TIGAPULUH DELAPAN

5.2K 246 7
                                    

Sesampainya di rumah, ternyata sudah ada satpam yang menunggu di depan rumah, ada perlu apa padahal kan di dalem ada Jojo dan Nabila.

Gue dan Raihan berjalan agak cepat menghindari teesan air yang mulai deras. Dan wajah satpam itu juga sudah terlihat jelas.

Eh itu bukan satpam ataupun penjaga komplek, tapi itu Jojo.

"Unaaaaa. Lo tuh yaa, udah tau gerimis lama banget pulangnya. Nih pake handuknya buat ngeringin badan kalian" Jojo mulai ngomel dan memberikan satu handuk untuk mengeringkan badan gue dan Raihan sebelum masuk rumah dan akan di serang oleh ocehan Nabila yang gasuka kotor.

"Ciee udah pake lo-gue yaa" goda gue sedikit, agar Jojo tidak terus ngomel.

"Unaaaa jangan bikin gue kesel deh. Buruan masuk, ganti baju, lo pake baju gua dulu aja Han, nanti gue bikinin susu coklat anget buat kalian" gue dan Raihan mengangguk lalu berlari kecil, gua memasuki kamar gue dan Raihan memasuki kamar Jojo.

"Hai Nabilaa"

"Iiih lo kok basah si. Keujanan ya? Kenapa ga minta di jemput aja coba-.." sebelum dia melanjutkan omelannya yang lebih panjang dari pidato 5 ulama lebih baik gue potong.

"Iyaa tadi pas udah deket eh malah deres. Nih coklat sama snack buat lo" gua melempar tas kecil gua yang berisi pesanan milik Nabila, jajan tentunya.

Gue mengambil switer dan celana panjang untuk berganti pakaian dan agar lebih hangat. Gue langsung berlari kecil ke kamar mandi.

~~~

Kita semua sedang berkumpul di ruang tengah, menonton tv, kek keluarga aja ya kita yang pasti gue itu anak terakhir.

"Eh kalian tuh pacaran ga si?" Tanya Nabila.

"Engga" jawab gue singkat.

"Kayak pacaran"

"Kita cuma jaga hati kita buat satu sama lain dan kita juga mentingin kepercayaan satu sama lain" jelas Raihan, Nabila hanya mengangguk dan melanjutkan aksi ngemilnya.

"Bagus deh,gausah pacar-pacaran, kalo udah saatnya tinggal langsung nikah"

"Lo tuh ngomongnya. Masih sekolah kali" gua melempar boneka kecil yang ada di ruang tengah ke arah Jojo, dia hanya terkekeh dan kembali fokus pada tv.

Tokk tok tok.

"Assalamualaikum" ucap seseorang di balik pintu rumah gue, diluar sana, di depan rumah gue. Siapa coba malem-malem gini.

"Waalaikumsalam" gue berjalan menuju pintu untuk menemui orang tersebut.

Krek.

"Haii" ucapnya dengan menunjukan senyum super manisnya.

"Eh Aji. Ayo masuk" gue membalas senyum dan berjalan menuju ke ruang tengah setelah menutup kembali pintu rumah gue.

"Haii semua" ucap Aji dan lalu duduk bergabung dengan kita semua.

"Yaela yang di tunggu-tunggu dari tadi datengnya ngaret amat" protes Jojo.

"Iya maaf, tadi mendung dan gue ada perlu jadilah gue gabisa kesini. Pas mau ngabarin malah hp gua mati"

"Iyadeh yang sibuk" sindir gue dan Nabila lalu tertawa.

"Bila, bikinin susu coklat hangat untuk kita dongs" pinta gue dengan sedikit manja. Nabila berde-hm dan kemudian berjalan ke arah dapur dengan santai.

"Bosen ya cuma kayak gini" gue menyender ke bahu Raihan yang duduk di sebelah gue.

"Aelah modus" Jojo menjitak kepala gua pelan dan tertawa bersama Raihan dan juga Aji, gua hanya nyengir sok polos.

Raihan mengelus kepala gue dengan pelan, memainkan rambut-rambut lurus gue dengan jarinya. Nyaman banget, jarang bangt gue dapet moment kayak gini.

"Nih" Nabila meletakan nampan berisikan 5 gelas susu coklat hangat di meja dan kembali duduk.

"Bil, Atan gimana kabar"

"Oiyaa. Un, nanti malem temenin gue bentar ya, gue mau curhat" gue mengangguk, gue sudah paham maksud dari Nabila dan mencoba untuk mengertinya.

"Awww, sakit bego" protes gue saat jari Raihan tidak sengaja menarik beberapa helai rambut gue, gue langsung menegakkan duduk gue, kesal karna ini cukup sakit.

"Eh, iya maaf Una. Aku ga sengaja" dia tertunduk dengan satu tangan yang mengelus halus tangan kanan gua.

"Iyaiya, maaf udah bentak kamu"

"Cieee yang aku-kamu an mah beda" goda Jojo.

"Jojoo ih" gua menjitaknya keras, dia menjitak Raihan, Raihan menjitak Aji, dan Aji menjitak Nabila. Lalu kita saling mendorong satu sama lain dengan tawa yang sangat jelas, teriakan Nabila dengan nyaring yang di sambut dengan jitakan gue.

Kita ber-5 berantem tanpa alasan, tertawa bahagia melepas rasa lelah dan bosan yang mengganggu.

"Udah ahh udah" gua terduduk lemas, lelah mengejar mereka yang langkahnya lebih lebar dari gue.

"Aduhh iyaa cape guee" Nabila duduk di sebelah gua dengan merapikan rambutnya yang sedikit acak karna Jojo.

"Lagian masalahnya siapa tapi yang kena semua" ucap Aji lalu terkekeh, kita semua pun ikut tertawa menyadari betapa oon-nya diri kita.

Kita mengambil gelas susu kita masing-masing dan meminumnya sampai habis karna sekarang sudah tidak terlalu panas jadi kita kuat meminumnya dalam satu-dua tegukan.

"Ji, kamu masuk sma kita lagi?"

"Iyaa balik lagi"

"Oya, lupa gue. Rumah gue sekarang pindah, gue cuma tinggal sama kaka-kaka gue, orang tua gue masih disana karna masih banyak urusan dan katanya betah"

"Pindah kemana lo?" Tanya gue dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah.

"Perumahan sebelah, jadi kita deketan"

"Wahh tetangga baru" ucap Nabila.

"Kapan-kapan nginep sini" ajak Jojo.

"Semuanya aja Jo bawa kesini, aelah" protes gue. Kasian dong si Nabila yang tiap hari kayak ibu kita harus ngurus kebandelan kita belum lagi kalo Atan gabisa ngertiin Nabila atau saat Nabila lagi badmood, ngeri banget dah.

Jojo meringis tanpa dosa, Aji terkekeh melihat tingkah Jojo yang makin oon, untunglah dia ganteng kalo engga, ogah banget dah buat nampung dia.

"Eh udah jam sembilan nih. Tidur gih" Raihan mengusap pelan, sangat pelan kepala gua.

"Yuk, Bil" Nabila mengangguk.

"Good night semua" ucap gua dan Nabila lalu berdiri dan berjalan menuju kamar.

"Lo sama Atan lagi kenapa, Bil? Kok lo sampe ga semangat gitu kalo dener nama dia?"

Iyaa, sekarang bukan gua tapi gue, bisa di terima yaa. Hehe.

Raihan sama Aji bersatu, seneng dehh😂😂

Vote! Vote! Vote!

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang