He's mine. Don't be dare to touch him or I'll kill you.
***
"Nih,"
Renjun sedikit terkejut karena tiba-tiba seseorang meletakan segelas milo kesukaannya di atas meja membuat si mungil menatap gelas itu lalu beralih mendongkak menatap orang yang berdiri di samping mejanya.
"Kenapa gak ke kantin aja sih?" Jeno menatap Renjun sekilas lalu cowok itu duduk di meja Renjun.
Teman-teman sekelas mereka yang masih berada di kelas langsung mengalihkan pandangannya ke meja Renjun. Mereka ingin memastikan apakah kabar Jeno berpacaran dengan Renjun itu benar atau tidak.
"Masih kesel ya sama gue?" tanya Jeno karena melihat Renjun yang masih diam dan fokus kepada ponselnya. Cowok berhidung mancung itu menghela napas lelah.
"Iya maaf deh. Jangan ngambek terus dong nanti cantiknya ilang lho." ujar Jeno membuat Renjun meliriknya sekilas lalu kembali pada ponselnya.
"Gue cowok."
"Iya-iya." Jeno tersenyum menatap Renjun yang sangat fokus memainkan benda pipih berlogo apel itu.
Renjun menghela napas kasar lalu memasukan ponselnya ke saku baju putihnya. Ia menatap Jeno lalu segera berdiri dan pergi dari kelas namun dengan cepat Jeno menahannya.
"Ra kenapa sih?" Jeno masih bingung melihat sikap Renjun yang seharian ini sangat berbeda.
"Lepas ih gue mau ke kantin."
"Ikut."
"Gak! Awas lo ngikutin!" Renjun menepis tangan Jeno lalu ia berjalan buru-buru keluar kelas meninggalkan tatapan aneh dari teman-temannya sedangkan Jeno hanya menghela napas lalu kembali berkumpul sama teman-temannya di pojok kelas.
***
"Lucas!"
Suara teriakan nyaring membuat keempat cowok yang baru saja keluar dari kelas 12 B menghentikan langkahnya dan menatap cowok mungil berjalan menghampiri mereka.
"Bentar ya." Lucas menepuk pundak Jinyoung, salah satu temannya membuat dua cowok yang lainnya mengangguk lalu cowok itu berjalan menghampiri Renjun yang tadi memanggilnya.
"Kenapa Jun?" tanya Lucas.
"Lo mau kemana?" alih-alih menjawab, Renjun justru balik bertanya kepada Lucas. Cowok tinggi itu menggaruk tengguknya.
"Gak kemana-mana kok, kenapa?"
"Eum gak pa-pa."
"Lo gak ke kantin? Sekarang kan masih bebas." ujar Lucas.
"Males ah." Renjun menyandarkan tubuhnya di tembok membuat cowok itu maju selangkah.
"Kenapa?"
"Kecuali sama lo." ujar Renjun cepat membuat Lucas tersenyum.
"Yuk, Cas. Gue laper sebenernya tapi males kalo sendirian."
"Cas cepetan." ujar Dejun membuat Lucas menoleh ke arahnya lalu kembali menoleh ke arah Renjun.
"Mau kemana?" tanya Renjun.
"Ah nggak kemana-mana." jawab Lucas tersenyum, cowok itu lalu menoleh ke belakang. "Duluan aja nanti gue nyusul."
"Yaudah tapi bener ya, Cas."
"Iye."
"Lo mau kemana sih?" lagi-lagi Renjun bertanya.
"Gak penting kok, yuk ke kantin aja." ujar Lucas lalu menarik tangan Renjun membuat si mungil mau tak mau mengikuti dari belakang.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Hayran Kurgu[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...