•●•
"Gue sebagai sahabat sih cuman bisa dukung keputusan lo buat baikan sama Ayah lo,!!" Tukas Tifanny ikut menanggapi Ucapan Rachell.
"Ho'oh gue setuju!!" Tanggap Ara menjajalkan mulutnya dengan Roti hingga mulut gadis itu bergelembung.
"Betul,betul,betul,saya setuju saya setuju!!" Seru Tifanny mengambil gorengan dan mencomolnya lahap.Dia bahkan Tak sadar kalau dia sekarang suda menjadi pusat perhatian Rachell,Ara dan Anna memandangnya jengkel.
"Lo maafin bu zahra tulus kan?"
"Puji Tuhan tulus!" Jawab Rachell mantap. Dia sudah mencoba meyakinkan hatinya, agar bisa memaafkan walau terkadang hatinya merasa berat setiap kali memikirkan kejadian dulu.
"Kenapa tiba tiba lo berubah pikiran?"
"Belajar memaafkan! Walau hayati ini masih sakit namun hayati berusaha untuk harus bisa, Tuhan maha memaafkan mengapa hamba hambanya tidak? Betul kan para jemaah?!" Sahut Rachel Layaknya seorang imam.
"Betul,betul,betul!!" Seru Tifanny Lagi. "Kok ngeselin ya?" Celetuk Rachell memandang horor kearah gadis itu yang mulutnya sudah berminyak.
"Yaudah- gue dukung lo chell, keputusan yang udah lo ambil itu Hebat!!" Ujar Anna setelah berdiam beberapa lama.
Black Rose, Mereka sedang duduk di Warjok, samping gedung sekolah mereka. Nyemil nyemil cantik, sambil mengobrol bersama. Membahas topik topik kecil maupun besar.
Padahal sekarang sudah jam.7 malam, matahari sudah terbenam, keadaan sudah menggelap hanya diterangi oleh satu lampu. Mereka sudah selesai karantina dan di perbolehkan untuk pulang kerumah.
Rachell meneguk susu kotaknya. Mengintip dari balik jendela warung, melihat suasana Luar yang sudah menggelap. "Pulang Yok!!" Ajak Rachell bangkit berdiri mengebas Roknya.
Black Rose keluar dari dalam warjok, berjalan kearah Halte yang memang dekat dengan kawasan sekolah.
"Cuy kita Naik apa nih? Buset Kagak ada angkot!?" Tanya Ara melihat tidak melihat satupun angkot yang lewat. "Buss ?"
"Gak ada juga yang nongol!"
"Yaudah kita, naik Taxi gitu?" Tanya Rachell
"Buset Taxi mahal anjeng!!" Pekik Anna, tidak rela akan uangnya yang akan terhambur banyak hanya untuk naik Taxi! Masalahnya taxi mahal,
"Yaudah pesen gojek kek? uber kek? apa kek yang murah dikit!" Saran Ara diangguki ketiga sahabatnya.
"Bentar!! Hp gue mati!, Na coba punya lo?!"
"Alasan lo! Bilang aja kagak ada Kuota, Taik! Truss naik apa" Kesal Rachell, Ara nyengir Kambing.
"Ngesot berjamaah aja!!" Ujar Anna.
langsung dihadiahi tatapan mendelik oleh ketiga orang gadis itu.
Bunyi gas motor bersautan dari arah depan, ada sekumpulan Geng motor dari ujung sana. Mereka menoleh kearah suara.
"Aishh si Ito bangsat!!" Gerutu Rachell malas, saat melihat Itho sudah menstandarkan motornya di sebrang jalan. "Lahhh Bangke!, mereka mau ngapain?" Ara membanting kakinya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Novela Juvenil(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication