Bagian 45. Gara-gara Lucas

2.1K 309 8
                                    

Aku plin-plan, tadinya aku mau update minggu tapi aku punya target mau selesaikan cerita ini sebelum tahun baru. Doain aku ga malas edit ya:(

***

"Bangchan.."

Suara panggilan nyaring membuat Bangchan yang baru saja keluar dari perpustakaan menghentikan langkahnya dan berbalik. Cowok berwajah dingin itu tampak mengerutkan dahi ketika melihat Seungmin berjalan menghampirinya.

Cowok itu berjalan santai menghampiri Bangchan dan tak memperdulikan tatapan dari beberapa siswa yang menatapnya aneh.

"Gue mau ngomong sama lo." ujar Seungmin ketika sudah sampai di hadapan Bangchan. Cowok itu tampak menghela napas lalu mengangguk kecil.

"Kenapa lo berubah?" Seungmin bertanya to the point.

Memang sejak hari pertama masuk sekolah Bangchan seperti menjaga jarak dengan Seungmin. Padahal cowok itu tidak tau apa kesalahannya sehingga membuat Bangchan menjauh darinya.

"Gue ada salah apa sama lo?" Lagi Seungmin bertanya dengan dagu terangkat, kebiasaannya.

"CHAN!" jerit cowok itu sehingga membuat beberapa siswa yang lewat menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung.

"Sini." Bangchan menarik tangan Seungmin agar menjauh dari keramaian.

"Bangchan ih!" Seungmin berusaha melepaskan tangan Bangchan namun hasilnya nihil. Si tampan menarik tangannya dengan erat sehingga membuat Seungmin mau tak mau nurut dan mengikuti langkah kaki si mantan ketua OSIS itu.

Bangchan terus membawa Seungmin tanpa memperdulikan jeritan yang keluar dari mulut cowok itu. Sampai kakinya melangkah menuju loker, Bangchan tetap menarik tangan Seungmin. Ketika dirasa cukup aman, Bangchan melepaskan tangan putih itu lalu ia mundur dan menyandarkan tubuhnya di loker.

"Ada apa?" tanya cowok itu membuat sang lawan bicara menoleh ke arahnya.

"Lo tuh kenapa sih? Egois banget jadi orang." hardik Seungmin cepat membuat si tampan langsung menatapnya.

"Lo mikir gak sih Chan kalo apa yang udah lo lakuin itu bikin gue bingung?"

"Maksudnya?" cowok itu berkata santai dan terlihat menaikan satu alisnya membuat cowok di depannya menghela napas kasar.

"Lo gak sadar apa yang udah kita lakuin selama libur semester, hm?" Seungmin bertanya dengan wajah yang ia dekatkan dengan wajah Bangchan. Bangchan sempat terdiam beberapa saat sebelum sebuah anggukan kecil terlihat.

"Lo bikin gue masuk ke perasaan itu lagi, Chan! Lo ngerti gak sih?!" jerit Seungmin frustasi. Bahkan cowok itu terlihat mengacak rambut hitamnya.

"Wait," Bangchan berdehem lalu berusaha berdiri tegak walaupun tubuhnya masih bersandar di loker.

"Gue gak pernah ngelakuin apa-apa buat lo. Gue cuma berusaha jadi temen yang baik, gue gak pernah memperlakukan lo spesial selama kita bersama saat liburan itu, so tell me why? Why you so serios?"

"Chan.."

"Seungmin, dengerin gue, gue kan udah bilang kalo gue mau berteman sama lo, gue gak pernah ada niatan di luar itu loh. Kalo lo berpikir perlakuan gue itu salah, ya sori. Gue bener-bener gak mikir kesana." Bangchan berkata santai. Cowok itu terlihat memasukan tangan kirinya ke saku celana abu-abunya.

"Sumpah gue bener-bener gak ngerti sama cara pemikiran lo, Chan." ujar Seungmin.
Cowok itu masih menatap orang di depannya yang tampak menyandarkan tubuhnya di loker.

"Lo tau kan gue itu perasa? Bohong banget kalo gue gak baper kalo perlakuan lo selama ini." Seungmin menghela napas.

"Lo mikir gak sih, Chan? Semua orang itu butuh kepastian, dan gue—"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang