Masalah kita semua udah kelar, termasuk gue sama Aji. Lagian, gue gak ada hak apapun kan buat marah atau gimanapun karena gue gak lebih dari seorang adik.
"Eh mentang-mentang udah maafan, jangan pacaran juga didepan gue" ucap Aji ketus.
"Kita cuma nge-game bareng kali" jawab gue.
"Ya ga gitu juga"
"Maunya gimana? Dibatesin pake dinding gitu?" Tanya Raihan dengan muka BT, mungkin karena merasa terganggu. Aji hanya menghembuskan nafasnya kasar dan melanjutkan aksinya menonton TV.
"Ambilin minum dong" pinta Raihan.
Kumat dah sikap majikannya. Batin gue.
"Ayodonggg" rengeknya. Dia ga pernah minum dalam sebulan ini?
"Iyaiya" gue berdiri malas, berjalan menuju dapur. Pengen banget ngasih garem diminuman itu, tapi gue ga tega sama dia, nanti mukanya gemes yang ada malah gue timpuk.
"Nih"
"Makasihh" Raihan tersenyum ceria dan langsung mengambil gelas ditangan gue.
Raihan, Raihann.
Lo emang paling bisa ambil hati gue ya."Eh udahan ah, cape"
"Hmm"
"Sabar amat si Un" ucap Aji, dia kembali menggonggong. Eh, takut ditimpuk fans cogan. Gue hanya tersenyum kearahnya.
"Aku mau tanya sama kamu" ucap Raihan, memulai topik baru mungkin.
"Apa?"
"Kamu kenapa milih aku daripada Aji. Padahal aku cuek banget, kecuali kalo cuma bertiga gini atau sama Jojo" tanya-nya.
"Mmm kenapa yaa"
"Kenapaaaa?? Padahal kan Aji jauh lebih baik, dia perhatian, dia keliat cuek tapi dia sayang banget sama kamu"
"Cinta gak bisa dipaksain kan"
"Gamungkin alesannya cuma itu"
"Aku gatau harus ngomong alasan apa. Karena ga mungkin juga aku jawab kalo aku kasian sama kamu, Aji kan ganteng jadi cepet cari cewenya. Kamu mau aku jawab gitu?" Dia membuat kerucut dari bibirnya, gemes si, tapi gue jaga perasaan cogan aja.haha.
"Nih gini ya. Gak tau kenapa, aku malah lebih suka kamu yang cuek, aku makin cinta dengan kamu karena sikap cuekmu. Bodoh ya? Tapi emang gitu." Jawab gue tulus.
"Dan tolong jangan banding-bandingin kamu sama orang lain. Apalagi Aji"
"Kenapa"
"Aji pasti menang" gue dan Aji ketawa ngakak, Raihan cemberut, mukanya ditekuk, pengen gue seteika biar awet tekukannya, kan gemesin tapi gue gak mau ah.
"Un, lo bener-bener dah. Gak pernah ilang sikap jail lo"
"Lagian si, Raihan cemburu mulu tapi gak pernah bilang kalo dia cemburu, cuma marah atau cuek gak jelas"
"Emang aku gitu?" Tanya Raihan dengan muka yang sangat BT.
"Iya"
"Engga"
"Iyaaa"
"Enggaaa"
"Iiih iya tau"
"Gak!"
"Iyaaa aku sayang kamuu" Raihan diam, tersenyum malu dan duduk mendekat ke gue.
"Aku juga sayang sama kamu, banget" bisiknya.
Gue yakin pipi gue udah merah, ijo, kuning trus berkedip, eh ini bukan lampu lalu lintas.
"Heh! Udah deh. Giliran cuma bertiga sama gue aja kalian mesra gini, kalo rame juga si Raihan cuek lagi kan" protes Aji.
"Yaelahhh, ya lo ngertiin dong. Disaat-saat kayak gini yang bikin kita bahagia" jawab Raihan.
"Iyaa, kan kita jarang-jarang nih begini" sambung gue.
"Serah kalian dah. BT gue"
"Eh jangan BT dong" gue memukul lengannya, mencoba menggodanya agar mukanya kembali fresh dan enak dipandang. Walau saat marah saja mukanya tetep enak dipandang, tapi enakan Raihan karena nggemesin.
"Au ah gue mau makan" jawabnya sangat jutek dan langsung berjalan ke dapur diikuti larian kecil Raihan. Mereka emang tom and jerry, suka banget berantem dan nyolong makanan.
"Eh minggir. gue duluan" terdengar teriakan Aji dari dapur, gue males nyamperin jadi gue nguping aja.
"Gue lah"
"Gue kakak kelas lo"
"Terus kenapa?"
"Ya lo ngalah sama gue"
"Gue adik kelas lo dan lebih muda dari lo. Jadi lo aja yang ngalah."
Mereka emang begitu, dua-duanya memiliki badan yang kurus, tidak terlalu gemuk tetapi tinggi. Tetapi porsi makan mereka banyak dan selalu berebut. Apa aja bakal mereka rebutin, contohnya gue. Oke songong.
"Udah dong, sini gue ambilin" gue melerainya, takut tetangga keganggu dan mengira ada KDRT.
"Istri idaman" ucap Raihan.
Mereka duduk di meja makan, di kursinya bukan mejanya, menatap gue yang sedang menyiapkan makanan untuk kedua cowo aneh ini.
"Istri gue"
"Lo kakaknya, gue pacarnya"
"Kalian tuh belum jadian. Kalopun lo pacarnya, kalo Tuhan nentuin dia jadi jodoh gue. Lo bisa apa"
"Lo jangan nyolot terus dong, dia itu cintanya ke gue"
"Udah woy. Panas kuping gue, kalo kalian berantem lagi. Kita gausah ketemu satu bulan" ucap gue. Cape juga walau lucu.
"Lo si" bisik Aji.
"Lo lah"
"Lo bego"
"Lo oon"
"Lo ganteng"
"Emang"
"Harusnya lo bilang kalo gue juga ganteng"
"Gantengan gue"
"Oke gue pergi nih" ucap gue sedikit halus. Mencoba sok baik tapi sadis.
"Iyaiya jangan" ucap mereka bersamaan dan langsung melahap makanan yang ada, walau dengan saling lirik tapi lebih baik daripada berisik.
Mereka gak punya malu emang, udah makan di rumah orang berisik pula.
Seneng gak kalo gini?
Seneng kan?
Seneg dongg.
(Maksa)Vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik kelas VS Kakak Kelas
HumorNO COPAS COPAS YAA #10 in Humor / 16 Oktober 2017 #7 in Humor / 3 November 2017 #6 in Humor / 6 December 2017 SLOW UP Pertemuan dua makhluk aneh yang bernama Cewek berakhir menjadi persahabatan. Hidup yang dimasuki monster c...