"Tunggu aku di liburan tahun depan. Aku janji akan menemuimu di Kanada."
Mark mencium kening Mina lalu membawa gadis itu ke dalam pelukannya.
Mina membalas pelukan Mark. Setelah mencium pundak lelaki itu, Mina mengeratkan pelukannya.
Kini mereka sedang berada di Bandara Soekarno-Hatta. Mark mengantarkan Mina karena hari ini cewek itu harus kembali ke Kanada untuk melanjutkan kuliahnya disana.
Sejak satu jam yang lalu, mereka tak henti-hentinya berpelukan. Sampai Mina sudah tak ingat ini pelukan ke berapa yang Mark berikan.
Mina mencium pundak Mark lagi lalu perlahan melepaskan pelukan itu.
"Aku pasti akan kangen banget sama kamu." Mark menatap Mina yang juga menatapnya. Tangan cowok itu terangkat untuk merapikan rambut Mina.
Mina tersenyum lalu memegang kedua pundak Mark.
"Mark.." Mina menurunkan tangannya dari pundak Mark lalu bergeser ke bawah untuk memegang kedua tangan cowok itu.
"Maafin aku." Mina menatap Mark dengan sorot mata sendu. Cewek itu tampak menghela nafas.
"Kamu gak usah menemui aku di Kanada." lanjutnya tanpa melepaskan genggamannya membuat Mark mengerutkan dahinya dan menatap cewek di hadapannya ini.
"Kembalilah padanya, Mark." ujar Mina namun matanya menatap ke lantai bandara.
"Kembalilah pada Jaemin." Mina meralat kata-katanya.
Hening
Tiba-tiba saja suasana disana sangat hening. Mina masih menunduk namun tangannya masih menggenggam erat tangan Mark. Sedangkan Mark hanya diam menatap Mina sambil menunggu cewek itu kembali bicara.
"Aku tau kamu mencintai Jaemin." ujar Mina tepat sasaran
Mark kembali terdiam. Ia melepaskan satu tangan Mina lalu mengangkat dagu cewek itu agar mau menatap lurus.
"Kamu kenapa?" Mark bertanya pelan. Jujur ia belum terlalu mengerti arah pembicaraan mereka.
Mina memberanikan diri menatap mata elang milik Mark. Lalu tangannya terangkat untuk memegang kedua pipi cowok yang sangat ia cintai itu.
"Kejar dia Mark."
Mark memegang tangan Mina yang ada di pipinya lalu menurunkannya dan menggenggamnya.
"Aku gak ngerti." Cowok itu menggeleng sambil terus menatap si cantik di depannya.
"Maafkan aku yang udah merusak hubungan kamu dan Jaemin. Maafkan kedatangan aku yang merusak rencana kamu. Harusnya aku tau kalau kamu itu mencintai Jaemin. Dan harusnya aku gak kembali kesini." Mina berkata tanpa melepaskan tatapannya dari cowok tinggi itu.
Mina sudah memikirkan hal ini matang-matang. Mina tau Mark sangat mencintai Jaemin. Beberapa waktu lalu ia memang berhasil membawa Mark kembali ke pelukannya. Tapi semuanya tidak bisa dibohongi. Mark selalu bersamanya, tapi pikiran cowok itu hilang entah kemana.
Mina sadar akan perubahan sikap Mark. Bahkan ketika bersamanya Mark terlihat lebih pendiam. Cowok itu cenderung sering melamun memikirkan entah apa Mina sendiri tidak tau. Namun Mina yakin perubahan sikap Mark itu adalah karena Jaemin.
Mark sangat mencintai Jaemin.
Maka dari itu, untuk kali ini
Mina tidak ingin egois. Dia mencintai Mark. Sangat. Tapi dia tidak ingin membuat Mark terbebani. Mina menyesal dulu telah bermain di belakang Mark sehingga cowok itu melarikan diri dan bertemu dengan cintanya yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...