•●•
Entah perasaanya atau memang terjadi, tiga bulan berakhir terasa begitu cepat, tak terasa mereka sudah dekat dengan ujian kelulusan.
Rachell, Tifanny, Ara dan Anna kembali menjalani aktifitas mereka sebagai seorang murid di SMA IVY.
Begitu banyak perubahan dalam kedidupan yang mereka alami, Black Rose geng yang dikenal sebagai preman sekolahan dengan baking terbesar di SMA elit itu yang dulu sangat dikenal sebagai anti sosial dalam lingkungan sekolah kini berubah mereka semua mulai bergaul.
Tak ada lagi pembullyan, permusuhan, perselisihan, ataupun pertengkaran. Rachell cs itu terkadang mulai belajar mengalah, mencoba untuk menunjukan sikap sabar, tenang ramah dan selalu cepat mengatur kadar emosiannya.
Keempat gadis itu bertingkah seperti murid kebanyakan, tak lagi sama seperti dulu bertingkah seperti preman pasar. hanya saja mereka terkadang masih sedikit mengeluarkan sifat jail dan bengal yang mau tak mau selalu dihukum.
Anna keadaannya sudah berangsur membaik, hanya ada waktu tertentu jika Anna lupa meninum obatnya, atau tekanan darahnya naik, gadis itu akan sering pusing dan kesakitan pada perutnya, kematian Ayahnya seolah menjadi pelajaran dan kenangan besar baginya sendiri, Kak Nana dan Nathan pun begitu jangan ditanya tentang hubungan mereka kakak beradik, tentu saja hubungan mereka sudah membaik.
Anna sudah kembali tinggal pada rumahnya, setiap pagi Nana selalu menyiapkan beragam bekal makanan sehat untuknya dan Nathan tiap pagi kakaknya itu akan selalu mengantar Anna kesekolah.
Pindah ke Ara gadis paling malas mengikuti organisasi apapun? Sekarang ia Ditunjuk oleh wali kelas sebagai ketua Keamanan. Ara yang pertama tidak menyukai tugas itu lambat laun mulai memberi tanggung jawab besar pada tugas yang diberi.
Jika ada Ara maka kelas akan Diam sediam-diamnya, tak ada yang berani berteriak hura hura, bermain waktu jam kosong, bolos, melawan guru atau apapun itu, karena jika salah satu dari seluruh murid dalam kelas melanggar aturannya siap siaplah melihat kemurkaan seorang Ara.
Rachell setiap paginya gadis itu selalu menunjukan senyuman menawan, bahagia satu kata mewakili semuanya.
entah kenapa dulu Rachell pernah memikirkan Bagaimana cara untuk mati dan sekarang barulah dia merutuki tindakan bodoh itu.
Itu dulu tapi sekarang tidak rachell bahkan merinding saat mendengar kata itu, ia ingin mendapat umur panjang, agar dapat merawat kedua orang tua dan kedua kakak beradiknya.
Dan Yang terakhir Tifanny!, mood gadis itu sedang membaik akhir akhir ini, dia seperti merasa kalau beban yang ia pikul sudah terlepas dikarenakan berita yang mengabarkan kalau ibunya tertangkap basah sedang menggunakan narkoba dan juga sebagai bandar Narkoba pemasok terbesar dikota jakarta dan bandung itu sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Tifanny tak habis pikir kalau ibunya bisa sampai bertindak gila seperti itu, yang penting gadis itu sekarang sudah bisa merasa bebas, tak sama seperti dulu lagi seolah dia merasa dibuntuti tiap saat.
BRAAAAKKK!!!!
"AUZORA RACHELLYN NOTONEGORO" pekikan Ara terdengar sangat nyaring.
Rachell mengerjapkan matanya kaget, dia memandangi seluruh isi kelas yang sudah memberikan tatapan. 'Habis lo dari Singa' rachell tahu akan tatapan itu dia menelan salivanya susah payah.
Kembali Menoleh kearah Sahabatnya sang ketua keamanan. "Apa sayankk??" Dan rachell hanya bisa mengeluarkan seringayan menggodanya yang sangat terlihat bodoh untuk Ara, Sang ketua keamanan paling songong sejagad.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Teen Fiction(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication