TIGAPULUH LIMA

5.6K 289 31
                                    

Pagi ini gua berangkat berdua bareng Jojo, kalo Nabila, dia makin lengket aja tuh sama si Ka Atan gua ikut seneng juga.

"Jo, buruan ayo" teriak gua dari depan rumah sambil memakai sepatu.

"Iyaiya, aku abisin susu dulu" gua hanya menarik napas pelan.

Tapi, hari-hari gua lebih menyenangkan dan mudah di jalani semenjak Jojo pindah ke Indonesia dan tinggal bareng sama gua.

Dia tidak punya pacar, pernah pacaran sekali tetapi pacarnya melarang-larang Jojo untuk melakukan hal kesukaannya termasuk Jojo pergi bareng gua, karna Jojo gasuka dan lebih memilih gua, jadi dia putusin cewe itu dan dia juga bilang bakal selalu ngejaga gua, akan selalu ada dalam keadaan apapun.

Jojo keluar rumah, sudah siap juga dengan sepatu yang sama. Untunglah hari ini hari Selasa jadi gua ga akan takut telat upacara karna memang upacara diadakan hari senin,abaikan.

"Naik apa?"

"Motor aja. Nih kuncinya" gua menyerahkan kunci motor Jojo yang udah gua ambil di kamar Jojo. Jago hitam, itu adalah sebutan Jojo untuk motor ninja-nya itu.

~~~

Gua dan Jojo berjalan menyusuri koridor dengan diam karna pagi ini cukup dingin, mungkin karna semalam hujan.

Banyak juga cewe-cewe yang meneriaki nama Jojo dan melirik sadis ke arah gua. Dulu aja si Aji noh yang jadi sasaran, sekarang sepupu gua mau di jadiin makanan juga.

"Una Jojo" teriakan seorang cowo dari belakang kita terlihat sedang mendekat dengan langkah yang sedikit terburu-buru.

"Haii" gua menyambutnya walau dengan muka datar, Jojo senyum ceria dengan tangan yang sedang memegangi jambulnya yang membuat cabe sekolah gua teriak histeris.

Kita berjalan bersama menuju kelas, gua yakin Nabila lagi di kelas ka Atan, dia selalu di culik saat pagi hari, jam istirahat, dan pulang sekolah oleh kekasihnya itu.

Nabila sudah terbiasa melewati kerumunan kakak kelas karna Atan juga sering mengajaknya bermain dengan temannya dan mengajaknya ke kelas atau ikut bergabung dengan mereka. Jadi ga ada rasa ragu sedikitpun saat dia harus ikut ka Atan kemanapun bertemu bermacam-macam kakel.

"Han, udah yakin?" Tiba-tiba gua mendengar ucapan Jojo itu. Apa maksud dari "yakin" nya itu, apakah dia mau mengajak Ara balikan?

"Gua masuk ya. Bye" mereka mengangguk dan ditambah Jojo yang melambaikan tangan membuat teman cewe kelas gua meleleh di buatnya.

Gua berjalan memasuki kelas membiarkan mereka mengobrol entah tentang apa dan bersiap menghadapi cewe rempong di kelas. Dari kemarin banyak yang meminta nomer wa Jojo tapi gua ga pernah berniat memberi satu nomer pun ke mereka.

Tetttt.

Bel masuk pun berbunyi, Nabila juga sudah di depan pintu kelas seperti salam perpisahan dengan ka Atan dengan melambaikan tangannya itu, tersenyum, lalu kembali ke bangku kita.

"Un, ka Dika titip salam"

"Salam balik" ucap gua cuek, gua males aja ngebahas Ka Dika yang jelas-jelas gua belum begitu kenal dengan dia.

Nabila mengeluarkan iphone-nya dan seperti memgetik sesuatu, mungkin chat dengan ka Atan atau menyampaikan salam balik gua ke ka Dika.

"Selamat pagi anak-anak" guru IPA gua telah memasuki kelas siap memulai pelajaran.

"Pagi"

"Buka buku halaman 164" seperti biasa dan hampir semua pelajaran, gua dan Nabila memperhatikan sebentar lalu mengobrol panjang lebar padahal seharian kita bareng karna kita satu rumah, kamar, dan ranjang.

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang