Kalo ada yang typo bilang ya 🤗
***
Pagi ini Jeno di buat terkejut oleh dua hal.
Yang pertama karena Renjun masuk sekolah dan yang kedua karena cowok itu kini tengah berjalan dengan santainya di koridor dengan seorang cowok tinggi di sampingnya.
Jeno tau orang itu, dia adalah Lucas anak kelas 12 B dan merupakan salah satu anak karate.
Yang membuat Jeno mengerutkan keningnya adalah mengapa bisa seorang Huang Renjun yang di kenal dengan sikap cueknya berjalan bersama seorang laki-laki sambil tertawa lepas. Bahkan tanpa sungkan Lucas terlihat melingkarkan tangannya di bahu si mungil.
Bukankah selama ini cowok itu sangat jarang berinteraksi dengan cewek ataupun cowok manapun? Jangankan dengan cowok, dengan cewek pun Renjun sangat jarang ngobrol kecuali menyangkut sesuatu yang menurutnya sangat penting.
Jeno masih berdiri di posisinya sambil terus memperhatikan Renjun dan Lucas sampai keduanya berhenti di depan kelas 12 C.
Kini mereka saling berhadapan dengan Lucas yang terus menggoda Renjun membuat si manis itu lagi-lagi tertawa lepas. Bahkan sebelum meninggalkan kelas 12 C pun Lucas terlihat mengacak pelan rambut Renjun.
Jeno masih diam. Cowok itu tak sedikitpun melepaskan, pandangannya dari Renjun sampai cowok itu masuk ke dalam kelas dan Jeno hanya menghembuskan napas kasar.
***
"Rajendra," Jeno mencengkal tangan Renjun yang hendak ke kantin dan membuat si manis menoleh dengan wajah yang sama sekali tidak bersahabat.
Jeno memang sengaja menolak ajakan Guanlin untuk pergi ke kantin dengan alasan ia ingin ke kamar mandi terlebih dahulu dan mengatakan jika nanti akan menyusul.
Setelah kelas benar-benar sepi barulah cowok itu memberanikan diri menghampiri Renjun yang juga hendak keluar.
"Lepas." Renjun berkata dengan nada yang sangat asing bagi Jeno.
Sejak kejadian di kolam renang itu, mereka memang tidak pernah lagi bertegur sapa di tambah Renjun yang tidak masuk selama seminggu lebih.
Dan dua hari yang lalu mereka memang bertemu di warung pecel lele, namun malam itu sepertinya Renjun benar-benar tidak ingin bicara dengan Jeno.
Jeno melepaskan tangannya dan maju selangkah agar jaraknya dengan Renjun semakin dekat.
"Lo ada hubungan apa sama Lucas?" tanya Jeno langsung ke intinya.
Sejak melihat kejadian tadi pagi, cowok itu memang sudah gatal ingin menanyakan langsung kepada Renjun. Namun karena kelas masih rame, jadi ketika istirahat lah waktu yang tepat bagi Jeno.
"Apa masalahnya sama lo?" Renjun balik bertanya dengan ekspresi yang tidak berubah sama sekali. Tetap datar
"Gue gak suka lo jalan sama cowok lain." jujur Jeno membuat cowok mungil di depannya itu mendongkak dan matanya tidak sengaja bertemu dengan mata elang Jeno
"Gue gak suka, Ra." ujar Jeno masih dengan posisinya. Menatap Renjun yang juga menatapnya.
Renjun menelan salivanya namun cowok itu tetap berusaha cuek dan kemudian memalingkan wajahnya ke arah papan tulis.
"Ra," Jeno mengambil kedua tangan Renjun dan langsung di tepis oleh si mungil.
"Bukan urusan lo." Renjun hendak pergi namun Jeno menarik tangannya dan membuatnya terduduk di kursi.
"Apaan sih lo?!" Renjun mendorong bahu Jeno namun tetap saja cowok itu tidak bergeser sedikit pun.
"Jeno awas gue mau ke kantin!" Renjun masih berusaha lepas dan Jeno tetap menguncinya seperti itu

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...