THE BLACK ROSE - 34

7.1K 392 8
                                    

Minta vote dong!!,
Please votee.. voteee voteee.. votee.. coment bolehh.. gak juga gpp..

•●•


"Maaf bu saya janji gak bakal ngulangi lagi!!" Tifanny menundukan kepala merasa bersalah dihadapan kedua guru pembimbingnya ini, karena dia masuk kedalam ruangan saat sudah menunjukan pukul 8 pagi.

"Selalu saja kau seperti itu Tifanny!!, kembali duduk dan perhatikan materinya dan ingat tifanny kita tinggal satu minggu untuk karantina jadi fokuslah dengan Tim mu ini mengerti!!" Tegas bu betty, Tifanny tersenyum singkat membungkuk hormat sebelum berjalan duduk disamping Rachell.

"Bangke dari mana aja lo!! Gue kira lo kagak datang.. eh pas gue liat tas lo baru gue Tahu.." Semprot Rachell ketika Tifanny sudah duduk. "Si wanda ngeselin tadi!! yaudah gue kerjain dia!!" Tifanny mengambil bukunya santai.

"Lo bocorin Rahasia si cabe??"
"Kagak tega gue, seCabe cabean apapun dia, dia kan pernah jadi mantan sahabat oee..... liat mukanya hati oe kagak kuat!"

Rachell mengangguk mengerti. Ia tahu bagaimana situasi kalau berada di posisi Tifanny yang serba dilema, dan dia pun tak ingin terlalu mengekang Tifanny!. Biarkanlah kan memang seperti itu masa lalunya bersama Wanda..

Rachell  Kembali fokus pada bukunya. "Tinggal tunggu aja kapan dia buat gue murka, gue bakal bocorin!!" Lanjut Tifanny tak segan segan menatab kosong bukunya "isss ya sama aja begokk ahh tau Serah lo dah.. serahh!!"

Wanda, si gadis cabe julukan yang Tifanny berikan, gadis yang pernah menjadi mantan sahabatnya, ada satu dan dua hal makanya Tifanny memutuskan agar tak berteman lagi dengan gadis itu. Wanda dia dengan teganya menusuk Tifa dari belakang, dengan cara yang sungguh diluar kepala. Maka dari itu Tifanny membencinya.

"Chell?" Panggil Tifannh

"Oi..!"

"Lo liat lebam di muka lutfi?" Tunjuk Tifa melirik kecil kearah Lutfi yang berada dihadapannya,

Aishhh Tifa menjadi dibimbang, diantara Kasian, dan Geram secara bersamaan

"Ho'oh gue liat! Napa?"

"Gue yang Tonjok dia tadi!"

"EHHH.. ANJING ANAK ORANG TIFA KAMPRET!!" Pekik Rachell reflek menabok Tifanny Keras menggunakan buku paket yang tebalnya sekitar 5cm itu,

Tifanny mengaduh kesakitan mengusap kepalanya yang mungkin akan bengkak karena diserang mendadak. Tadi punggungnya dan sekarang kepalanya,

Kurang sabar apalagi coba si Tifa!!,

"Rachell..? Kamu kenapa mukul tifanny?" Tanya Pak Liam bingung. "Gak pak gak papa tadi ada anak Nyamuk nyempil di jidatnya Tifa yaudah Rachell tabok biar mati!!"

"Yasudah jangan teriak teriak fokus sama materi yang saya jelaskan kamu juga Tifanny ngedongeng ke Rachell mulu kamu,  perhatikan papan Tulis kita Lanjutkan pembahasannya!"

***

Rachell memenggang perutnya yang sudah berbunyi minta diisi dari tadi, dan dengan baik hati Ryan pergi untuk membeli makanan yang diminta olehnya, Rachell sedikit bingung perubahan sikap Ryan terhadapnya yang mungkin menjadi lebih....

Manis.

Ahhh.. mungkin hanya perasaannya saja, pasti Ryan merasa bersalah karena sudah menabraknya. Tapi bukankah kakinya sudah sembuh, Rachell sudah bisa berjalan. Ayolah dia tidak lumpuh patah tulang atau apapun, bahkan dengan keadaan seperti ini untuk Tawauran 2 ronde pun Rachell sanggup.

Kata pak Liam dia harus makan banyak agar selalu kuat dan sehat menjelang Olimpiade OSN yang akan diadakan 3 minggu lagi di Bali karena sudah mendekati waktu untuk olimpiade otomatis mereka lebih giat dalam belajar, terkadang Rachell merasa kalau otaknya akan pecah saking terlalu banyak menghitung Rumus sana sini, ditambah Olimpiadenya sesaat lagi...Astaga Rachell tak menyangka waktu berjalan secepat itu ternyata..

The Black Rose [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang