THE BLACK ROSE - 54

6.4K 340 7
                                    

•●•


Sudah terhitung dua minggu berlalu namun Ara selalu menghindar dari joshua sekolah maupun diluar sekolah. Dua minggu bukanlah waktu yang cepat, Ara dibuat rindu pada lelaki kardus play boy tengil itu,

Ia merebahkan kepalanya pada sandaran sofa sambil memejamkan matanya.

suara sepatu fantofel yang datang dari arah belakang membuat Ara kaget, lantas langsung merapikan kotak obat buku buku yang berserakan diatas meja dan segera bangun dari tempat duduknya menatap kebelakang dengan ketakutan.

Dahi Ara berekedut kebingungan. mengapa Ayahnya pulang sangat cepat tidak seperti biasanya.

Ayahnya berjalan mendekat masih dengan jas kantor lengkap yang melekat pada tubuh pria paru bayah berkepala lima itu, menenteng dua buah paper bag! entah apa itu, dan dibelakang delon Ayahnya sudah terdapat dua wanita cantik namun tak seperti biasanya mereka datang berpakaian sopan dengan senyuman manis membawa kotak besar pada masing masing ditangan mereka.

ara menunduk sedikit bergeser ingin menghindar sebisa mungkin, dia sangat takut jika dipukul ayahnya lagi seperti beberapa waktu yang lalu.

"Kamu mau kemana?!" Suara barithon itu menghentikan gerak kakinya, ara lantas menjawab tampa menoleh "mau keatas!"

Pria paru bayah itu makin mendekat kearahnya tampa berbicara, Ara sedikit ketakutan dia tidak tahu mengapa tapi instingnya selalu bersikap was was disaat ayahnya mendekat, saat Delon sudah tepat berada dihadapan Ara, tubuh gadis itu bergetar pertanda kalau dia benar benar ketakutan, bayangan dirinya selalu dipukul dilempar ditendang, bahkan dibanting oleh orang tua kandungnya sendiri membuat ara sedikit Trauma dan ketakutan sendiri,

Tapi selalu dia mencoba agar bersikap biasa saja, namun tubuhnya bereaksi lain. Gadis itu bergetar.

Ara menghalau kepalanya dengan tangan sebagai perlindungan jika dia akan dipukul lagi. Delon Ayahnya yang melihat sikap Ara saat dirinya mendekat sedikit tertampar oleh kenyataan.

Padahal sebenarnya ayahnya hanya ingin mendekat dan ingin bertanya mengapa ada begitu banyak lebam ditangan ara.

"Ini kenapa?!" Akhirnya suaranya keluar. Mata ara mengerjap bingung gadis itu sedikit beringsut mundur memberi jarak yang amat besar antara dirinya dan sang Ayah, ia menatap kembali lebam yang dilihat, ini lebam yang dia dapat akibat berkelahi dengan siswa kelas X IPS tadi.

"Kebentur ujung meja!!" Jawab Ara singkat sambil menunduk meremas kuat kotak obat dan buku buku yang dia bawa tadi.

Ayahnya mengangguk meski sedikit ragu, pria paruh bayah itu tahu mana lebam karena dipukul dan mana lebam akibat terbentur benda tumpul.

"Duduk saya mau bicara hal penting!!"

Gadis itu duduk di sofa berhadapan dengan delon sang ayah yang sudah menaruh kedua tangannya pada saku celana jas abu abu yang dipakainya.

Ara diam tak membuka suara sedikitpun! Delon membuang nafasnya kasar sebelum memulai pembicaraan.

"Saya langsung ke intinya!, malam ini  jangan kemana mana kita akan makan malam bersama!!"

Setelah mendengar kalimat itu, Ara mendongak terbelak kaget dan tak mengerti!!.

"hah??!"

"Kamu akan saya Jodohkan!"

"Jodoh-?!" Beo Ara tertegun.

Delon ayahnya mengangguk santai.
"ini demi perkembangan perusahaan yang sudah kami sepakati Jangan membantah!, saya tidak terima berbagai macam protes segera masuk kekamar mu dan tukar baju kita akan pergi sekarang Temanku sepertinya sudah menunggu!!" Ucap Ayah ara tegas dan terkesan sangat enteng bangun dari duduknya menyisahkan Ara yang membeku ditempatnya.

The Black Rose [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang