76

2.9K 156 13
                                    

Pagi ini gue bangun dengan semangat dan bergegas dikarenakan si pangeran a.k.a Aji mau jemput gue dan dia mringatin gue agar gasik karena dia ada jadwal piket kelas.

"Gue gasik biar gak ketauan kalo.gue gak bersih-bersih dengan baik dan benar" katanya kemaren.

Gue udah siap, tinggal sarapan dan menunggu Aji datang.

"Eh lo kok gasik banget si" tanya Jojo turun dari kamarnya, dengan seragam lengkap namun wajahnya masih orang mengantuk.

"Disuruh Aji. Lo udah mandi belum si?"

"Oh lo berangkag bareng Aji?"

"Ya"

"Gue begadang semalem"

"Ngapain?"

"Nemenin Nabila ngerjain tugasnya. Katanya ada tugas remidi, nah karna dia sempet tidur sebentar sorenya jadi dia gak ngantuk pas malem"

"Oh itu, untung gue gak remidi"

Jojo berjalan malas ke arah meja makan, duduk dengan santai dan langsung melahap makanan yang gue sediakan tadi.

Beruntung banget si Nabila dapetin sepupu gue. Iri deh gue, Raihan boro-boro nemenin gue ngerjain tugas, janjian begadang aja dia malah molor duluan.

Tinn tinn..

"Jo, gue berangkangkat dulu ya. Bye" gue menyondongkan badan gue sedikit dan mencium keningnya lalu gue langsung berlari kecil ke depan rumah menghampiri suara klakson tadi.

"Gasik juga lo" ucap seorang cowok keren yang ada diatas motor matic miliknya.

Pujaan hati kalian itu dia.

Siapa lagi kalo bukan Aji.

"Brisik! Buruan jalan"

"Siap nona"

Diperjalanan kita tertawa dengan luesnya dan tanpa disadari kita sudah sampai di depan gerbang sekolah kita.

Setelah memakirkan sepeda motornya dan memastikan kuncinya sudah ia simpan, kita berjalan menuju kelas gue.

Jika sedang ada mood, dia akan muter melewati kelas gue, mengantar gue sampai gue duduk di bangku gue sendiri.

"Nanti pulangnya tunggu gue bentar ya, gue kayaknya ada jam tambahan tapi gak lama kok. Tunggu ya"

"Hm" gue masuk ke dalam kelas, duduk, dan menatap perginya Aji setelah dia memastikan gue sampai di bangku gue dengan aman.

Terlalu lebay memang, tetapi ini sungguh sweet bagi gue. Walau tidak setiap hari, hanya beberapa hari setiap minggunya.

"Hey"

"Kok gasikan gue si daripada lo" gue meledek Nabila yang memang hampir tidak pernah telat berangkat dan selalu datang sangat awal.

"Iyadeh paham yang berangkatnya sama kakak kelas, jadi gasik deh"

"Oh, lo berangkat bareng Jojo?"

"Iya dong. Pacar gue"

"Kalian udah jadian? Seriusan? Kapan? Njir gue gak tau"

"Belum si" Nabila cengengesan dengan tatapan mata yang terlihat sedikit kecewa.

"Tenang aja. Nanti gue yakinin dia" Nabila mengangguk dan mengambil handphone yang ada di saku bajunya.

~~~

"Lo yakin mau nunggu Aji aja? Bilang aja lo mau duluan"

"Gak ah. Tadi udah gue iyain"

"Kelas XII lagi istirahat noh, cari Aji gih"

"Temenin"

"Hm. Gue bilang Jojo dulu" Nabila berlari kecil ke pinggir lapangan, menghampiri Jojo yang dedang bermain basket dengan beberapa teman ekskul nya.

Kita, kelas X dan XI sudah pulang karena memang sudah waktunya. Tinggal kelas XII yang masih akan tetap di sekolah karena ada kelas tambahan.

"Yuk" gue dan Nabila berjalan menuju kelas Aji dengan sedikit terburu-buru karena takut jam istirahat kelas XII akan segera selesai.

"Eh, mau cari Aji ya?" Tanya seorang kakak kelas cowo saat gue dan Nabila sampai di kelas Aji.

"Iya ka. Mana ya?"

"Aji lagi di kantin sama Tiara"

"Eh itu orangnya" lanjutnya 1 detik setelah dia mengucapkan kata tadi.

Gue dan Nabila reflek menoleh ke arah yang dia tunjuk.

"Makasih ya kak"

"Yo" cowo itu nemasuki kelasnya, meninggalkan gue dan Nabila yang masih mencoba memastikan benarkah itu Aji dan Ka Tiara.

Memang benar bahwa gue dan Aji hanya mantan dan sekarang kita hanya akan menjadi adik kakak zone. Tapi jika boleh jujur, gue tetap cemburu jika melihat Aji sedang bersama dengan cewek lain.

"Un? Are you okay?" Tanya Nabila.

"Pergi aja, Bil" ucap gue lalu menarik lengan Nabila untuk segera pergi dari wilayah menyesakkan itu.

Nabila yang gue tarik pun hanya pasrah mengikuti gue. Gue melangkah sedikit lebih pelan dari sebelumnya saat berpapasan dengan Aji.

"E..eh. Una" panggilnya saat kita sudah berdekatan.

"Gue bisa pulang sendiri kok" ucap gue dan langsung berjalan dengan cepat kembali.

"Eh eh. Lo kenapa?" Tanya Jojo khawatir saat melihat muka kusut gue setelah kembali dari kelas Aji.

"Aji sama Tiara" ucap Nabila dengan nada kesalnya.

"Gue pulang duluan ya" gue berjalan ke arah gerbang sekolah. Berusaha mencari angkutan umum yang mungkin akan searah dengan komplek rumah gue.

"Lo pulang sama siapa" ucap Nabila masih samar-samar terdengar di telinga gue.

Bel tanda masuk kelas XII sudah berbunyi sejak gue berpapasan dengan Aji, jadi jalanan sedikit sepi karena kelas XII sudah tidak berkeliaran di  luar kelas.

"Mau pulang bareng?" Tanya seseorang dari samping gue dan menyodorkan salah satu helm-nya.

"Ra-.."

"Yuk" ucapan gue terpotong karena dia menarik paksa gue untuk naik ke atas motornya, duduk di belakangnya, dan menggunakan helm yang dia sodorkan tadi.

Di sepanjang jalan, kita hanya terdiam membisu hanya sesekali kita saling melirik lewat kaca spion motornya.

"Eh? Mm.. makasih ya" gue turun dari motornya dan mengembalikan helm yang tadi dia pinjamkan saat gue pulang bersama dengan dia.

"Sama-sama" jawabnya.

"Gue pulang ya. Lo jangan lupa makan" ucapnya sedikit gugup, karena terlihat dari raut wajahnya.

"Iya. Ati-ati" ucap gue dan langsung masuk ke dalam rumah gue.

Gue kangen sama lo, Han. Tapi lo udah ngecewain gue berkali-kali.

Seneng gak aku balik?

Panjang kann

Aku mau fokus UN jadi maaf bakal ngaret banget.

Vote!

Adik kelas VS Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang