•●•
Setelah kejadian kemarin Rachell memutuskan untuk tetap mengikuti karantina karena ia tidak ingin mengecewakan sahabat sahabatnya sesuai usulan Tifa kemarin.
Rachell memandang gagang pintu itu dengan perasaan Ragu untuk membuka. namun pasti tangannya tergerak membuka perlahan lahan ia menarik napasnya dalam dengan segenap keberanian ia masuk kedalam ruangan karantina.
'Astojimm kenapa suasananya pada horor gini semua pada liatin gue sih jadi salting guenya..kampret!!' Gerutu Rachell dalam hati.
Seketika semua yang berada didalam ruangan menatab Rachell dengan raut wajah yang berbeda beda.
Berbeda dengan anggota Gengnya yang sudah tersenyum ceria melihat kedatangan Rachell."S-s-selamat Pagi!!" Sapa Rachell gagu. Kemudian berjalan kearah mejan menempatkan tasnya diatas situ lalu sengaja menyibukkan diri dengan membuka buku cetak.
" Rachell ibu minta maaf ya sama kamu!! " ujar bu betty merasa bersalah setelah kehinangan yang melanda beberapa saat.
" i-i-ya bu gak apa apa saya juga minta maaf sama tingkah laku saya!" Timpal Rachell berusaha santai.
" kalau begitu mari kita mulai pembelajaran yang sempat tertunda kemarin ya!!" Kata pak Liam semangat.
" berarti hari ini saya adakan Test!! " seru pakMan!! Langsung membuat Anna dan Ara mendengus keras." mampuss!! " ledek Tifa meleletkan lidah kearah Ara dan juga Anna yang langsung didelik tajam oleh kedua orang itu.
" apanya yang mampus Tifanny?? hari ini jugakan Tim kita bakal ada Test sesuai perjanjian setiap satu minggu sekali kita akan adakan Test supaya melihat kalian semua sampai mana kalian bisa memahami materi olimpiade nya !!" Tegas bu bety seketika langsung terpampang jelas raut menganga lalu raut muka berubah menjadi cemberut diwajah Tifanny,Rachell membuang muka saat tak sengaja bertatapan dengan Bu zahra. bu zahra menatab bingung dan tak tahu harus apa.
Pelatihannya pun dimulai, dengan Rachell dan Tifa mulai menunjukan keunggulannya saat Test dibidang matematika dengan nilai yang cukup baik membuat Lutfi bertatapan kagum akan mereka berdua. Berbeda dengan Ryan yang menampilkan wajah biasa.
Berbeda lagi Tim fisika
Anna dia lebih memilih untuk tiduran diatas lembar jawaban yang masih kosong dan Ara lebih memilih mencoret coret kertas cakaran, bukannya mereka tidak tahu jawabannya melainkan mereka ingin mengerjakannya disaat waktu hampir habis karena menurut Anna itu saat yang menenggangkan dimana otak mereka akan berpikir dengan cepat untuk menjawab lembaran soal ini. jadi Ara hanya ikutan apa kata Anna saja.---
"Chell mau ikutan kagak??" Tanya Anna yang sedang berada disamping Ara, dan tifanny yang terlalu sibuk dengan teleponnya lebih tepat Tifa sedang bermain Game.
Tifanny adalah seorang gamers sejati, ia bisa bermain game dan melupakan makan terkadang sifat Tifanny yang acuh tak acuh terhadap situasi membuat Anggota gengnya yang lain menggeram frustasi akan tingkah laku gadis itu.
Saat ini adalah waktu istirahat jadi mereka bebas melakukan apa saja.
"Kemana??"
"Ke warjok aja" Usul Anna. Warjok yang dimaksudkan Anna adalah warung pojok disanping gedung sekolah.
"Yowess.. yok!!" Seru Rachell bangun dari duduknya kemudian tangan kiri Rachell dengan gregetannya menjitak kepala Tifanny, membuat telepon genggamnya merosot jatuh kebawah akibat kaget."Holly shiitt game gue!!" Cicit tifanny kecil menatab tak berkedip pada hpnya yang berada ditanah.
'Mampusslahh gueee !!'batin Rachell mengumpat dirinya sendiri. Dan tangan Rachell memukul berkali kali kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Novela Juvenil(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication