"Hai gue Astrella," ucapnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan di depan pria yang duduk di sampingnya, karena sekarang sudah waktunya istirahat namun Astrella mengambil kesempatan untuk mengajak teman sebangkunya itu berkenalan. Sedari tadi Astrella menahan itu karena dia tidak ingin membuat keributan dan akhirnya dihukum.
Astrella menampilkan senyum. Senyuman itu bisa membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona namun nampaknya tidak bagi orang yang sedang ada di sampingnya itu, pria itu hanya menatapnya dingin tanpa minat sedikitpun.
Karena merasa diabaikan, di lihat dari sikap pria itu yang sama sekali tidak ingin membalas uluran tangan Astrella, ia menarik kembali tangannya yang sudah di ulurkan dan berpura-pura mengusap rambutnya yang panjang sebatas pinggang untuk menghilangkan rasa malu karena diabaikan oleh pria di depannya itu.
Astaga sombong banget elah nih cowok,
Batinnya jengkel.
Cukup lama Astrella menunggu teman sebangkunya itu berbicara.
"Gue udah tau," jawabnya dingin dan ketus lalu beranjak meninggalkan Astrella yang terdiam mendengar jawaban singkat darinya.
Setelah tersadar Astrella juga beranjak mengikuti kemana pria itu pergi, mengejarnya dan berlari hingga Astrella berada tepat di samping pria itu dan menyamakan langkahnya. Pria itu hanya menoleh sekilas ke arahnya lalu kembali berjalan melewati koridor sekolah yang ramai.
Entah apa yang membuat Astrella bisa melakukan hal itu karena biasanya Astrella selalu menghindar jika ada pria yang mendekatinya walaupun hanya sekedar untuk berkenalan. Namun sekarang Astrella malah terlihat seperti dia yang mengejar pria itu padahal pria itu selalu mengabaikannya.
"Ketus banget sih?" tanyanya polos lalu menoleh ke arah pria tinggi di sampingnya karena tinggi Astrella hanya sebatas bahunya.
Pria itu hanya diam dan mengabaikan Astrella yang sedari tadi mengajaknya berbicara. Astrella yang merasa diabaikan mulai jengkel pada pria itu, namun ia tetap kekeuh agar pria itu mau bicara padanya.
"Ngomong dong! Jangan cuek gitu sih. Asal lo tau nih ya jarang-jarang tau seorang Astrella ngomong sama cowok di sekolah, biasanya nih gue gak pernah tertarik sama cowok yang deketin ataupun ngajak gue kenalan. Tapi sekarang gue malah ngajak lo kenalan segininya coba, masa lo mau ngacangin gue?" Astrella berbicara panjang lebar terlihat seolah-olah menyombongkan dirinya di depan pria itu.
Pria itu mendadak berhenti yang membuat Astrella menabrak punggung pria itu karena Astrella sedang berjalan di belakangnya yang meninggalkannya berjalan dengan cepat.
"Awww!" Ringis Astrella saat dahinya terasa sakit akibat benturan yang terjadi karena pria itu berhenti mendadak di depannya.
Astrella memegangi dahinya yang terasa sedikit nyeri lalu mengusapnya pelan. Sedangkan pria itu menatap tajam kearah Astrella, dia sudah jengah mendengar ocehan dari gadis itu.
"Udah ngomongnya?" tanyanya ketus dan terus menatap Astrella tanpa berkedip.
Astrella mendongak melihat pria yang ada di depannya itu. Astrella hanya mampu menelan salivanya seakan lidahnya keluh untuk mengucapkan sepatah katapun saat melihat mata dan tatapan itu, tatapan yang mampu membawanya untuk mengingat sebuah waktu yang membuatnya bahagia dan pada orang yang telah lama meninggalkannya.
Astrella tercekat menatap manik matanya, bola mata berwarna hijau yang mampu membuat Astrella tenggelam di dalamnya. Astrella terus menatap manik mata pria itu, manik mata yang sama dengan manik mata seseorang yang mampu membuat Astrella menutup hatinya rapat-rapat hingga sekarang.
"Kalo lo udah selesai ngomong dan udah selesai mandangi gue. Gue mau pergi," ucapnya membuyarkan semua pikiran Astrella terhadap manik mata pria yang ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...