Karena kalian pembaca sterne ribut ingin meminta extra part atau sequelnya.
Baiklah barbar yg baik hari ini akan membuatkan kalian extra part dari cerita yang gantung ini.
I know digantung ga enak, tpi saya suka melihat kalian tergantung penasaran bagaimana kelanjutan Astrella dan Algis yes.
Okee, boleh dibaca cekidot!!!
*****
Tidak semua orang yang saling mencintai harus selalu bersama. Bisa saja, aku mencintai kamu, dia mencintai kamu dan dia mencintai mereka atau bahkan seperti saat ini Astrella mencintai Algis dan Algis mencintai Astrella. Namun siapa sangka, keduanya harus saling menjauh. Kalian percaya tidak, ada yang bilang mau sedekat apapun kamu dan dia, jika kamu bukan tulang rusuknya maka akan tetap dipisahkan. Dan, mau sejauh apapun kamu dan dia, jika kamu adalah tulang rusuknya maka kamu akan didekatkan bagaimana pun caranya. Dan di sini, mungkin. Astrella bukan tulang rusuk Algis.
Astrella benar-benar mencintai Algis, sungguh Astrella tidak pernah berbohong soal hal itu. Tapi apa yang bisa Astrella lakukan untuk hal ini, tidak ada pilihan lain lagi selain menjauh. Arina lebih membutuhkan Algis daripada dirinya, Astrella sangat menyayangi kakaknya itu dan bagi Astrella. Arina sudah cukup banyak mengalami penderitaan, apalagi dengan sakit yang ia derita. Astrella rela mengorbankan hatinya demi saudaranya, biarkan dia yang mengalami sakit hati. Kali ini ia menginginkan Arina bahagia bersama Algis.
Dan kejadian itu sudah berlalu 5 tahun lalu. Selama itu pula Astrella selalu hidup dibayang-bayang Algis dan Arina. Takdir meminta Astrella untuk mengikhlaskan Algis untuk bersama Arina. Sampai detik inipun Astrella tidak pernah tau kabar keduanya, baik Algis maupun Arina. Rescha pun seolah tidak ingin mengungkit kejadian 5 tahun lalu setiap menelepon Astrella. Rescha seolah bungkam tentang apa yang terjadi di sana. Dan Astrella pun berusaha tidak ingin tau tentang kabar Algis dan Arina.
Tepat setelah 5 tahun kepergian Astrella dari Indonesia. Hari ini ia harus kembali ke tempat di mana dirinya harus kembali diingatkan tentang kejadian itu. Bukan, bukan karena dirinya sudah melupakan semuanya lalu akan kembali ke sana. Ada alasan yang memaksa Astrella untuk kembali.
Rescha, kakaknya itu memaksa Astrella untuk kembali. Karena dirinya akan segera meminang wanita yang selama 5 tahun lebih itu selalu bersamanya, Arnetta. Wanita teman satu sekolahnya dulu, Astrella pun tidak pernah menyangka jika Rescha benar-benar serius dengan wanita imut itu.
Tampaknya di rumah sebesar ini hanya tinggal satu pria dan kedua orang tuanya. Jangan tanyakan di mana kedua anak gadis mereka karena setelah kejadian itu, keduanya sama-sama saling menjauh. Astrella memperhatikan sekeliling rumahnya yang masih tampak sama sepeninggalannya 5 tahun lalu. Tidak ada yang berubah, barang sedikit. Mungkin hanya perubahan warna cat rumah ini yang sudah tampak lebih cerah dari waktu itu.
"Rel?" panggil seseorang bersuara bariton yang menepuk bahu Astrella pelan. Menyadarka Astrella dari lamunan tentang rumah ini.
Astrella menoleh menatap Rescha dengan bingung. Sejak kedatangannya tadi pagi di rumah ini, Astrella belum istirahat padahal iya sangat lelah diperjalanan yang memakan waktu sangat lama. "Kenapa?" tanyanya.
"Istirahat gih, tar malem acara pertunangan. Kan ga lucu nanti gue mau tukar cincin lo malah ngantuk." Rescha mengusap puncak kepala Astrella lembut. Rescha tau masih banyak luka yang tersimpan di manik mata itu, manik mata terindah setelah mamanya. Rescha juga tau, berat bagi Astrella menghadapi semua ini.
"Iya nanti, gue masih kangen rumah nih," ucap Astrella lalu kembali memperhatikan sekelilingnya.
"Lo cuma kangen rumah doang?" pertanyaan Rescha membuat Astrella mengernyit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...