•●•
Pintu gerbang terbuka, seorang gadis bersurai panjang berjalan masuk sambil menundukan kepalanya. Angin sore hari ini berhembus sedikit kencang menerpa Rambutnya hingga bertebrangan kesana kemari.
DiTeras Rumah sudah terdapat, Rachell, Jonno, dan juga Ara terlihat sedang memainkan sesuatu. Tifanny mendongak matanya menyepit mencari tahu apa yang dilakukan mereka disana..., Ternyata mereka sedang bermain kartu poker.
Dia mendekat, ikut duduk di belakang Jonno alias si arJuna, menyandarkan kepalanya pada punggung lelaki itu. Jonno yang kaget pun berbalik lantas tersenyum ternyata Tifa yang bersandar membiarkannya bersandar. "Napa lu Tif ??" Tanya Rachell matanya terlihat fokus akan kartu yang dipenggang nya.
"Gpp!!" Rachell mengangguk.
"Gue Menang!!" Ara membanting kartu terakhir ditangannya, mengeluarkan smirk menjijikan. "Curang lo Ra gue tahu lo curang Ra benerkan Jon si Ara curang!! Yeee!!" Ujar Rachell tak terima.
"Ehhh kamprett!! Sorry sorry ya.. terima aja lo berdua kala napa sih!! Si jono aja kagak komplain juga Ribet lo chell" Sewot Ara tak terima. Rachell yang mendengar itu pun menatap jonno penuh harap agar bisa membantunya. "Non Ara mah.. main curang!!" Tanggap Jonmo, membuat Rachell tersenyum mengejek.
"Elahhh lu jonno diancam gitu aja sama Rachell udah ikut ngefitnah gue lo.. yaa!! Gue laporin si Ijah habis lo Jon.. gue mainnya Jujur Jonno jujur yeee..!! Gak ada tapi tapian chell lo berdua udah kala jadi hukumannya mesti jepit telinga lo pake jepit jemuran..!!" Tegas Ara Bertambah kesal.
"Tega bener lo Ra gue ini lagi sakit Ra.. woohh jiwa kepersahabatan lo mana Ra tega lo liat gue kesakitan.. ckkk!!" Rachell menggeleng kepalanya miris,
"Elahh chell ngungkit mulu lo!!"
"Udah... biar saya aja yang dijepit!!" Putus Jonno akhirnya. "Yaudah gak apa apa sih!!" Ucap Ara akhirnya.Rachell menatap Jono dengan pandangan penuh tangis Haru, "Thank You my lopli Jonno ai lop yu!!"
"ALAY!!" Sindir Ara sambil menjepit telinga Jono dengan jepit jemuran."Sewot lo!!" Ketus Rachell. Menjulujurkan lidahnya pada Ara,
"Ye emang lo Alay-"
"Ehhh Araanjing!!"
"Yeeee emang lo alay Chell !!"
"Waaaa lo-""Kacang mahal...!" Tifanny beralih duduknya dari belakang Jonno menjadi di depan jonno, otomatis sekarang Tifanny duduk ditenga tengah mereka bertiga. "Lo udah datang!!?"
"Kagak lusa baru gue datang!!" Ketus Tifa. "Ditanya baik baik juga Taik lo!!" Ara jadi jengkel sekarang permirsa. "Ehh kok lo ngeselin sih Ra..!!" Tifanny mulai terpancing emosinya. "Gimana gak emosi lo datang ditanya juga-"
Dan adu cekcok pun terjadi antara mereka bertiga terkecuali, Jonno. Lelaki kelas 1 sma itu hanya duduk diam menatap bosan, karena sudah terlalu sering menonton debat kepresidenan antara mereka.
Sampai sebuah suara yang mengentrupsi membuat semua kegiatan mereka terhenti mendadak.
Rachell menatap keasal suara, untuk beberapa detik badanya membeku, lagi lagi Dia dibuat sesak napas lantaran sekarang Ayahnya dan bu Zahra sudah berdiri tegak dihadapan mereka.
Dia tak bersuara napasnya kembali sesak sekarang. Seperti tak ada udara disekitarnya. Dia mencoba menetralkan pernapasannya kembali namun tidak bisa, semakin dia berusaha dia akan bertambah sulit bernapas.
"Rachell...?" suara Ayahnya memanggil. Rachell diam membuang arah pandangnya kearah lain. Memeggang dadanya sedikit memukul kecil. "Rachell..?"
"hmmm?" Gumam Rachell susah payah. "maafkan Ayah Chell mari kita bicarakan secara bersama dengarkan semua penjelasan Ayah jangan benci Ayah, Ayah mohon padamu Rachell ayah sangat menyanyangi mu Nak!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Genç Kurgu(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication