"Ma, Ella sama abang berangkat dulu ya." pamitnya pada Mella yang berdiri diambang pintu bersama Arina.
Astrella dan Rescha mencium punggung tangan Mella, kebetulan Faisal sudah berangkat terlebih dahulu karena ada meeting pagi ini.
"Rin gue berangkat ya, dahh." pamit Astrella pada Arina yang tersenyum kearahnya lalu melambaikan tangan kearah Astrella yang sudah berjalan kearah mobil Rescha.
"Ma, Arina pengen deh bisa sekolah di sekolah formal kayak abang sama Astrella. Arina bosen harus homeschooling." ucapnya lirih yang matanya tidak lepas dari Astrella yang sudah kedalam mobil Rescha.
"Iya nanti tunggu keadaan kamu udah bener-bener pulih." mendengar ucapan Mella seperti itu Arina hanya mendengus kecil lalu masuk kedalam rumah menuju kamarnya.
Sedangkan Astrella dan Rescha sudah berada di parkiran, mereka baru saja tiba dan memarkirkan mobilnya.
"Bang?" panggil Astrella saat mereka berjalan dikoridor untuk kelapangan upacara karena SMA Bina Bangsa akan melakukan upacara bendera setiap hari senin.
"Hm." tanpa menoleh Rescha hanya berdehem disamping Astrella yang tengah sibuk memasang dasi kupu-kupunya.
Astrella menoleh kearah Rescha."Kapan ya Arina bisa sekolah disini barengan sama kita?" Rescha berhenti mendengar pertanyaan dari Rescha.
"Nanti tunggu keadaannya udah bener-bener pulih." jawab Rescha sekenanya.
Setelah mendengar jawaban dari Rescha, Astrella hanya bungkam. Dia paling tidak suka jika Rescha hanta menjawab pertanyaannya seperti itu.
Akhirnya mereka sampai dilapangan upacara yang sudah sangat ramai. Seperti biasa Rescha mengantarkan Astrella pada barisan teman satu sekelasnya.
"Yaudah abang buruan ke barisan kelas abang deh." usir Astrella saat Rescha sama sekali tidak beranjak dari tempatnya dan malah terus dia seolah memperhatikan sesuatu.
Rescha tidak bergeming mendengar ucapan Astrella dan Astrella yang merasa diabaikan lalu memukul bahu Rescha.
"Woy! Abang liatin apaan sih!!"
"Apasih Rel sakit tau asal pukul bahu orang!"
"Lagian dipanggilin dari tadi gak jawab, emang liatin siapa sih?" tanya Astrella penasaran saat pandangan Rescha tidak lepas dari barisan para gadis dikelas sebelah.
"Gak liatin siapa-siapa gue lagi ngelamun aja tadi." elak Rescha.
"Ngelamunin apa sih pagi-pagi gini. Yaudah deh buruan kekelas abang sana bentar lagi Pak Deden kesini kan berabe!" lagi-lagi Astrella mengusir Rescha.
"Yaudah iya gue balik." saat Rescha berbalik dan akan melangkahkan kakinya menjauh dari Astrella.
"Ohiya!!" teriak Rescha membuat Astrella mau tak mau harus menoleh, bukan Astrella saja tapi semua orang yang ada disana pun ikut menoleh mendengar teriakan Rescha.
Astrella mengerucutkan bibirnya tanda malas harus mendengar apalagi ocehan Rescha kali ini.
"Kalo lo capek dan gak kuat upacara cari gue atau anak PMR biar dibawa ke UKS." ucapnya yang membuat Astrella hanya memutar bola mata malas dan mengangguk.
Berbeda dengan semua gadis yang mendengar ucapan Rescha padanya. Justru mereka seolah meleleh mendengar kata-kata itu muncul dari mulut Rescha si most wanted Bina Bangsa. Beberapa ucapan yang sempat Astrella dengar membuatnya merinding jijik.
Astaga bang Rescha perhatian bangett.
Jadi pengen kayak Astrella diperhatiin sama Rescha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...