Adik kelas VS Kakak Kelas

50

Suasana malam ini cukup ramai dengan hadirnya Kezia dan 2 adiknya yang kembar itu, Al dan El. Niatnya hanya menitip sebentar karena Kezia malas harus menjaganya, tapi malah mereka betah apalagi Al yang selalu nempel ke Raihan dan El yang gangguin Nabila saat sedang mengerjakan tugas.

Gue hanya buka youtube dan memainkan instagram gue. Kezia sibuk dengan game-nya dan ada beberapa komik disampingnya yang sudah dia siapkan saat bosan bermain game nanti.

"Unaa, bantuin gue dong. Singkirin El" teriak Nabila dengan tangan yang selalu waspada, takut El jail lagi kepadanya.

"Iyaiya" jawab gue dengan ngakak.

"Sinih El nonton vidio sama ka Una, jangan gangguin Ka Nabila" imbuh gue setelah puas ketawa.

El mendekat dan langsung duduk anteng dengan coklat ditangannya.

"Kak, El mau nonton spongebob" ucapnya dengan badan yang digoyang-goyangkan dan gigi yang baru saja menggigit mantap coklat ditangannya, seolah menunjukan bahwa dia sangat bersemangat.

"Iya nih. Tapi janji ya jangan nackal" ucap gue yang diangguki oleh El dan mendapat senyum manis darinya. Dia meletakkan coklatnya dimeja dan membersihkan mulut serta mencuci tangannya.

"Al juga mau nonton dong" ucap Al sambil berlari kecil kearah gue dan El.

"Yaudah sinih. Jangan berebut ya" mereka berdua mengangguk dan langsung fokus pada SpongeBob itu.

"Micin dasar" oceh Kezia dengan melirik malas pada kedua adiknya, gue hanya terkekeh sambil berjalan menghampiri Raihan yang sedang sibuk bermain game dengan Jojo.

"Eh. Udah slese ngurus anak kita?" Gue menjitak keras kepalanya membuat dia ber-aw ria.

"Apa sii, sakit nih" protesnya dengan tangan yang mengusap-usap kepalanya karna jitakan gue.

"Maaf deh"

"Sebagai gantinya, besok seharian harus sama aku"

"Ih setiap hari juga ketemu"

"Yaudah kalo gamau. Aku sama Ara lagi ditemenin Innas"

"Silahkan" gue langsung berdiri dan meninggalkan ruang tengah.

Rasanya gue sudah malas membahas masalah itu. Sebenernya gak masalah Raihan mau deket sama siapapun, asal tau batasan. Ga peluk-peluk juga, apalagi kan dengan Innas yang kita harus lebih menjaga perasaan Fahri, iya ketua kelas gue yang nyebelin itu.

Gue hanya mengurung diri dikamar walau gue tau Raihan sudah berdiri didepan kamar gue sambil meneriaki kata "maaf. Aku cuma becanda".

"Kalo mau pergi, pergi aja. Gue gak bakal ngelarang lo apalagi sampe nyegah lo"

"Un, jangan gitu dong. Lagian aku cuma becanda. Kok aku-kamu nya ilang lagi si"

Gue hanya mendengus kesal didalam kamar dan langsung bersiap tidur. Sebenarnya pintu kamar gue juga gak dikunci, tapi pasti Raihan gak berani buat masuk kamar gue apalagi kalo cuma ada gue didalamnya dan Raihan sendirian.

Gue mengirimkan pesan kepada Nabila untuk segera tidur jangan lupa usir Kezia dan kedua adiknya itu, kemudian memerintahkan Jojo untuk mengurus Raihan dan mengantarnya pulang menggunakan motor walau dengan jarak yang cukup dekat.

Raihan miscall gue sampai 50 kali dan spamchat 100+.

 ~~~    

                    113 UNREAD MESSAGES

Ice❄
   Unaa.

Ice❄
   Aku minta maaf!

Ice❄
   Aku cuma becanda.

Ice❄
   MAAFFIN AKU PLIS.

Ice❄
   Jangan gue-lo lagi dong. Aku ngerasa bersalah banget udah ngomong gitu sama kamu.

Ice❄
      Janji ga akan gitu lagi.

Ice❄
   Kecuali terpaksa.

Ice❄
   Maaf yaa. Udah dong ngambeknya.

Dan beberapa pesan lainnya yang males gue baca karena intinya gitu.

Pagi-pagi gini gue udah denger suara Raihan dibawah sana, dia niat banget pagi-pagi kesini, biasanya juga telat.

Gue menuruni anak tangga, bukan anak tetangga, perlahan dan malas.

"Pagi Un" sapa Raihan sambil tersenyum dan menyodorkan satu piring nasi goreng pete dengan permen yang sudah dia siapkan di tangannya dengan menyelip-nyelipkan agar tidak jatuh.

"Pagi juga" jawab gua dan menghampirinya.

"Itu yang masak Raihan" teriak Nabila dari dapur, terlihat dia sedang membuatkan 3 susu coklat hangat dan 1 susu vanila hangat.

Gue hanya meliriknya malas lalu memberinya senyum pahit.

"Masih marah ya?" Dia duduk dikursi sebelah gue dan meletakkan nasi gorengnya tepat dihadapan gue.

"Yaudah kalo masih marah gapapa. Tapi nasi gorengnya dimakan ya. Aku udah susah-susah bikin buat kamu, hargain ya" ucapnya sedikit memelas, gue hanya mengangguk dan mengambil sendok yang dia siapkan setelah gue selelsai berdoa.

"Han, pinjem PR-lo dong" teriak Jojo saat menuju ruang makan.

"Nih" Raihan melempar tasnya kepada Jojo yang sedang duduk ditangga sambil memakai sepatu hitamnya

"Makannya malem-malem jangan cuma buat nge-game, apalagi buat mainin perasaan cewe" oceh gue sedikit menyindir, Raihan hanya menunduk dan menutupi wajahnya, seolah dia sangat merasa bodoh telah melakukan hal semalam.

"Yuk berangkat" ucap gue setelah selesai sarapan.

"Kamu sama aku ya"

"Ga-..."

"Iya kalian berdua ya. Gue sama Jojo mau naik motor soalnya, biar ga macet" potong Nabila yang membuat gue terpaksa harus menurut, karena gak mungkin gue mau berbonceng tiga denga mereka.

Vote!