•●•
Tadi saat Tifa Ara dan Anna pulang dari Warjok, dan masuk kedalam ruangan karantina mereka ditanya oleh bu bety dan bu zahra dimana keberadaan Rachell namun mereka hanya menjawab kalau rachell sedang pergi keluar sebentar dan itu hanya di angguki oleh bu bety. Tetapi setelah 3 jam kemudian rachell belum juga pulang pulang, hal itu membuat sahabatnya dan para guru pada kelimpungan mencari keberadaannya sampai Ryan meng Sms Anna kalau Rachell tertabrak mobil dan sekarang sedang di Rumah sakit. Anna yang mendengar kabar itu diam mematung di tempat, Tifa dengan cepat merampas telepon genggamnya, tak berbeda jauh dengan keadaan anna Tifa kaget tak ketulungan langsung membanting Hp anna di atas meja dan berlari keluar Ruangan karantina.
Tifanny dan Ara terus saja melayangkan tatapan tajam dan sinisnya kearah Ryan. Membuat lelaki itu merinding tak karu karuan. Anna gadis itu tak memusingkan raut wajah ketakutan Ryan ia lebih memilih duduk mengupas buah pisang yang diminta Rachell.
Klik!
Pintu terbuka, seorang wanita parubaya berjas putih dengan senyum mengembang di wajahnya masuk kedalam ruangan diikuti seorang suster dibelakangnya."Ahhh.. nona Rachell sudah bangun rupanya ya?" Ucap sang dokter tersenyum manis kearah rachel dan dibalas dengan senyuman simpul dan anggukan kepala olehnya.
"Masih ada keluhan yang lain sakit dikepala, tangan atau kaki semacamnya??"
"Ngakk ada dok sumpah saya udah sehat bugar lahir batin!" Jawab rachell cepat dan semangat membuat si dokter dan suster terkekeh geli mendengar jawabanya.
" kalau begitu anda bisa di perbolehkan untuk pulang sekarang!" Ucap sang dokter ryan yang mendengar itu langsung memecingkan matanya tajam kearah dokter seakan tak terima dengan jawaban sang dokter.
" dokk masa ini lukanya masih basah gini udah dibolehin pulang gimana kalau ada apa apa nanti kalau !" Gas Ryan seketika semua yang didalam ruangan menatabnya dengan tatapan aneh.
"Ehhh kurap suka suka dokter dong mau ijinin gue pulang berarti gue udah sehat walafiat yaudah.. biar gue pulang lo yang gantiin gue infus disini!!" Kata Rachell mencibikan bibirnya kesal.
"Pasien sudah diperbolehkan pulang karena tidak ada gejala dan keluhan lain yang mengarah pada penyakit serius." Terang sidokter, ryan langsung menarik napasnya berat.
"Yaudahh..!!" Balas Ryan pasrah,"Yesss..!!" Gumam Rachell bergembira. kepalanya sudah cukup penat akibat mencium bau obat obatan di Rs padahal baru setengah hari saja tetapi menurutnya itu memuakan.
Setelah suster sudah membuka infus dan perban di kepala Rachell dia berlalu keluar dari ruangan tersebut.
" rachell kamu masih mau ikut karantina?" Tanya bu bety serius,KeHeningan melanda ruangan ini akibat mendengar pertanyaan bu bety..seketika Rachell memandang bu bety dengan raut wajah berkerut tetapi setelahnya dia tersenyun tipis amat tipis.
"Puji Tuhan saya masih mau ikut!" Jawab Rachell mantab
"Syukurlah saya pikir kamu mau keluar!"
"Ya enggaklah bu!!" Jawab Rachell.Anna yang dari tadi tak mengeluarkan suaranya pun ikut angkat bicara karena mulutnya sudah pegal berada dalam mode diam.
"Ryan!!" Panggil anna nyaring.
"Karena lo udah nabrak Rachell sampai luka luka gitu sebagai gantinya lo mesti layanin rachell kemana pun sampai lukanya pada sembuh total !! Gak ada penolakan titik dan kalo lo gak setuju balasannya gue bakal patahin tangan lo sebagai ganti rugi!!" Ucap Anna santai,bu bety langsung tersedak ludahnya sendiri yang langsung di pelototi oleh pak Man, pak Liam dan juga bu zahraRyan,lutfi,joshua vanno melotot kaget kearah anna dan Rachell yang dibicarakan sangat santai tak terlalu memersalahkan hal itu.
"Mampuss lo Ryan! Azab lo ini mah gegara sering sinisin si Rachell!" Ujar Lutfi menggeleng kepala miris kearah Ryan
"Masuk kandang singa betina lo syukurin !!" Joshua ikut menanggapi sambil terkekeh kecil.
"Jadi cowo harus gentle bro!! Terima aja kan yang nabrak juga!, lo yang bego juga lo mangkanye mata tu dipakai baik baik yan!!" Ucap Vanno santai. Seolah dia mengiyakan perkataan Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Genç Kurgu(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication