•●•Ara, Anna, Rachell dan Tifanny baru saja sampai pada sebuah jalan sempit yang tampak sepi tak ada kendaraan, Tifanny menaruh ponselnya segera dalam saku roknya sembari memicingkan matanya menatapa ujung jalan setapak yang terlihat Ito dan beberapa teman-temannya dengan seragam SMA beberapa dari mereka terlihat sedang duduk diatas motor dan sedikit terkerjut saat melihat keempag siswi berseragam menatap mereka dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
Ito yang menyadari kedatangan Rachell dan teman-temannya itu segera bangkit berdiri dari motornya "kita kedatangan tamu terhomat nih.." ujar Ito sembari tersenyum simpul mendapati Rachell yang dengan terang-terangan makin menajamkan padangan menatap dirinya dari ujung sanah.
"Kan udah gue bilang jangan nyari masalah sama kita!" ucap Rachell tenang.
ito mengerutkan alisnya menunjukan smirk kecil, lantas mengendikan bahunya dengan tatapan pura-pura polos "Perasaan gue gak cari masalah sama anak-anak lo kok!!" Rachell yang mendengar nada menyebalkan dari siswa dihadapnnha itu langsung memutar bola matanya malas, Rachell kembali menatapnya dengan pandangan muak dan penuh heran, bingung kenapa laki-laki dihadapannya ini masih bisa pura-pura berbicara manis sok suci sih...
"gua gak mau main-main lu apain si randy sama si farell sampe babak belur kek gitu?" Pincingnya tajam, itho diam mencoba berpikir, akhir akhir ini dia terlalu banyak beradu jotos dan tawuran sampe lupa siapa-siapa saja korbannya.
cowo itu lantas mendongak menatap Rachell Anna Tifanny dan Ara didepannya "hah randy? verel? oh randy marthin sama verel bramastha?" Jawabnya sembari tersenyum cerah berhasil membuat Ara menggretakan giginya kesal, tidak menyangka ito masih bisa membuat lelucon garing dikeadaan seperti ini.
"Heh anjing tutup mulut lo! kita gak mood buat denger lawakan atau stand up comedy lu disini plis!!" desis Anna mengusap dahinya pelan
"sayang? kasi tau temenmu aku gak ada niat ngelawak kok!!" ucap Ito menatap Rachell dengan senyuman senang, berhasil membuat Rachell sontak mendongak menatap tajam lelaki yang perlahan sudah berjalan mendekat kearahnya.
Rachell menyelipkan beberapa helai rambutnya kesamping telinga, ia menatap tumpukkan kayu kering yang berada diatas bak sampah, Rachell mengambil satu kayu kering lantas mendorong Ito menjauh dengan kayu tersebut. "Gue tanya yang terakhir kali lo apain Randy sama farell?" Ito lelaki itu terdiam mengeluarkan smirknya.
"Cuman main kecil, biasa laki-laki!!" Sahutnya pelan sembari tangannya menyingkirkan kayu yang rachel todong kebadannya, namun gerakannya kalah cepat dengan gadis itu yang langsung dengan cepat memukul tubuh ito dengan keras dan menimbulkan bunyi, teman-teman ito yang melihat Ito dipukul dengan tidak santai bangkit berdiri hendak menyerang Rachell Ara Anna dan Tifanny, namun Ito memberikan isyarat agar teman-temannya diam.
Rachell tersenyum kesal "Lo keroyokin dia sampe masuk rumah sakit gitu hah??"
"Hmmm.. terus lo mau apa" ujar Ito lembut tapi menantang menurut Mereka sambil bangun dari duduknya dan menaruh kedua tangannya disaku celana Abu abu itu.
"Minta maaf lo sama Randy dan Farell lo beraninya keroyokan banci banget" ujar Rachell masih tetap tenang.
"terus kalo gue gak mau gimana?" Lanjut Ito dengan seringaiannya.
Rachell dengan tak segan pun maju beberapa langka mendekati Ito.
"Kan udah gue bilang jangan pernah ganggu teman teman gue mau lo apa sih!" Rachell menatapnya dengan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Rose [COMPLETED]
Teen Fiction(19/9/2017) DALAM TAHAP REVISI #2 Teenfication