Adakah yang belum tidur?
***
"Woo, Woo, cek HP lo cepatan cek!" Haechan berteriak heboh dengan mata yang tak lepas dari layar ponselnya membuat Jungwoo menatapnya heran namun cowok itu mengikuti perkataan Haechan untuk mengecek ponsel.
"Apaan sih lo heboh banget." Jungwoo mengambil ponselnya dari saku kemeja putihnya lalu melihat berita yang membuat sobatnya itu heboh.
"Itu si Jongho jadian sama Yeosang. Gila ya anjir berani banget tu bocil nembak Yeosang. Padahal sama gue aja gitu."
"Heh mulut lo." Jungwoo menyentil bibir Haechan membuat si pemuda tan mengerucutkan bibirnya namun tak lama kembali berkata heboh.
"Ya secara gitu woy. Gue denger kan Yeosang straight. Orang banyak yang bilang dia nyincer Yeri, napa tau-tau nerima Jongho?"
"Iya sih," ujar Jungwoo. "Ya tapi lo gak usah teriak juga."
"Hehehe," Haechan menyengir memperlihatkan deretan gigi-giginya yang rapi. "Ya maap. Kan lo tau sendiri gue dari lahir emang begini."
"Untung aja masih ada yang suka sama lo, Chan." kata Jungwoo.
"Iya lah gue kan seksi." ujar Haechan bangga.
"Walaupun cuma si Hyunjin." lanjut Jungwoo membuat Haechan melotot ke arahnya.
"HEH!"
"Udah sih terima aja Hyunjin, kayaknya dia serius sama lo."
"Serius palalo meledak. Hyunjin itu semua cewek sama cowok manis dia gombalin. Dimana letak dia serius sama gue, Jungwoo?" ujar Haechan geram.
"Jadi lo suka merhatiin Hyunjin?"
"HAH?!"
"Ciee Echan..." Jungwoo menggoda Haechan dengan menyenggol-nyenggol tangan si pemuda tan.
"Ih-ih apaan sih lo!" Haechan menjauhkan tangan Jungwoo. "Udah ah gak usah ngomongin Hyunjin. Enek gue lama-lama."
"Cie pipinya merah ciee.." bukannya berhenti, Jungwoo justru semakin menggoda Haechan. Karena menurutnya jarang sekali Haechan dapat tergoda seperti itu. Dan karena itu Jungwoo akan sangat dengan senang hati membuat sahabatnya itu mengakui perasaannya.
"Jungwoo apaan sih lo?!"
"Eh itu Hyunjin lewat!" Jungwoo menoleh ke arah pintu membuat Haechan refleks melakukan hal yang sama.
"Cieeee.."
"KIM JUNGWOO!!!!!!"
"HAHAHAHA..."
"Sialan ya loooooooo.."
"Aduh Chan perut gue sakit." Jungwoo memegangi perutnya sambil tertawa.
"Syukurin lo syukurin!" Haechan memeletkan lidahnya namun hal itu tidak membuat sahabatnya itu berhenti tertawa.
"Ngomongin apa sih sampe suara kalian ke dengeran ke depan?"
Baik Haechan maupun Jungwoo keduanya sama-sama terdiam ketika Jaemin bergabung disana. Bahkan Jungwoo sudah berhenti tertawa ketika Jaemin duduk di sampingnya.
"Hello?" Jaemin melambaikan tangannya di depan wajah Haechan dan Jungwoo.
"Kok pada diem sih?"
"Udah gak asik." Haechan mengambil ponselnya di atas meja lalu ia membuka aplikasi instagram dan mulai sibuk disana.
"Lo kenapa sih, Chan?" tanya Jaemin menatap Haechan yang duduk di depannya.
"Lo juga, Woo." kini si pemuda Na menoleh ke arah Jungwoo di samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...