Kalo ada typo bilang ya 🤗
***
Seungmin keluar dari sebuah club malam dengan kepala yang seakan berputar. Pemuda manis itu berjalan dengan sempoyongan sambil memegangi kepalanya.
Sudah bukan hal aneh bagi seorang Kim seungmin menghabiskan waktunya di tempat seperti itu. Namun kali ini ia benar-benar mabuk parah. Entah ia sudah menghabiskan berapa botol wine ia tak mengingat sedikitpun.
Dengan kepala yang masih sangat pusing, Seungmin mengambil ponselnya di saku celananya. Entahlah ia akan menghubungi siapa ia pun tak tau. Pemuda itu hanya asal pencet nomer yang ada disana.
"Hallo?"
Suara di sebrang membuat Seungmin tertawa lalu mendekatkan lagi ponselnya ke telinga.
"Hallo sayang,"
Untuk kesekian kalinya Seungmin tertawa entah menertawakan apa.
"Hallo Seungmin? Lo kenapa?" Suara di sebrang terdengar khawatir bercampur tidak percaya atas apa yang barusan Seungmin katakan
"Aku ngga papa. Aku cuma kangen kamu," Lagi-lagi pemuda Kim tertawa namun kali ini sambil memegangi kepala nya yang kembali pusing.
"Kamu dimana?" tanya seseorang disana yang sudah menyadari ada sesuatu tidak beres yang terjadi pada pemuda itu.
"Aku dimana ya?" Seungmin terlihat melihat sekeliling yang memang sangat sepi sebelum ia kembali berbicara.
"Sepertinya aku sedang di hati kamu," Dan lagi si manis tertawa membuat orang di sebrang sana menggeram kesal.
"Gue kesana sekarang. Lo jangan kemana-mana. Tunggu." usai mengucapkan itu, orang itu memutuskan panggilan dan membuat Seungmin kesal.
Seungmin kembali tertunduk dengan kepala yang masih sangat pusing. Bahkan beberapa kali cowok itu terlihat mengerang sambil memegangi kepalanya.
Hampir dua puluh menit Seungmin terduduk di trotoar dekat club sampai sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Cowok dengan jaket denim itu pun keluar dan menghampiri Seungmin yang mungkin sudah kehilangan kesadarannya.
"Seungmin!"
Seungmin mendongkak dan tersenyum ketika melihat cowok itu berjongkok di depannya dengan wajah kesel bercampur khawatir.
"Bangchan—"
Usai mengucapkan itu Seungmin benar-benar kehilangan kesadarannya membuat Bangchan dengan sigap menangkapnya agar cowok itu tidak jatuh ke aspal.
"Seungmin hei sadar. Seungmin!" Bangchan terlihat menepuk pipi Seungmin namun tak ada respon apapun dari si manis.
"Seungmin." Kini cowok itu mengguncangkan bahunya.
Bangchan menghembuskan napas kasar sebelum akhirnya cowok itu mengangkat tubuh Seungmin dan memasukan ke dalam mobilnya.
***
"Nak Chan terima kasih ya sudah mengantarkan Seungmin pulang." ucap Yuri, Mamanya Seungmin yang hanya di balas anggukan sopan oleh Bangchan.
"Seungmin itu memang tidak pernah berubah. Harusnya dia malu punya pacar ketua osis tapi kelakuan keluar masuk club terus." Yuri melihat Seungmin yang kini sudah tertidur dengan tenang dengan jaket Bangchan yang menempel di tubuhnya.
Bangchan terdiam. Cowok itu ikut melihat ke arah Seungmin. Yang membuat si blesteran itu tak menyangka adalah Seungmin yang tidak cerita kepada Mamanya jika dirinya dan Bangchan sudah putus.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...