"Ya ampun Renjun, kamu lagi-kamu lagi." suara melengking milik Bu Sunny membuat Renjun menjauhkan tubuhnya sedikit dan menutup kupingnya.
Kini cowok itu sedang berada di ruangan BK karena ada seorang siswa yang melaporkan jika dirinya merokok di belakang perpustakaan dan membuatnya kini mendekam di ruangan itu.
"Kamu itu ya, gak bosen apa ketemu saya terus?" Geram Bu Sunny
"Bosen lah, Bu." jawaban santai Renjun kembali membuat guru BK itu geram dan melotot ke arah cowok mungil itu.
"Apa benar kamu merokok di belakang perpustakaan?" Bu Sunny bertanya dengan nada suara yang tak berubah sedikit pun. Suara melengkingnya mendominasi ruangan itu
"Ya ibu tanya lah sama orang yang ngelaporin. Bener gak kalo itu saya?" lagi-lagi si mungil menjawab dengan santai membuat Bu Sunny mengusap dada, sabar.
"Saya tuh heran sama kamu Renjun. Nilai kamu itu tidak ada yang jelek satupun. Tapi kenapa kelakuan kamu, Astagfirullah.." Lagi-lagi guru itu mengusap dadanya.
"Kamu itu pintar Renjun. Hukuman apa lagi sih yang harus saya berikan supaya kamu itu kapok hah?"
"Ya terserah Ibu." Renjun masih menjawab dengan santai sambil memainkan kuku-kukunya.
Jadi ketika jam kosong, Renjun memilih keluar kelas dari pada bengong di kelas mendengarkan kegaduhan teman-teman sekelasnya yang sedang bermain kartu.
Kelas 12 C memang terkenal dengan image troublemaker karena setiap hari ada saja kasus dari salah satu siswanya. Dan kali ini giliran Renjun yang harus menginjakan kakinya di ruang BK dan bertemu dengan Bu Sunny yang super duper cerewet naudzubillah. Begitu kata Hyunjin.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Renjun masuk ruang BK. Jadi cowok itu santai saja walaupun pada akhirnya ia harus menerima hukuman dari guru itu.
Renjun mengakui kesalahannya. Memang benar ia merokok di belakang perpustakaan. Entah apa yang membuat si mungil kembali berteman dengan benda itu. Yang jelas Renjun merasa sedikit tenang setiap melakukan itu. Walaupun kini ia tau nyawa nya lah taruhannya.
"Huang Renjun,"
"Hah?" Cowok yang sedang memainkan kukunya itu mendongkak dan melihat Bu Sunny yang melotot karena dari tadi mengoceh tetapi Renjun malah asik dengan pikirannya sendiri.
"Berdiri di lapangan dan hormat ke bendera sampai jam istirahat selesai." ucap Bu Sunny final membuat Renjun membelakakan matanya.
"Lama banget dong Bu. Pegel saya lama-lama berdiri disana." protes si mungil
"Kamu mau orang tua kamu saya panggil kesini?" tanya Bu Sunny membuat Renjun mendengus lalu keluar dari ruangan itu. Dan sebelum keluar cowok itu tampak menendang kursi membuat Bu Sunny geleng-geleng kepala.
"Astagfirullah."
***
"Itu Renjun?" Guanlin menunjuk seorang cowok mungil yang sedang memberikan hormat kepada bendera dan membuat keempat sobatnya menoleh ke arah lapangan.
Kini mereka berlima sedang duduk di kursi panjang di bawah pohon mangga yang ada di pinggir lapangan. Memang pas ada pengumuman jika Bu Taeyeon tidak masuk mereka langsung keluar kelas dan memilih nongkrong di pinggir lapangan sambil melihat anak kelas 12 B yang sedang pelajaran olahraga.
"Iya Renjun anjir!" ujar Hyunjin heboh seperti biasanya.
"Lah itu anak gak bosen apa ya di hukum terus?" celetuk Felix
"Emang dia sering di hukum?" Jeno yang sedari tadi diam kini mengeluarkan suaranya
"Jen, Jen, dari kelas 10 itu Renjun udah sering keluar masuk BK. Gue aja heran kenapa dia nggak di D.O." Hyunjin mengambil ponsel nya lalu membuka aplikasi kamera
"Lo ngapain?" tanya Jeno
"Kesempatan elah. Kapan lagi liat Renjun hormat bendera gitu." Hyunjin menyengir dan kembali mengambil gambar Renjun
"Norak lo." cibir Eric
"Sok-sokan munafik kamu mas Eric." Hyunjin tertawa dan kembali mengambil gambar Renjun
"Mayan." cowok itu tersenyum bangga sambil melihat hasil jepretannya
"Heh apus gak?!" Jeno melotot ke arah Hyunjin namun cowok itu malah tersenyum idiot.
"Nanti gue kirim Jen. Tenang aja." Hyunjin terlihat menaikturunkan alisnya membuat Jeno dengan cepat merebut HP-nya dan menghapus foto-foto Renjun.
"Woy woy anjing lo tai!"
Hyunjin bangkit dan mengambil kembali HP-nya."Bangsat!" umpatan Hyunjin membuat keempat sobatnya itu tertawa lepas
"Renjun pingsan tuh!" teriak salah satu siswa membuat kelimanya menoleh ke arah lapangan. Dan dengan wajah khawatir Jeno bangkit dan hendak berlari kesana namun semuanya terhenti ketika ia melihat Lucas sudah membawa Renjun ke uks.
***
"Hyunjin, gimana keadaan Renjun?" Jaemin yang mengetahui jika Renjun pingsan di lapangan langsung menghentikan menulis agendanya dan berlari ke uks.
Di luar uks ada Hyunjin, Eric, Felix, Guanlin, Jeno dan Jaemin yang tadi menyusul.
Sedangkan di dalam ada Lucas dan seorang dokter sekolah yang sedang memeriksa keadaan Renjun.
"Muka lo panik banget, Jen. Ada Nana tuh." Eric setengah berbisik dan menyenggol lengan Jeno membuat si tampan menoleh dan akhirnya menyadari kehadiran Jaemin disana.
"Kenapa Renjun bisa pingsan sih?" Jaemin dengan wajah paniknya mengintip keadaan di dalam melalui jendela kaca
"Tadi abis di hukum kayanya," ucapan Guanlin membuat Jaemin menoleh dan mendekat ke arah cowok tinggi itu
"Di hukum?" Pemuda Na itu mengerutkan keningnya membuat Guanlin mengangguk
"Tadi Renjun di suruh hormat bendera kayanya sama Bu Sunny. Gak tau tapi dia ngelanggar apa sampe di hukum gitu." tambah Hyunjin
"Pasti Renjun lupa minum obatnya," gumam Jaemin yang tentu saja hanya didengar oleh dirinya sendiri. Pemuda itu menghela napas kasar lalu kembali mengintip di jendela. Terlihat dokter sekolah masih memeriksa keadaan Renjun.
Lima menit kemudian dokter keluar dari uks membuat mereka mendekat ke arah pintu.
Jeno kembali terdiam ketika melihat Lucas membantu Renjun bangun dan tangan keduanya tergenggam. Lalu dengan sabar Lucas mengusap punggung Renjun yang bergetar bahkan sesekali memberikan pelukan hangatnya.
Cowok berhidung mancung itu mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Untuk kedua kalinya ia kalah cepat dari Lucas.
***
Nggak gantung kan? HeheTibisi

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction[NON BAKU] Huang Renjun tidak pernah merasakan kehidupan berwarna selain hitam, putih, dan abu-abu. Sampai akhirnya Lee Jeno datang memporak-porandakan kehidupan tenang miliknya Warning⚠️ BxB Jangan salah lapak. Walaupun udah selesai tapi tetep vote...