DUA PULUH

6.6K 496 4
                                    

"Assalamualaikum. Nabilaaa cayanggg" gua berteriak memasuki rumah yang seperti tak ada penghuninya, karna gua yakin Nabila lagi vidcall sama pacarnya itu.

Krekk.

"Eh Un. Waalaikumsalam" jawab singkat Nabila. Dan kembali menatap hp nya sambil tersenyum dan mengobrol dengan hp itu, lebih tepatnya kakel cogan di sebrang sana.

"Un, tadi lo pergi sama siapa aja?" Tanya Nabila setelah mematikan tetangga gua yang kemarin ga sengaja nyiram Nabila. Matiin telponya peak.

"Lo pasti yang nyuruh Ka Dika dateng kan"

Nabila nyengir, jelas benar dia karna dia bilang Dika ingin pergi bareng gua.

"Gua ke taman bentar yaa" pinta Nabila malu-malu

"Lo mau ketemu ka Atan?" Tanya gua setelah keluar kamar mandi untuk mengganti seragam dengan kaos biasa

Nabila hanya mengangguk malu. Sumpah dia sok imut banget.

"Bye. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Tokk tokk tokk.

Suara itu muncul dari jendela kamar gua bagian belakang yang jelas berhadapan sama jendela kamar Raihan. Gua berjalan menuju jendela untuk membukakanya.

"Lo ngapain kesini?" Raihan langsung nylonong masuk dengan membawa buku dan laptop nya.

"Mau ngajak lo makan"

"Perut lo itu terbuat dari apa" tanya gua sok bego

"Menurut lo? Gua bawa barang-barang ini ya mau ngapain lagi"

"Lo mau belajar bareng gua? Ogah ahh gua males"

"Yaudah kalo lo males belajar. Sekarang temenin gua main game."

"Tapp...-"

"Lo ga boleh nolak"

~~~

   Raihan tertidur di karpet bawah kasur mewah gua. Mungkin karna dia lelah setelah main game dan dia kekenyangan dengan camilan yang gua bawa.

Gua memanfaatkan waktu tidur dia untuk gua mandi sebersih mungkin agar kuman yang dia bawa udah pergi.

Dia manis juga ya kalonlagi tidur. Tanpa sadar ternyata gua sedang menatap kagum cowok dingin itu. Gua mencoba membangunkannya karna sudah mulai sore.

"Hannn bangunn" dia hanya membalik badannya membelakangi gua. Gua ga nyerah buat dapetin harta dia, buat bikin dia bangun ahelah.

Gua ambil sedikit air dari kamar mandi harum gua, gua berjalan menuju Raihan dan melempar air itu ke muka Raihan. Dia langsung terbangun kaget karna air dari gua itu. Sumpah gua ngakak banget ngeliat ekspresinya.

"Lo jadi anak jail banget si hah" dia menatal gua horror sedangkan gua tetap tertawa ngakak mengingat ekspresi dia tadi.

"Pulang sana. Udah sore. Buruan mandi"

"Gua udah mandi" jawabnya jutek dan duduk di kasur suci gua. Gua menghampirinya dan duduk di sebelahnya. Gua mengernyitkan kening tak percaya.

"Tadi sebelum kesini" dia mencubit pelan pipi gua yang biasa aja tapi bikin gemes, wkwkwk.

"Assalamualikum" terdengar suara Nabila yang mulai masuk rumah, gua mengajak Raihan unuk turun dan menemui Nabila.

"Waalaikumsalam. Eh ka Atan" ucap gua dengan gaya agak merayu.

"Bentar yaa, aku bikinin minum dulu" Atan mengangguk setuju dengan tawaran Nabila. Gua dan Raihan duduk di depan sofa yang di duduki oleh Ka Atan.

"Kalian abis ngapain?" Tanya-nya kepo.

"Kita abis nge-game" jawab Raihan santai sambil melirik gua. Ka Atan hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf 'o'

"Nih aku bikin banyak sekalian" ucap Nabila sambil membawa nampan berisi minuman dingin dan sedikit camilan. Kita mengangguk dan senyum yang berarti 'terimakasih'

"Un nonton film horror yuk" ajak Nabila.

"Kalian mau?" Gua melirik ke dua cowo yang sifatnya berbanding terbalik itu. Mereka mengangguk bersamaan.

Kita menuju ke kamar gua, karna lebih enak nonton di kamar hangat nan megah gua itu,wkwkw.Gua membawa camilan dan Nabila membawa nampan berisi gelas minuman tadi.

~~~

   Gua mengobrak-abrik isi lemari kecil gua yang berada di dekat TV gua. Gua ambil dan memilih film yang asik.

"Nah ini gimana?" Gua menunjukan satu film pilihan gua, mereka mengangguk setuju. Gua langsung memasangnya pada DVD gua dan gua langsung duduk di sebelah Raihan.

"Kalo gua takut gapapa kan gua sembunyi ke lo?" Tanya gua malu dan sedikit berbisik pada Raihan. Dia hanya mengangguk dan tersenyum.

Aaaaaaaaaaaaasaaaaaaaa.

Teriakan gua dan Nabila membuat gempa di rumah, kita teriak ada sebab yaitu karna hantu yang menyeramkan muncul dan membuat kita kaget sementara para cowok hanya memejamkan matanya.

Jelas saja Nabila dan Ka Atan mengambil kesempatan ini untuk ber-mesraan, sedangkan gua hanya berani memeluk lengan Raihan dan membuat pundak Raihan sebagai tempat persembunyian gua saat gua takut.

Lampu kamar gua sengaja di matiin agar lebih seru tirai pun gua tutup, hari semakin petang yang membuat kamar gua lebih gelap dan menyeramkan.

"Udah udah. Udah selse tuh" ucap Raihan sambil mengacak rambut gua yang tepatnya kepala gua sedng bersembunyi di balik pundaknya.

"Ada lagi Un?" Tanya Ka Atan ketagihan menonton disini.

"Cari aja" ucap gua sambil membetulkan tataan rambut gua.

Film akan di mulai lagi, gua yakin ka Atan nyari yang sangat nyeremin karna dia bisa mesra dengan Nabila tanpa ada yang melihat, tapi tentu saja gua kasih batas menggunakan boneka gua yang agak mirip guling dan gua letakan di tengah mereka. Tapi mereka tidak menolak, setuju dengan pendapat gua.

"Oke kita mulai" ucap ka Atan bersemangat.

Aaaaaaaaa.

Lagi dan lagi teriakan gua dan Nabila membuat gempar dunia, terlebih lagi suara Nabila yang cempreng itu.

"Diem dong" ucap Raihan, lebih tepatnya berbisik. Gua mengangguk karna dia menenangkan gua dengan mengelus lembut kepala gua.

Sumpah gua nyesel ngebuarin ka Atan milih film sendiri. Inu bener-bener nakutin. Kesel banget gua sama tu orang, ambil enaknya aja.  Umpat gua dalm hati.

Gua melihat Nabila menyandar kepada Ka Atan dan dia mengelus-elus lembut kepala Nabila. Gua hanya beradu pandang dengan Raihan, itupun sangat jarang.

~~~

"Ahhh gila asik banget" ucap Nabila semangat dan lega ke-horroran itu telah usai. Kita sedang ada di meja makan menunggu masakan enak bi Nani datang. Gua sudah meminta Bi Nani menyiapkan makanan untuk kita sebelum dia pulang.

"Makasih bi" ucap kita bersamaan saat makanan telah ada di hadapan kita. Bi Nani mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya di dapur.

"Non, ibu pulang dulu yaa" ucap bi Nani berpamitan ke gua. Yaa gua memang lebih sering memanggil dia 'ibu'.

"Iyaa bu. Hati-hati yaa" bi Nani tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan bebek kelaparan.

Yaudah dehh kalo kalian masih belum vote. Aku mencoba ngerti. Tapi, saya tidak nyerah untuk mendukung kalian

Vote! Vote! Vote!

Baca juga cerita kedua aku https://my.w.tt/UiNb/whM61FBsLI

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang