72

3.1K 180 7
                                        

"Pagi semuaa!" Teriak gue saat sampai dikelas.

Keadaannya,

Mereka sibuk masing-masing.

Ada yang berpacaran, ada yang bermain game online, ada yang sibuk nge-instastory, ada yang sibuk dandan, dan si ketua kelas yang sibuk ngatur jadwal.

"Pagi" jawab seorang cewek yang sangat tidak asing.

"Kok yang jawab cuma lo ya, Bil" tanya gue dengan nada lesu.

"Lah, lo bilangnya semua tapi ngadepnya ke gue, di depan muka gue, teriaknya cuma ke gue" jawabnya kesal.

"Hehe. Abisnya gue masuk, tapi mereka sibuk sendiri-sendiri"

Gue duduk kembali dengan santai dan tenang, menghadap layar handphone dan membuka aplikasi ig.

Instagram on.

@bunga_hpn

@bunga_hpn Aku tidak pernah takut untuk jatuh cinta kembali, aku hanya takut kecewa pada alasan yang sama lagi.

Komentar di non-aktifkan.

Gue scroll terus, gue baca quotes-quotes galau, gue liat-liat video lucu, dan nyari cogan yang kesasar.

Gue mulai bosan jika harus terus menatap layar hp yang bahkan gak bisa ngertiin perasaan gue.

Gue butuhnya lo.

Kode,-

Instagram off.

"Bil, jalan-jalan yokk" pinta gue.

"Ogah. Cape"

"Alay. Kaga ngapa-ngapa juga" gue ngambek dengan gaya anak kecil dan langsung berdiri.

Gue jalan-jalan sendirian,

Di dalam kelas.

Hanya sekedar melihat aktivitas teman-teman gue dan kembali duduk.

"Ngapain si lu? Kek bocah" ucap Nabila sinis.

"Cuma muter-muter. Emang cuma bocah apa yang bisa muter-muter."

"Serah. Asal lo bahagia"

"Iih baper gue, Bil" ucap gue dengan mengeluarkan senyum semanis mungkin, yang malah membuat Nabila eneg sendiri.

"Gak usah gitu senyum sama tatapannya. Gue eneg liatnya bego"

"Lo takut baper juga kan?"

"Kaga"

"Iya"

"Kaga"

"Iya"

"Kaga kampret"

"Iyain kek. Dasar kebo"

"Upil kebo"

"Dih, asin"

"Tau dari mana?"

"Upil lo"

"Kurang ajar lo"

"Kurang kasih sayang gue."

"Iyain"

Kita kembali terdiam, Nabila sibuk dengan apliksai WhatsApp-nya. Pasti chat dengan Jojo, yang padahal beberapa langkah saja mereka bisa mengobrol 4 mata.

"Un"

"Hoh?"

"Youtube dong"

"Ngapain?"

"Nonton anime yang waktu itu dikasih tau Kezia"

"Wahh iya juga. Oke, yuk!"

Gue langsung mengeluarkan barang yang terlihat seperti talenan, namun bisa dibuka tutup dan terdapat banyak huruf ataupun tanda baca apalah itu yang bisa kita pencet.

"Yu-tub" ucap gue mengeja sambil mengetik huruf itu di laptop hitam gue.

"Klik!" Ucap gue dengan jari yang sudah meng-klik pada suatu daerah yang akan ditayangkan.

"Iih gila, kok ganteng gitu ya?"

"Eh cewe anime mah langsing kaga kayak lu"

"Eh mereka mah tinggi kagak kaya lu"

"Oke gue diem"

"Hehh, liat itu"

"Dari tadi udah gue tatap!"

"Oh"

"Bang!" Suara yang keluar dari sound laptop gue membuat gue dan Nabila sangat ingin memiliki pemilik suara tersebut di anime.

"Aku merasa hidup!" Teriak gue.

"Aaa. Gila, gue gak kuat"

Dengan cekatannya, Nabila langsung mem-pause dan keluar dari halaman tersebut lalu mematikan laptop gue dan memasukan kembali ke dalam tas gue.

Gue hanya bisa terdiam, mematung melihatnya begitu cepat padahal gue masih mau ngeliatin pangeran gue ngebunuh warga disekitar situ dengan jari telunjuk dan ibu jari.

Kek gini

👈👉
Bang!

Ada yang suka anime?

Gue hanya tau, gak begitu ngerti.

"Lo kejam" ucap gue dengan nada yang sangat kesal.

"Kenapa?"

"Lo ngebunuh laki gue"

"Dia punya gue"

"Cocokan gue daripada lu"

"Pantesan gue daripada lu"

Kita saling terdiam dengan kedua tangan yang ditekuk didepan dada. Hanya terkadang melirik dengan sinis.

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang