Play mulmed agar feelnya lebih dapet atau yang punya lagunya bisa sambil di dengerin hehe🎵🎵
***
Hari kelulusan adalah momen dimana seorang anak mengalami transisi dari satu babak kehidupan ke babak berikutnya. Setelah menjalani masa sekolah selama bertahun-tahun dan melewati berbagai ujian, hari kelulusan lah yang sering mereka tunggu-tunggu.
Semua sekolah pasti merayakan hari kelulusan, sama halnya dengan SMA Wijaya, salah satu SMA favorit di Jakarta.
Hari ini adalah hari yang mereka tunggu, hari yang mampu membuat jantung mereka berdetak tak karuan, hari yang membuat mereka menahan napas menunggu pengumuman dari kepala sekolah.
Dan setelah di umumkan jika semua siswa SMA Wijaya lulus 100%, mereka semua berteriak bangga dan memeluk rekannya selama tiga tahun bersekolah disana.
SMA Wijaya juga sama seperti SMA lainnya yang melalukan tradisi corat-coret baju, namun bedanya SMA Wijaya menetapkan sistem corat-coret di dalam sekolah. Jadi mereka semua berkumpul di tengah lapangan untuk melakukan corat-coret.
Sejak satu jam yang lalu, lapangan SMA Wijaya di banjiri siswa-siswi kelas 12 dengan baju yang sudah penuh dengan pilox berbagai warna dan juga tanda tangan dari teman-teman seperjuangannya.
Hari ini, hari yang akan selalu mereka kenang hingga nanti dan akan menjadi memori yang tak akan mereka lupakan.
"Lulusssssssssss!"
Semua berteriak dan melemparkan topi ke udara membuat ratusan topi berwarna abu-abu itu melayang lalu jatuh ke tanah.
"Ciee lulus." Lucas mencolek pipi Renjun dan membuat si mungil tersenyum lalu segera berhambur memeluk tubuh tinggi Lucas.
"Calon mahasiswa nih ye." Lucas masih menggoda Renjun namun tak pernah mendapatkan respons apapun. Renjun hanya tersenyum tanpa menanggapi omongan Lucas.
"Kita bakal satu kampus lagi kan, Cas?" tanya Renjun. Cowok itu harus sedikit mengerasakan volume suaranya karena suasana disana sangat berisik dengan teriak-teriakan.
"Gini nih yang fans berat gue, maunya deket terus sampe maksa biar satu kampus." ujar Lucas tertawa membuat sebuah cobitan cinta menghampirinya.
"Iya-iya satu kampus." cowok yang mengingat dasi abu-abunya di kepala itu merangkul Renjun.
"Ren!" Jaemin berteriak dan segera menghampiri Renjun lalu langsung memeluknya.
"Kita lulus Ren!" ujar Jaemin heboh.
"Congrats ya, Na." ucap Renjun lalu melepaskan pelukannya.
"Cie-cie yang udah akur. Gitu dong kan adem liatnya." Haechan berkata dengan nada bercanda membuat semua yang ada disana tertawa. Jaemin masih merangkul Renjun dan begitu pun sebaliknya.
"Eum Woo, congrats ya." Lucas mengulurkan tangannya membuat Jaemin, Renjun, dan Haechan berdehem sedangkan Jungwoo terlihat tersenyum malu namun cowok itu mengangguk lalu menerima uluran tangan Lucas.
"Congrats juga ya, Cas."
"Ek..ekhem.."
"Kenapa, Chan?" Tanya Jaemin. Si pemuda Na itu tersenyum lalu melirik Renjun. Renjun juga tersenyum mengerti maksud tatapan Jaemin dan Haechan.
"Alamat balikan ini mah." ujar Haechan.
"Tau tuh Cas udah sih balikan aja, asal lo tau ya Woo tiap hari Lucas itu-- mmpphh.."
"Mau ngomong apa lo hah?" Lucas membekap mulut Renjun membuat si mungil memukul-mukul tangannya.
"Sakit gila!" ujar Lucas lalu melepaskan bekapannya saat Renjun menggigit tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...