•●•
Bagas dan para preman pun menggiring mereka kearah markas. Ryan, lutfi, joshua dan Vanno semakin dilanda panik karena dibawa ke dalam Ruko tua yang terbengkalai
"Masukk lo semua!" Perintah Bagas dengan muka Datar
"Gak makasih bang kita diluar aja lebih adem!" Tolak Vanno menyengir canggung.
"Gue bilang masuk ya masuk mau gue hajar tu pala baru lo dengerin gue!" Bentak Bagas geram mebuat wajah mereka semua pucat pasih mereka pun berjalan dengan perlahan kedalam markas.
Mereka tambah panik ketika melihat penjaga pintu markas itu adalah preman yang bertubuh kekar bagaimana mereka bisa melarikan diri mereka kalau begini.
Ckelekk..
Suara decitan pintu terbuka dengan begitu pelan mereka membukanya dengan pelan karena takut orang yang berada di dalamnya akan terkejut, sedangkan di dalam ruangan memperlihatkan Ruangan markas yang sungguh sangat luas seperti tempat nongkrong dimana ada begitu banyak sofa, full AC, meja, Dapur, Tv dan tempat istirahat lainnya
Mereka bahkan kaget ketika melihat begitu banyak preman yang berkumpul di dalam.
Tetapi keterkagetan mereka bertambah menjadi melongo bercampur syok ketika melihat Black Rose berada di dalam markas dengan keadaan..
Rachell duduk di depan TV berukuran besar dengan Snack yang banyak didepannya dan sedang bermain Play station dengan seorang preman dengan jacket jeans berkepala gundul yang memiliki badan kekar.
berbeda lagi dengan Tifanny, gadis itu sedang duduk di sofa sambil meniup kuku kuku jari tangannya yang baru dicatnya dan tangannya lain lagi memegang ponsel bermain game dan salah satu preman berwajah yang bisa dibilang cukup sangar sedang mengecat kuku kaki tifanny dengan teliti.
Kalau Ara jangan dibilang..
ia sedang memutar musik dengan Temon salah satu Preman berbadan kekar yang bercita cita menjadi Biduan dangdut dan sekarang mereka sedang menyanyi keong Racun.Sedangkan Anna ya bisa dibilang agak normal dari para sahabatnya itu.. ia sedang duduk manis di meja memotong sisa kue yang tadi mereka beli, dan menaruhnya dalam beberapa piring kemudian berjalan keliling sambil memberikan semua Preman satu persatu.
Bagas tampak berdehem "Lapor Nona Boss ini mereka!" ucap Bagas membuat mereka memberhentikan aktifitas mereka menatap Ryan, lutfi, joshua dan Vanno yang wajahnya tampak tidak berbentuk. bagaimana tidak wajah mereka sudah babak belur ditambah lagi ekspresi bodoh dan syok yang ditunjukan.
Rachell mendongak sebentar menatap mereka tampa berkutik "oh masuk bang!" seruan Rachell lebih kepada menyapa bagas dan preman lainnya yang sudah masuk dan berbaur dalam ruangan sebesar aula tersebut.
Ara mengalihkan pandangannya sebentar dari ponselnya ditangannya lantas dia mematikan segera lagu dangdut yang dia putar menatap Ryan Lutfi vanno dan joshua berdiri kaku depan pintu dengan wajah canggung. "Woii dodol makasar! ngapain diam depan situ.. gak denger lo disuruh duduk malah diem kek anak Bego" sentak Ara menyuruh empat lelaki berseragam kotor akibat tawuran tadi itu untuk duduk
Ryan mengangguk kepalanya kaku lantas berjalan kearah sofa terdekat dan duduk diikuti ketiga temannya.
Papo Upik melihat mereka dengan alis terangkat dengan mata penuh selidik dan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Teen Fiction(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication