Kalo ada yang typo bilang ya 🤗
***
"Rajendra," Jeno bangkit dari tempatnya dan berlari menghampiri Renjun yang sudah berjalan keluar kelas. Bahkan cowok tampan itu mendapatkan pandangan aneh dari keempat sahabatnya.
"Jalannya cepet banget sih, Ra, kaya yang lagi di kejar depkolektor aja." cowok dengan tas bertengger di bahu kanannya itu berusaha menyamai langkah Renjun namun cowok mungil itu tetap diam dan melanjutkan langkahnya tanpa mempedulikan sosok tampan di sampingnya.
"Jalan yuk, Ra," ucapan Jeno yang itu sempat membuat si mungil menoleh dan melihat Jeno yang tersenyum lebar ke arahnya, namun cowok itu hanya menggeleng dan melanjutkan langkahnya.
"Sibuk ya, Ra? Bentaran doang deh janji " Jeno masih berusaha menyamai langkah Renjun yang berjalan sangat terburu-buru
"Ra," cowok itu mencekal tangan putih Renjun membuat si pemiliknya membuang napas kasar lalu berbalik.
"Apa sih Jeno? Iya gue sibuk jadi gak usah ganggu gue."
"Sibuk mikirin gue ya?" bukannya marah namun cowok itu malah tersenyum lebar sambil menaikinturunkan alisnya
"Gak usah pede lo!" Renjun terlihat memutar bola matanya lalu berbalik namun dengan cepat Jeno kembali menarik tangannya membuat si mungil mendengus kesal
"Mau lo apa sih, Jen?" nada bicara Renjun terdengar lelah. Iya lelah menghadapi Jeno yang sering mengganggunya
"Jalan sama gue."
"Gak mau."
"Harus mau." ucap Jeno cepat membuat Renjun lagi-lagi menghela napas kasar
"Apa manfaatnya kalo gue mau jalan sama lo?" tanya Renjun membuat si tampan tampak berpikir namun tak lama senyum mengembang menghiasi wajahnya
"Yang pertama, lo bakal seneng kaya waktu gue ajak lo ke warung Bi Siti,"
"Gue gak bilang kalo gue seneng waktu itu." Renjun melipat kedua tangannya di depan dada membuat si tampan tersenyum
"Tapi waktu itu lo keliatan seneng, Ra."
"Sok tau!"
"Oke. Yang kedua, gue bakal jagain lo banget dan bikin lo ketawa kaya yang biasa Lucas lakuin tapi gue yakin gue lebih bisa dari cowok mana pun." ujar Jeno membuat Renjun menyipitkan matanya
"Emang bisa?"
"Bisa lah!" jawab Jeno cepat dan Renjun terlihat mengangguk
"Terus yang ketiga apa?"
"Yang ketiga?" tanya Jeno dan lagi-lagi membuat si mungil mengangguk
"Yang ketiga itu karena gue ganteng jadi lo gak akan malu kalo jalan sama gue." Jeno tertawa dan membuat Renjun juga tertawa
"So, mau jalan sama gue?" Si tampan Lee tersenyum lalu mengulurkan tangannya. Renjun terlihat menatap tangan Jeno lalu beralih mendongkak melihat Jeno yang masih tersenyum dan menaikan satu alisnya
Bukannya menerima uluran tangan Jeno, cowok mungil itu justru hanya tersenyum dan geleng-geleng lalu berjalan mendahului Jeno membuat si tampan ikut tersenyum dan mengejarnya.
"Itu tandanya mau ya?" Jeno berjalan di samping Renjun namun tak ada jawaban dari si mungil.
"Hei, Ra, ngapain kesana?" Jeno sedikit berteriak membuat si mungil membali menghentikan langkahnya dan berbalik
"Motor lo disana kan?"
Jeno tersenyum lalu berjalan mendekat ke arah Renjun yang tampak bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...