83

1.6K 107 29
                                        

"Haii" sapa gue ke temen-temen yang udah ada ditujuan.

"Eh Unaaaa" teriak Dinda dan berlari memeluk gue.

"Apaan si lo"

"Hehe, gue kangen. Lo kemana aja"

"Ga kemana-mana lah"

"Yaudah yuk kesana duduk bareng sama Fahri, Innas, Raihan, sama Ara" nadanya sedikit rendah saat mengucapkan nama Ara dan terlihat sedikit ragu.

"Oh yaudah yuk"

"Kacang. Biasa"

"Eh? Oiya yuk. Ayo Jiii" gue menarik Aji dengan paksa dan setelah itu gue sengaja menggandengnya.

Yahh, cewe mah kan gitu. Mantannya bawa cewe baru ya dia bakal lebih garang lagi.

"Hai Unaa" sapa Innas sambil melambaikan tangannya. Gue tersenyum dan duduk disebelahnya bersama Aji.

"Kasian ya Dinda jombs sendiri, haha" kata Innas. Kita menjawabnya dengan tertawa mengejek untuk Dinda.

Muhammadku Muhammadku
Dengarlah seruanku
Aku rindu, aku rindu
Padamu Muhammadku
Ya Rassulallah

"Eh ada telfon hehe. Gue angkat bentar ya" ucap gue dengan sedikit malu karna suara yang keluar itu.

Hallo. Assalamualaikum

Waalaikumsalah akang. Ada apa?

Lu dimane ncel. Gue sama Nabila mau nyusul.

Ncal ncel ncal ncel. Sini gue di ingusan.

Dih lu mainnya di kebon.

Bodoamat.

Gue bentar lagi nyampe ya.

Lu tau gue disini?

Iya snapnya si Dinda, Nabila yang liat. Trus ini cuma mastiin.

Oh

Lu baik-baik aja dek?

Y

Oke bay

Assalamualaikum

Waalaikumsalam neng.

Tutup telfon.

"Siapa Un rame bener?" Tanya Aji.

"Jojo mau nyusul"

"Nah mayan tuh, Din. Ada cowo lagi" ucap Innas, seakan jadi makcomblang.

"Jojo sama Nabila" gue tertawa mengejek lagi untuk Dinda.

Dinda cemberut dan langsung ambil jajanan. Mungkin dia tidak kuat menerima ini semua, jadi dia sumpal mulutnya.

uuuUUUuuu

"Assalamualaikum" sapa Jojo saat sampai. Semua menjawabnya dengan senyuman semekar padi.

Jojo dan Nabila langsung duduk di belakang gue, entah, mungkin mereka tidak ingin terlihat kamera. Dikira lagi syuting kali ah.

"Un, panas ga?" Tanya Aji berbisik.

"Panas lah. Matahari di depan gue gini." Jawab gue mantap.

"Bego sama polos emang beda tipis. Bukan itu maksud gue." Aji menjitak kepala gue xengan oenuh perasaan.

"Brisik lu. Mending beliin es" Aji berdiri dan menyodorman tangannya ke gue.

"Ngapain?" Tanya gue.

"Ayo katanya mau jalan-jalan sekalian bi es" Aji mengedipkan satu matanya.

"Hm" gue memegang tangan Aji dan berdiri.

Raihan? Entah, gue udah ga peeduli. Kayak dia bakal peduliin gue aja.

Gue dan Aji berjalan sambil tengak-tengok mencari warung atau gerobak es yang sekiranya segar dan membuat mata kita tak berhenti menatap.

Namun memang susah ya mencari yang terbaik. Haha.

"Gue bosen loh. Kita balik aja yuk? Beli es disana aja. Gue traktir." Ucap Aji sambil menatap gue dalam berharap jawaban iya.

Tapi sejujurnya, gue juga memang bosan berada disana. Terlebih tidak ada hal yang menyenagkan, semua sibuk sendiri-sendiri.

"Yaudah yuk. Pamit dulu." Kita berbalik dan berjalan ka arah tempat duduk kita tadi.

"Hai. Kita pulang dulu ya" ucap gue.

"Kenapa? Kok cepet-cepet?" Tanya Dinda.

"Gapapa. Duluan ya. Bye, assalamualaikum" Aji mengangguk dan mengikuti gue dari belakang.

Ternyata Jojo dan Nabila juga ikut pulang bersama kita. Paling-paling mereka mau apel kan?

Yaaa, baru selesai UN.
Makasih yang udah mau nungguin cerita ini up.
Maaf yaa udah berapa taun yaa ga muncul. Ga deng, cuma berapa bulan kan.

Vote coment gaess.

Rencana mau ada cerita baru.
Kalian setuju ga?

👇👇👇
https://my.w.tt/naKNXtNDyM

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang