Setelah kepergian Astrella satu bulan lalu, semuanya berubah. Algis yang semakin sulit untuk di sentuh siapa pun, termasuk Arina.
Namun dihatinya tetap. Hanya ada Astrella di sana. Tidak ada yang berubah dari itu, nama Astrella tetap terukir di sana. Walaupun sekarang entah Astrella sudah melupakannya.
“Gue kangen lo Rel,” gumamnya tanpa sadar membuat gadis di hadapannya membelalak.
Selalu saja, Algis menyebut nama Astrella di hadapannya.
“Bisa gak sih kamu berhenti nyebut nama dia!” ucap Arina dengan nada kesalnya.
Sekilas Algis menatap Arina tajam. Rasanya ia ingin sekali melenyapkan gadis yang ada di hadapannya. Gadis itulah yang menjadi alasan Astrella pergi darinya,
“GAK!” bentak Algis membuat Arina tersentak.
Arina sudah cukup terbiasa dengan berbagai bentakan Algis yang di tujukan padanya, karena semenjak kepergian Astrella, Algis menjadi benar-benar jauh darinya. Harapannya Algis akan mendekat setelahl kepergian Astrella, namun nyatanya? Algis semakin menjauh dan terus menghinanya.
“Kamu kenapa sih Gis! Aku ini pacar kamu, tapi kamu selalu anggep aku seperti musuh!”
Algis berdecih, “Pacar? Sejak kapan Sha? Semenjak hari di mana gue tau kebusukan lo, gue udah mutusin lo dan berhenti nganggep lo jadi pacar gue. Lo tau? Gue bener-bener benci sama lo, apa lagi setelah kepergian Astrella dan itu penyebabnya adalah lo! Lo yang paling tau Sha, perasaan gue udah hilang seiring waktu dan sampai saat ini gue gak ada rasa suka sama lo lagi, yang tersisa hanya rasa benci!” kemarahan Algis sudah benar-benar berada di puncaknya. Dia sudah lelah melihat kepura-puraan yang dilakukan Arina.
“Lo jahat Gis, selama ini gue selalu ada buat lo, tapi lo? Lo justtu mencintai orang kayak Astrella. Orang yang udah jelas-jelas nyakitin lo!” Arina tidak bisa lagi menahan tangisnya, perkataan ALgis kali ini benar-benar menyakiti hatinya. Selama ini ia bisa menerima ap yang Algis lakukan, tapi sekarang? Sungguh ia sudah benar-benar lelah menghadapi sikap Algis.
“Jangan nyalahi Astrella sama apa yang terjadi Sha, kalo bukan lo yang melakukan sandiwara busuk itu. Mungkin sekarang hati gue masih untuk lo, dan bahagia gue masih sama lo dan yang terpenting Astrella gak akan pergi dari sini. Lo gak pantes nyalahin Astrella, Sha. Karena yang patut untuk di salahin itu adalah lo Sha, lo!” bentak Algis, ia tau perkataannya akan sangat menyakitkan bagi Arina. Tapi ia sudah lelah, lelah melihat perlakuan manis Arina padanya. Karena saat melihat Arina, ia akan mengingat Astrella. Astrella pergi karena Arina yang memintanya, dan Algis benci fakta itu.
Arina menyeka air matanya, ternyata begini rasanya saat melihat orang yang sangat dicintainya ternyata memiliki kebencian mendalam. Jika tau begini akhirnya ia tidak akan pernah menyuruh Astrella untuk pergi. Saat ini ia benar-benar kehilangan semuanya.
Kasih sayang orang tuanya,
Rescha yang membencinya,
Astrella, satu-satunya orang yang mungkin terus meyayanginya,
Serta Algis, orang sangat ia cintai.
Semua orang meninggalkannya, dan satu hal yang pasti. Ia sangat menyesal.
“Maaf Gis, aku tau ini bener-bener nyakitin buat kamu. Tapi aku Cuma gak mau kehilangan kamu, selamanya,” ucap Arina akhirnya, menatap Algis penuh permohonan.
“lo udah kehilangan gue Sha, sejak di mana hati gue udah milih Astrella. Gue masih berada di sini sama lo hanya karena Astrella. Tapi mungkin hal itu udah gak berlaku lagi, gue Cuma mau lo pergi dari hidup gue Sha, hati gue udah gak bisa milih lo lagi.”
Arina menunduk, mungkin inilah yang di rasakan Astrella saat akan pergi menjauh dari Algis. Sesakit ini rasanya.
“Gue bakal pergi GIs, demi kebahagian lo. Dan satu yang perlu lo tau, gue selalu sayang sama lo,” ucap Arina parau, lalu ia berlari keluar, meninggalkan Algis yang terlihat sangat kacau.
Satu yang selalu Algis harapkan. Semoga takdir akan membawa Astrella kembali padanya.
***
Yihaaaaaaaa ini akhir dari semuanya.
Aku bener-bener lega, akhirnya cerita aku yang satu ini bisa selesai jugaa.Yeayy btw makasih ya untuk yang udah Setia baca cerita aku.
See you..
Sampai bertemu di cerita selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...