Adik kelas VS Kakak Kelas

TIGAPULUH DUA

Sampai di rumah gua hanya diam di kamar membiarkan pikiran gua melayang jauh tak pasti, sebelum sampai di rumah gua dan Jojo udah mengantar Adel pulang karna dia pasti butuh waktu sendiri buat nerima semua ini. Jadi gua hanya berdua dengan Jojo di rumah.

Entah kenapa hari ini suasana hati gua lagi ga baik, buat makan pun ga enak, gua hanya pengen sendiri, duduk di jendela menatap kamar Raihan atau sesekali membuka layar handphone.

Nabila juga belum pulang, dia bilang mungkin akan pulang amat telat, jadi gua punya waktu untuk sendiri lebih banyak, gua mengunci pintu kamar membiarkan Jojo tertipu dengan alasan "aku pengen tidur".

Handphone gua bergetar kembali.

Pesan dari Raihan rupanya.

My ice👽
   Una, lo udah pulang?

Udah.

My ice👽
   Kok lo ga bilang dulu si. Gua nyariin lo.

Gua cuma takut ganggu.

My ice👽
   Yaela, kaya sama siapa aja. Yaudah, gua sama yang lainnya ke rumah ya.
read.

Hampir setiap minggunya gua mengganti nama kontak Raihan, agar yang lain tidak bisa tau yang mana sebenernya kontak Raihan dan itu sekaligus untuk mengingat sifat-sifat dia.

Dari awal dia cuek dan dingin sampe gua ga tahan yang akhirnya dia mulai meleleh entah karna apa, tapi gua suka.

Tapi kali ini, gua ngerasa kecewa karna dia lebih memilih meninggalkan gua dan bersikap cuek lagi ke gua, mungkin dia tidak menyadari itu.

"Assalamualaikum" suara dari bawah sana terdengar sampai kamar dan suara pintu yang di buka.

Gua gatau ada siapa aja dan apa yang mereka lakuin di bawah sana.

Tokk tokk tokk.

"Unaa, ini Jojo" dengan terpaksa gua pun membukakan pintu kamar gua buat Jojo.

"Ada apa si Jo"

"Kamu lagi kenapa? Bisa cerita?"

"Ga. Karna gada apa-apa"

"Yang bener"

"Iyaa"

"Aaaaa geli Jo geliiiii. Aaaaa ampun Jo" gua berteriak karna Jojo menggelitiki pinggang, kaki, dan leher gua secara bergantian.

Ga lama, kita berhenti karna merasa lelah.

Makasih Jo, lo emang sumber bahagia gua.

"Un, dibawah banyak temen-temen kamu" gua hanya mengangguk dan tersenyum.

"Un, Jojo juga sedih"

"Karna di cuekin Raihan?"

"Bukan"

"Terus?"

"Tadi, Jojo main sepeda bentar terus aku liat ada katak mati keinjek mobil. Bukannya dulu nenek pernah bilang kalo nginjek katak nanti jadi jelek" gua tertawa dan menyenggol lengan Jojo, Jojo yang melihat gua ceria kembali dia hanya tersenyum dan menarik badan gua kedalam pelukannya, merangkul sebenarnya.

 "Woi. Ada temen dibawah malah berduaan, susulin gih" Raihan datang ke kamar gua. Gua dan Jojo hanya mengangguk lalu pergi menemui mereka.

"Eh kalian udah lama?" Tanya gua basa-basi, ditambah bau sayur basi dari rumah tetangga gua.

"Belum terlalu lama si. Kalian ngapain aja coba sampe ga nyadar ada kita"

"Kita nyadar tapi tadi Una lagi ga mood, jadi harus aku hibur dulu. Susah tauk" jelas Jojo, ternyata dia peka ya.