79

2.8K 164 12
                                    

Setelah kejadian yang menimpa gue kemarin, dimana Aji yang kelewat romantis itu mulai memiliki rumus jadi oon sesaat. Gue rasa, gue gak mau minta eskrim lagi ke Aji.

Hari ini gue berangkat sangat awal, bareng Jojo dan Nabila. Tapi mereka ke kantin karena Nabila ga sempet sarapan gara-gara gue gedor-gedor rumahnya jam 6 pagi lewat 45 menit.

Kayaknya udah siang juga ya, lagian Nabila bangun gasik karena setelah sholat Subuh dia tidak tidur lagi.

"Heh. Apasi lo spam mulu, gue kan pengen makan di kantin" oceh Nabila saat samapai di kelas diimuti dengan Jojo.

"Gue ngeri kali, sendirian di kelas sepagi ini. Ada 1 temen, tapi lu tau kan si Redo itu pendiem banget"

"Sama orang aja takut"

"Ga gitu. Kan bukan mukhrim, masa beduaan di kelas"

"Ck" Nabila berdecak sebal dan berjalan ke bangku belakang gue dengan membuka rames yang ia beli di kantin.

"Intinya besok berangkat sendiri" ucap Jojo dengan mengangkat jari telunjuknya ke wajah gue dan tatapan yang sok sinis. Gue hanya memutar bola mata gue malas.

"Okeh. Tapi ambilin motor gue di bengkel" Jojo mengacungkan jempolnya tanda setuju dengan permintaan gue.

"Yahh, ramesnya dikit banget si"

"Lu beli dimana"

"Kantin ke 2 itu loh"

"Salah kantin lo" gue tertawa dengan puas melihat kekecewaan Nabila.

"Salah apa coba?!"

"Disitu emang serba irit"

"Ya gue kan pengen juga beli yang murah-murah. Abis duit gue gak bisa belanja kalo sehari buat jajan aja bisa 20 ribu"

"Ya bawa bekel"

"Gue bawa, yang ngabisin lu. Apa bedanya?"

"Bawa 2"

"Tiga" Jojo mengangkat ketiga jarinya, telunjuk, tengah, dan jari manis dengan cengiran menjijikan di wajahnya.

"Gue bukan warung nasi rames!" Ujar Nabila dengan sangat kesal dan pergi keluar kelas yang sudah pasti dia itu membuang sampah.

Gue seneng ngeliat Nabila gini, ngegemesin kalo ngambek. Gimana Jojo gak kepincut coba, wajah putihnya bisa menjadi merah ataupun pink seketika saat marah dan malu.

"Nabila buang sampah aja lama" Jojo terlihat bicara sendiri tapi sedetik kemudian dia menyenggol gue.

"Oh? Paling ketemu temennya terus ngobrol cantik gitu"

"Kok lo ga?"

"Nanti juga ada gosip kedengeran" ucap gue lalu tertawa.

"Unaaa unaaa unaaaa. Ini gosip heboh parah, ini rumpi banget. No secret tauu"

"Bener kan Jo?"

"Iyaa" Jojo mengangguk sambil memperhatikan Nabila yang berjalan dengan langkah cepat.

"Apaan si?"

"Raihan unn. Tau gak loo" gue menggeleng.

"Gue belum selese ngomong. Minum dulu gue"

Glek. Satu tegukan terdengar.

Glek. Dua tegukan.

Glek glek. Oke dia berhenti dan duduk dengan rapi, bersiap rumpi.

"Ah seger"

"Terus?" Tanya gue.

"Oiya. Raihan balikan sama Ara"

"Serius lo?"

"Iyaa"

"Yaudah"

"Kok gitu"

"Gue terbiasa sama sakit, kecewa, dan air mata"

Tiba-tiba setetes air mendobrak kelopak mata gue dan keluar. Tanpa di suruh dan tanpa aba-aba, dia keluar sepagi ini dengan memaksa.

Keras kepala memang itu si air mata.

Niatnya mau bagi" foto. Tapi gak bisa.

Vote + Coment

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang