Lagi-lagi kita hanya terdiam membisu sejuta kalimat. Terdiam dengan lamunan masing-masing. Menerawang dengan imajinasinya sendiri.
Gue benci keadaan kayak gini. Dimana kita berkumpul tetapi terdiam.
"Ekhem" gue berde'hm' sengaja untuk mengisi suasana keheningan.
"Sepi banget ya" ucap gue dengan wajah yang mendongak ke atas menatap langit.
"Iya" jawab Raihan.
"Ha ah" sambung Jojo disertai anggukan yang mantap.
"Jalan-jalan gimana?" Ajak gue.
"Iih ogahh. Malemmm, gelap banget ini" ucap Jojo dengan bergidik ngeri.
"Iya ih jangan ngawur lo" saut Raihan dengan melirik sinis, tak menyetujui permintaan gue.
"Iih apaan si kalian. Ada lilin, nanti juga pasti ada satpan komplek keliling"
"Kalo gak ada gimana?" Protes Jojo dengan sorot mata yang, gue gak tau ngartiinnya. Intinya mereka tetep tidak setuju.
"Iih kalian tuh ya. Yaudah gue sendirian nih" gue mulai berdiri, memberanikan diri lebih kuat.
"Ehh jangan dong. Sini aja" Raihan menarik tangan gue.
"Yaudah ayok bareng-bareng"
"Ehh kita tuh cuma bertiga. Ganjil tau" ucap Jojo.
"Jo, berdoa lah"
"Buruann" lanjut gue, menarik tangan mereka berdua.
"I-iya deh iya" mereka berdua pasrah dan berjalan disamping kanan-kiri gue.
Kami bergandengan, erat, sangat erat. Raihan memegang lilin, karena dia juga tidak begitu takut akan adanya makhluk lain.
"Ki-kita kemana Un?" Tanya Jojo, terus menggenggam tangan gue dengan sangat erat.
"Cuma muter kok, Jo" gue menyenderkan sebentar kepala gue ke bahu Jojo. Bermaksud menenangkan dia.
"Jangan lama-lama ya Un" ucap Raihan dengan sorot mata khawatir, mungkin begitu.
"Hmm"
"Udah yuk. Balik" Jojo terus merengek. Dia hanya sedikit takut gelap, bagaimana tidak, jika kalian mengalaminya pasti kalian gemetaran. Gak ada penerangan sama sekali, semua didalam rumah, gue hanya melihat pantulan lilin dari dalam rumah mereka.
"Nanti tiba-tiba pas kita balik ada yang ngagetin tau" ucap Raihan menakut-nakuti.
"Raihan. Kampret lo" Jojo memegangi tabgan gue lebih erat. Raihan tertawa dengan sangat kuat, keterluan Raihan ini, membuat gue tersiksa.
"Raihan ish" gue menyenggol lengannya yang menggandeng tangan gue dengan erat dan hangat.
"Iyaiya" dia masih cekikikan.
Kretek.
"Apaan tuh, Un" tanya Jojo.
"Kucing"
"Masasih?"
"Iya. Udah ah"
Kretek.
"Kok lagi?"
"Kan kucing kakinya ada empat"
"Gak masuk akal"
"Masukin aja. Emang itu kenyataan"
Gubrak.
Suara seseuatu benda yang jatuh berbunyi sangat keras. Padahal kita ini sedang ada di pertigaan jalan dan rumah masih sedikit jauh disebelah sana, itupun kosong karena penghuninya nunggak memayar tagihan, itu yang gue tau dari ibu-ibu yang bergosip saat belanja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adik kelas VS Kakak Kelas
ComédieNO COPAS COPAS YAA #10 in Humor / 16 Oktober 2017 #7 in Humor / 3 November 2017 #6 in Humor / 6 December 2017 SLOW UP Pertemuan dua makhluk aneh yang bernama Cewek berakhir menjadi persahabatan. Hidup yang dimasuki monster c...