komsumsi selama olimpiadenya kemarin, ara bersyukur karena nominal yang diberikan perorang sangatlah besar, padahal mereka belum medengar pengunguman kemenangannya.

Tak butuh waktu lama seorang pelayan datang, menaruh secangkir kopi, donat,dengan diolesi cream diatasnya, red velvet cake, serta chesse cake pesanannya. Ara tersenyum senang, mood-nya akan selalu membaik ketika dia makan!

Ara mencomol lahap donat nya. Tempat duduk milik ara terlalu berada di pojok ruangan, ditambah ditutupi dengan dua pot bunga besar yang berada didepan dan sampingnya. Tubuh ara menjadi tertutup dan tak terlihat sama sekali.

Saat dalam acara makannya, dia baru teringat sesuatu dengan cepat Ara mengambil telephone genggamnya, dia baru ingat kalau tadi malam Anna mengirimnya pesan tapi belum dia baca sama sekali.

Ara berdecak kesal!!, membaca pesan dari Anna pada chat Room mereka.

LINE

Annalexa24_Ry : ARRAA!!

Annalexa24_Ry : sumpah gak habis pikir guee gilak!!

Annalexa24_Ry : lo tahu gak?!

Annalexa24_Ry : si Lutfi sama Tifanny udah main gandeng gandengan tangan Bangsat.

Annalexa24_Ry : panass suer gue liat nya ngebakar jiwa raga anjengg

The Black Rose [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang