Sore ini rasanya gue ingin sekali terbang merasakan pelukan awan sampai datangnya bulan dan bintang.
Gue duduk di atas kasur dan bersender pada dinding kasur yang terletak di bagian atas. Melamunkan kejadian-kejadian menyakitkan saat gue harus melihat dia, mm ralat, mereka bersama cewek lain.
Gue gak tau ini perasaan apa, gue gak tau kenapa terjadi pada keduanya dan gue lebih gak rela kalo yang bersama cewek lain adalah Aji, pangeran coklat gue. --Gue tidak merasa mencintai keduanya.--
Gue menyebutnya pangeran coklat karena setiap kali gue marah dan ada hal apapun dia pasti selalu memberi gue coklat dan hampir setiap hari walau tidak ada hal penting apapun.
Tapi, apakah dia memberikan coklat yang sama kepada cewek lain juga hampir setiap harinya seperti gue?
"Un, lo lagi ngapain"
"Masuk"
Nabila masuk dengan membawa beberapa camilan, eskrim, dan juga coklat. Entah mengapa dunia gue jadi dipenuhi coklat.
"Lo gak papa kan?" Tanya-nya dengan sedikit hati-hati, mungkin takut gue tersinggung.
"Gakpapa. Emang kenapa?"
"Muka lo sedih banget tadi pas liat Aji sama cewek lain"
"Hal biasa" gue membalasnya dengan tersenyum kecut.
"Aji kesini?" Lanjut gue bertanya.
"Iya. Lo ngintip?"
"Gak"
"Chat?"
"Gak. Itu, anu, mm coklat"
"Oh iya. Dari dia, kata dia di makan biar mood lo balik soalnya dia pengen ketemu lo"
"Harus?"
"Katanya kalo sekarang kayaknya dia gabisa ganggu lo dulu soalnya mood lo jelek"
"Kok dia ngerti?"
"Dikasih tau Jojo"
"Hèh"
"Gue balik ya. Mau apelin Jojo dulu. Bye bocil!" Nabila pergi dengan meninggalkan sebatang emas, eh coklat dan eskrim.
Memang benar, mood gue sedikit lebih membaik.
"Hay" ucap seorang cowok dari balik pintu kamar gue.
"Ya"
"Mood lo udah balik?"
"Ya"
"Kenapa?"
"Apanya?"
"Jutek"
"Gapapa"
"Lo marah?"
"Ngapain?"
"Lo cemburu gue sama Tiara?"
"Ya" sedetik kemudian gue tersadar, gue melihat Aji yang sudah tertawa kecil menatap ke arah gue "eh gak! Biasa aja. Bukan hak gue"
"Kita cuma ke kantin bareng"
"Gue gak nanya"
"Gue cuma beli air minum, dia beli gorengan"
"Gak peduli"
"Dia yang minta, katanya gak ada temen"
"Gue bilang gue gak nanya! Gue gak peduli! Terserah lo mau apa!" Bentak gue tanpa sadar dan tiba-tiba sebutir permata dari mata gue memaksa keluar dan gue belum bersiap-siap untuk membendungnya.
"Kok lo nangis?" Ucapnya dengan lembut.
"Lo jahat!"
"Gue minta maaf. Gue janji, kalo gue mau pergi sama cewe lain yang selain mama atau kaka gue, gue bakal bilang sama lo"
"Tapi gue gak ada hak" Aji memeluk gue dengan hangat. Gue tidak menolak, gue membiarkannya dan gue tidak peduli jika air mata gue akan membasahi baju Aji.
"Maaffin gue"
"Maaf gue udah marah-marah gak jelas. Padahal gue kan bukan siapa-siapa lo" ucap gue didalam pelukannya, di balik dadanya.
"Perlu gue jadiin lo pacar gue lagi biar lo gak ngomong gitu? Atau mau tunangan sekarang"
"Aji ih" ucap gue sedikit dengan sedikit tertawa dan memukul pelan dada Aji.
Dia tertawa kecil dan mengelus kepala gue dengan lembut.
"Udah ya" ucapnya pelan dan lembut sambil melepaskan pelukan kita dan menghapus air mata gue setelahnya.
"Lo jelek, bau, pendek, sama gue aja putihan gue. Ditambah nangis, gak banget tau ga"
"Serah lo"
"Kalo gue nembak Tiara... lo setuju gak?" Gue tersenyum kecut mendengar pertanyannya atau itu sebuah kode bahwa dia mencintai kak Tiara.
"Bodoamat" gue berbalik badan, berniat meninggalkan Aji dan gue pergi entah kemana gitu biar dicari.
Tapi gagal, gue tersandung karpet yang ada di lantai kamar gue.
"monyong! Astaghfirullah" latah gue.
"Eh. Lo gak papa?"
"Gosah sentuh"
"Aahh" rintih gue sambil berusaha berdiri.
"Heh! Ada apaan tadi?" Tanya Jojo saat sampai di kamar gue. Dia berlarian bersama Nabila, gue mendengar langkah kakinya yang memang gusar itu.
"Noh, jatoh" ucap Aji menunjuk gue dengan dagunya.
"Lo kelamaan gak dicium sampe nyium lante?"
"Dingin tuh lante"
"Brisik lo pada"
"Lo nangis? Gue kira mood lo dah balik" tanya Nabila dengan masih sedikit tertawa.
"Dia makin ancurin mood gue. Gue belum mau ketemu dia"
"Anceman lo gak asik lah" ucap Aji masih tertawa juga seperti Jojo dan Nabila.
"Liat aja si" ucap gue dan berlangsung pergi meninggalakan mereka yang masih mematung melihat keseriusan gue dalam hal ngambek saat ini.
Maaf kalo humornya belum dapet. Aku bingung harus bagaimanaaa. //Drama .
![](https://img.wattpad.com/cover/120273003-288-k391272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik kelas VS Kakak Kelas
HumorNO COPAS COPAS YAA #10 in Humor / 16 Oktober 2017 #7 in Humor / 3 November 2017 #6 in Humor / 6 December 2017 SLOW UP Pertemuan dua makhluk aneh yang bernama Cewek berakhir menjadi persahabatan. Hidup yang dimasuki monster c...