44

4.4K 270 22
                                    

Tiba-tiba omelan Nabila berhenti membuat gue menatap ke arahnya.

"Bil? Kok ga ngomel lagi?"

"Un, itu Atan sama cewe yang gue maksud"

Gue mengikuti arah tatapannya, gue mencoba mencarinya. Hap, tangkap, ka Atan bersama seorang cewe berkulit sedikit hitam dan tinggi yang hampir sama dengan Nabila.

"Mau samperin?" Nabila mengangguk, gue rasa dia udah cukup lelah menghadapi sikap Atan akhir-akhir ini, dia takut kejadian yang dulu-dulu akan terulang lagi.

Gue dan Nabila berjalan menghampirinya, Nabila mencoba menahan diri untuk tidak menangis, gue bisa melihatnya.

"Nabila? Una? Kok-..."

"Hai kak? Ini siapa?" Ucap gue yang membuat Nabila terkejut karna betapa frontal sahabatnya ini dan membuat 2 orang di hadapan gue, ka Atan dan cewe tersebut sedikit kaget dan gugup.

"Te-temen kok" dia menjawabnya dengan senyum yang gugup, mata mereka yang selalu melirik, membuat kecurigaan gue menambah.

"Haii. Kalian disini, gue cariin juga" ucap seorang cewe tiba-tiba datang dan langsung menyapa ka Atan dan cewe di sebelahnya.

"Gue tau kalian lagi deket, yaudah si jadian aja, tapi kalo mau apel gue jangan ditinggal dong" lanjutnya dan langsung mendapat pelototan tajam dari ka Atan dan "cewe barunya".

"Oh jadi ini yang bikin ka Atan sedikit jauh dari Nabila ya?" Gue tersenyum, tapi senyum yang mengartikan tanda kebencian.

"E..engga kok Un, bukan gitu, ini cuma temen"

"Atan" Nabila mulai maju mendekati pacarnya itu.

"Kita putus aja ya, toh kamu juga udah ada cewe baru, aku yakin aku ga akan bahagia kalo terus kamu selingkuhin. Makasih. Yuk Un" Nabila menarik tangan gue pergi menjauh dari mereka, meninggalkan Ka Atan dengan gaya patungnya.

"Bil, kalo mau nangis ya nangis aja, daripada di rumah nanti Jojo ngomel-ngomel."

"Tapi kan gue malu. Emangnya lo, kaga tau dah gue kapan lo ngerasain malu" gue hanya mendengus kesal.

~~~

"Assalamualaikum" ucap gue dan Nabila sesampainya dirumah.

"Waalaikumsalam" ucap Jojo yang ada didalam rumah sambil makan.

"Eh kok kalian cuma berdua, terus kenapa matanya sembab gitu?"

"Ini Jo si Una-..."

"Eskrim gue jatuh Jo. 2 lagi, mahal dan uang gue abis tadi" gue segera memotong ucapan Nabila sebelum dia mengadu pada Jojo.

"Alay banget lo. Oiya, tadi si Aji kesini, katanya si cuma mau nengok lo aja"

"Eh yaudah deh, gue ke rumah Aji dulu yaa. Byee" mereka hanya geleng-geleng kepala, setelahnya gue gatau karna gue udah kabur nyamperin Aji dirumahnya.

Ga makan banyak waktu buat gue sampe dirumah cogan, hanya beberapa menit gue sudah didepan pintu rumahnya.

"Kok pintunya kebuka yah" guman gue saat ingin mengetuk pintu.

"Surprise ah" gue mengendap masuk, membuka pintunya pelan agar sedikit lebar.

Gue melihat ke arah lantai 2, letak kamarnya, terbuka berarti dia sedang tidak dikamarnya. Pandanganku berhenti pada satu tempat, ruang tamu.

Disana ada Aji dan satu cewe yang sepertinya tidak asing. Aji terlihat sedang asik main game di laptopnya, sedangkan si cewe merangkulnya dan mengelus pelan kepalanya, terlihat tawa tanpa ada rasa risih.

Itu Ka Tiara. Batin gue saat melihat bayangannya dilaptop Aji.

Gue berbalik badan, sayangnya selalu seperti ini gue menabrak pintu sehingga membuat Aji dan ka Tiara menoleh kearah gue.

"Una?" Gue hanya tersenyum menahan rasa kecewa.

Gue emang udah ga cinta dia, tapi gue sayang dja sebagai kakak gue, gue juga kecewa ternyata dibelakang gue dia begini dan dengan nenek lampir itu.

"Gue pulang ya, udah sore. Bye" gue langsung berlari keluar menuju motor gue dan bergegas pulang kerumah.

Gue harap setelah ini gue ga ketemu Raihan dan Aji dulu. Batin gue sangat berharap karna gue lagi ga pengen jauh dari mereka, jadi lebih baik mereka biarin gue sendiri dulu.

~~~

Gue melemparkan tubuh gue diatas kasur, lelah sekali rasanya, merasakan kekecewaan 2 kali dalam sehari dan hati yang tertusuk beribu duri.

"Lo kenapa? Pulang-pulang langsung mandi, tumben amat" ucap Nabila yang baru tiba dikamar gue.

"Gue ga mandi salah, gue mandi lo heran" dia hanya nyengir dan ikut tiduran disebelah gue.

"Un, lega deh jauh dari Atan. Ya walaupun hati gue sakit, tapi gapapa deh daripada gue merasakan sakit itu tiap hari karna harus bertahan sama cowo kayak dia."

"Yaudah la biarin aja."

"Lo lagi kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Lo keliatan lagi banyak pikiran banget"

"Oh, mmm"

"Tadi gue ke rumah Aji, dan ternyata dia lagi berduaan sama ka Tiara. Gue ga salah paham karna Aji juga terlihat fine fine aja" lanjut gue dengan nada yang sedikit tertekan.

"Udah ya, lo jangan gini terus. Kita itu ga lemah, biar aja mereka gitu dulu sampai mereka sadar betapa sayangnya lo ke mereka."

"Yaps, itu dia"

"Yaudah mending lo jangan ketemu mereka dulu daripada lo bakal makin BT ngeliat muka mereka"

"Mau gue gitu. Tapi apa iya mereka ga ngejar gue?"

"Lo ke-PDan banget si"

"Yakan sapa tau"

"Tau deh. Ya, lo ngejauh dulu aja buat beberapa hari inu, daripada lo ketemu mereka terus lo nangis"

"Okedeh. Gue nurut aja sama lo" gue tertawa membuat Nabila sedikit kesal karna merasa gue menganggap dia sangat tua.

Mungkin memang sekarang saatnya, aku tak lemah seperti dulu saat kau sakiti. Aku hanya perlu menenangkan diri dan mencoba tidak peduli karna sesungguhnya kau memang bukan milikku.- Una.

Seingatku baru beberapa hari lalu kau mengatakan akan tetap tinggal, tapi sekarang kau meninggalkan tanpa ada sepatah katapun, hanya wanita barumu yang mengungkapkan semuanya. - Nabila(sesungguhnya quotes ini yang bikin bunga hpn_-)

Yoks dibaca yoks langsung vote dan komen gitu lah.

Tinggalkan jejak! Jangan kayak dia yang menghilang tanpa jejak.

Vote!

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang