"Hallo? Iya Rin? Kenapa?"
"Lo jam berapa sih pulang sekolah?"
"Aelah lo nelpon gue cuma buat nanyain gue pulang jam berapa? Gue sampe ijin ke luar kelas cuma buat ngangkat telpon lo, gue pikir ada apaan. Taunya hmmm." Astrella mendengus kesal, apa-apaan ini Arina meneleponnya hanya untuk menanyakan hal yang sudah pasti ia tau jawabannya.
"Abisnya lo lama banget sih pulangnya Rel! Jadi kan hari nanti sore?"
Astrella mengernyit bingung. "Lah emang kenapa sama nanti sore?"
"Lo lupa?"
"Lupa apaan sih Rin?" Astrella benar-benar tidak mengerti maksud dari ucapan Arina.
"Lo liat line gue gak sih?"
"Line?" Astrella bertanya balik.
"Iya Astrella! Tadi pagi gue line lo tau gak! Ngajak ketemuan di kafe, gue bosen dirumah!"
"Kenapa gak nelepon aja sih! Gue males cek hp kalo di sekolah."
"Jadi lo gak bisa?" terdengar suara kecewa dari seberang sana.
"Untung aja gue gak ada janji hari ini, yaudah nanti kalo gue udah pulang gue telepon."
"Yey!" teriak Arina kegirangan. "Jam berapa lo pulang?"
"Jam 3."
"Ohiya gak usah aja bang Rescha ya."
"Lah, kenawhy?" Astrella lagi-lagi bingung saat mendengar Arina menyuruhnya untuk tidak mengajak Rescha.
"Mau quality time sama lo hehe,"
"Yaudah iya terserah lo aja!"
"Eh tapi gakpapa sih kalo bang Rescha mau ikut, tapi aja Levana sama Ozora juga ya? Gue juga kangen banget sama mereka."
"Hmm. Kalo mereka gak sibuk ya."
"Yaudah gue tunggu nanti sore ya."
"Iyaa bawel!"
Klik. Panggilan dimatikan sepihak oleh Astrella.
Astrella mendengus, lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelasnya lagi, karena seperti yang ia katakan pada Arina sebelumya jika ia ijin pada guru yang mengajar hanya untuk mengangkat telepon Astrella.
"Siapa yang nelepon?" tanya Algis tiba-tiba membuat Astrella menoleh ke arahnya.
"Kakak gue." jawab Astrella lemah.
"Rescha?" Astrella menggelengkan kepalanya. "Terus?"
"Kembaran gue." singkat padat dan jelas tapi mampu membuat Algis membelalakan matanya kaget.
"Lo punya kembaran?" tanya Algis excited tapi masih mampu ia mengontrol suaranya agar tidak terdengar oleh Pak Heri, guru biologinya.
Astrella hanya mengangguk mengiyakan. "Dia gak sekolah di sini?"
"Gak."
"Terus?"
"Dia homeschooling."
"Kenapa?"
"Mama sama papa nyuruh dia buat homecholling aja." dan setelah mendapat jawaban itu Algis hanya ber-oh ria, tidak ingin terlalu banyak bertanya masalah pribadi Astrella.
Kringgggg.... Kringgggg....
Akhirnya bel tanda istirahat kedua berbunyi.
Algis mencekal kedua pergelangan tangan Astrella saat gadis itu akan beranjak dari duduknya, hal itu membuat Astrella menoleh dengan tatapan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...