41

5K 269 22
                                    

Semalam Nabila menginap di rumah kakeknya yang berdekatan dengan rumah ka Atan, katanya karna hujan yang lebat membuatnya susah pulang. Dia pulang ke rumah gue waktu subuh, untung aja dia bawa kunci jadi dia ga ganggu bobo cantik gue.

"Un, lo udah mendingan?" Ucap Nabila yang bersiap berangkat sekolah. Gue mengangguk sambil memainkan hp gua membuka aplikasi ig.

Hari ini gue ga berangkat karna masih sedikit pusing dan tidak mendapat izin dari Nabila, Jojo, dan Raihan. Mungkin yang bakal jagain gue di rumah adalah Aji, cogan yang di idami kaum hawa.

"Yaudah gue berangkat dulu ya, nanti ka Aji kesini jadi dia yang bakal urus lo." Gue mengangguk sekali lagi dan melambaikan tangan gue saat menyadari Nabila akan segera keluar kamar.

Author POV

Di meja makan sudah berkumpul Nabila, Jojo, Raihan, dan Aji. Aji memang sengaja datang lebih awal agar bisa menemani Una lebih lama.

"Ji, lo bener jagain Una ya" perintah Jojo.

"Iyaiya, tenang aja. Gue sayang sama adik gue satu-satunya" Jojo mengangguk percaya.

Dalam hati sebenarnya Raihan tidak rela jika harus melihat Una dan Aji berduaan, tapi Raihan tidak ingin membuat Una merasa bahwa Raihan melarang-larangnya.

"Han, lo berangkat bareng kita?" Tanya Nabila yang diangguki oleh Raihan.

"Yaudah kita berangkat dulu yaa" ucap Jojo kemudian pergi meninggalkan rumah yang diikuti oleh Nabila dan Raihan.

"Jaga Una ya boss. Gue tau lo sayang dia, tapi sayang gue melebihi sayangnya lo ke dia" ucap Raihan santai dengan tersenyum tulus, dia menganggap Aji adalah salah satu saingan terbaik bagi Raihan, mereka juga semakin dekat dan diantara mereka sebenarnya tidak ada permusuhan, hanya saja terkadang cemburu saat salah satunya berduaan dengan Una.

"Tenang aja, gue bakal jagain dia buat kalian semua dan jagain hati dia buat lo" Aji membalas senyum Raihan, sedangkan Aji menemui Una yang sedang di kamarnya.

Una POV

Krek.

Pintu kamar gue terbuka, sepertinya gue bisa menebak, itu adalah Manu Rios? Oh bukan, dia adalah Aji.

"Hay" Aji tersenyum dan berjalan ke arah gue.

"Udah mendingan?" Gue mengangguk dan tersenyum padanya.

"Udah makan?" Gue mengangguk sekali lagi.

"Mau jalan-jalan?"

"Ga ah nanti Jojo marah" tolak gue.

"Nanti aku bakal telfon Jojo. Aku bakal jagain kamu kok, aku janji ga akan ninggalin kamu kek kermaren" gue mengangguk dan bangun dari posisi enak gue yang bersandar.

"Tunggu ruang tengah. Gue mau ganti baju" dia mengangguk dan tersenyum ceria. Gue suka senyum Aji, tulus, menghangatkan, menyenangkan, membuat nyaman.

Gue sudah bersiap dengan kaos putih dengan sedikit tulisan entah apa gue gatau yang ditutupi jaket bomber(gitu tulisannya?) dan kerudung biasa berukuran S bewarna hitam.

Gue turun kebawah karna sudah merasa siap untuk pergi.

"Yok"

"Cantik banget si adek guee" di wajahnya ada sedikit rasa kekecewaan juga saat mengatakan kata-kata "adek" apakah dia masih ingin kita berhubungan lebih?

Gue hanya diam mematung, gue rasa pipi gue udah merah duluan.

"Cieee pipinya diganti pakek tomat" dia mencolek dagu gue, dengan senyum jailnya.

"Apaan si ih" gue tersipu malu.

Aji plis, jangan bikin gue cinta lagi sama lo. Batin gue.

"Gue sayang sama lo, gue juga cinta sama lo. Tapi, gue tambah sayang sama lo kalo lo jadi bagian dari hidup gue, sekalipun itu jadi adek gue. Gue cuma gamau lo terluka gara-gara cowo lain, gue bakal jagain lo layaknya kakak, gue ga ngelarang kalo lo sama Raihan. Ngerti kan?" Ucapnya tiba-tiba yang langsung menyentuh relung hati gue paling dalam.

"Makasih ya. Gue bakal anggap lo kakak terbaik gue sepanjang hari, makasih lo udah ngertiin gue" gue meluk dia, ingin rasanya menangis, karna bahagia.

Dia membalas pelukan gue dan seperti biasa pasti mengelus lembut kepala gue, kayak peliharaan aja ya gue di elus-elus mulu untung cogan.
Dia melepas pelan pelukannya, gue pun begitu, tapi gue ga akan biarin siapapun gantiin posisi gue di hati dia sebelum gue yakin sama cewe itu.

"Kalo Raihan bikin lo sakit hati. Lo harus bilang sama gue, dan itu wajib" gue mengangguk, memamerkan senyum gemes gue yang dia suka.

"Kita mau kemana?" Tanya gue.

"Taman aja yaa trus beli camilan"

"E-.."

"Gada eskrim-eskriman. Kalo mau, teh anget aja bawa dari rumah" sebelum gue melanjutkan, dia udah tau apa yang gue bilang. Eskrim maafin gue ya, buat kali ini kita gabisa bersama.

Kita pergi, kali ini Aji bawa mobil dia sendiri yang udah dia siapkan untuk menghibur gue dengan mengajak main.

Kita bergandengan dengan mengayunkan tangan kita kedepan dan belakang, yaa sewajarnya adek kaka yang lagi akur.

Dia membeli beberapa makanan yang pasti gada eskrim, dia juga beli sedikit jajanan pasar, katanya Raihan bilang ke dia kalo gue suka jajanan pasar tersebut, lumayanlah emang gue suka.

Gak terasa hari mulai sore, kayaknya juga Jojo, Nabila, dan Raihan udah pulang sekolah atau lagi dijalan menunu rumah.

"Pulang yuk" ajak Aji yang diangguki oleh gue.

Kita langsung menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil.

~~~

Gue langsung duduk di ruang tengah untuk menonton tv dan menunggu Jojo cs

"Assalamualikum" suara-suara yang tiap hari gue denger mulai membuat rumah gue layaknya hutan, teriak sepuas lo.

"Ji, Una dah makan?" Tanya Jojo yang baru saja melepas tas dan sepatunya.

"Udah, sante aja. Udah mandi juga, tenang aja dia mandi sendiri kok" jawabnya sambil sedikit terkekeh.

"Raihan mana Jo?" Tanya gue yang karna belum mencium bau-bau Raihan.

"Dia pulang dulu trus mandi baru kesini"

"Abis mandi langsung kesini?"

"Iyaa bawel"

"Ga pake baju gitu?"

"Un gue mau ngomong serius sama lo. Mereka denger pun gapapa" ucap Nabila tiba-tiba yang udah duduk di sebelah gue.

"Hello" ucap Raihan baru nongol.

"Hus diem" perintah Aji.

"Apaan Bil?" Jawab gue gakalah serius.

"Gue udah pikir panjang kok, gue udah pertimbangin semuanya. Tadinya gue ga yakin, tapi sekarang gue yakin kalo lo itu Oon" ucap Nabila sedikit sewot saat mengatakan kata "oon"

Semua tertawa ngakak pecah, kecuali gue yang cemberut dan kedua tangan yang dilipat didepan dada.

Vote! Terus ya teman-teman, dukungan kalian membantu banget. Makasih buat semua yang udah setia sama AdKel VS KaKel.

Yang masih jadi silent readers, ayolah voment nyaa dituangkan, aku akan setia menunggu kalian membaca, vote, dan koment.

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang