Untuk yang malam minggunya dirumah aja💚
***
Mark menghentikan aktivitas membuat jusnya ketika mendengar bel apartemennya berbunyi.
Dengan handuk yang masih bertengger di bahunya, cowok yang hanya memakai celana jins selutut dan tidak memakai baju itu melangkah keluar dari dapur dan segera membuka pintu.
Mark berdiri kaku ketika melihat Mina berdiri di depannya. Cewek dengan dress selutut berwarna navi itu tersenyum namun tak mendapatkan respons apapun dari Mark.
"Hai..." cewek itu masih menampilkan senyum manisnya. Berusaha basa-basi untuk sekedar menghilangkan kecanggungan diantara mereka.
"Kamu baru abis mandi ya? Kebiasaan deh gak pernah langsung pake baju." ujar Mina menatap Mark yang memang dalam keadaan telanjang dada. Rambut cowok itu juga sedikit basah dan juga ada handuk yang menggantung di pundaknya.
"Pake baju dulu, Mark."
"Kamu ngapain kesini?" tanya Mark membuat cewek itu tersenyum.
"Ketemu sama kamu lah." jawab Mina masih dengan senyum manisnya lalu melangkah masuk ke dalam dengan mendorong pelan bahu si pemuda Lee.
"Tau dari mana apartemen aku?" Lagi Mark bertanya setelah menutup pintunya.
Mina duduk di sofa lalu menoleh ke arah Mark dan tersenyum. "Kamu lupa kalau dulu kamu pernah ngasih tau alamat apartemen kamu di Jakarta?"
Cowok itu terlihat menghela napas kasar lalu menunduk setelah itu kembali mendongkak dan menatap ke arah Mina.
"Gak usah basa-basi, kamu mau ngapain kesini?"
"Kan tadi aku bilang kalau aku mau ketemu sama kamu, Markeu..." jawab Mina gemas.
"Gak mungkin cuma itu alasan kamu." ujar Mark. Cowok itu sangat mengenal Mina, dan tidak mungkin Mina menghampirinya hanya karena untuk bertemu, pasti cewek itu mau sesuatu darinya.
"Kamu mau apa?" tanya Mark membuat Mina tersenyum lalu bangkit dari tempatnya.
"Aku mau kamu." ujarnya sambil berjalan mendekat ke arah Mark berdiri.
"Kita belum putus kan? I'm still your girlfriend."
"We are done, Alexa."
"No!" Mina menggeleng ribut lalu tersenyum kecil. "Aku belum pernah mendengar kamu mutusin aku atau aku mutusin kamu, berarti kita masih pacaran kan?"
"Sejak kamu selingkuh, aku udah nganggap kita putus."
"You are crazy, Mark!"
"Kamu yang gila, Lex." balas Mark cepat membuat cewek modis itu terdiam.
"Bener kan kamu selingkuh?" tanya Mark pelan. "Benar kan Mina Alexandria?"
"Enggak, Mark."
"Lex aku liat pake mata kepala aku sendiri. Kamu lupa waktu itu kita ada janji dinner tapi kamu gak datang. Terus pas aku samperin ke apartemen kamu," Mark berhenti sejenak dan menghela napas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...