Algis Ganendra Alvredo,
Satu nama yang bisa membuat dunia gue jungkir balik, okelah mungkin ini terlihat lebay bagi kalian.
Tapi inilah faktanya.
Sosok Algis yang tampan, dingin, ketus dan cuek membuat gue penasaran.
Seolah dia punya daya tarik yang mampu menarik gue untuk mengenal seperti apa dirinya.
Gue kira,
Dia sama seperti pria lainnya, yang dengan mudah di taklukan hanya dengan pendekatan.
Tapi ternyata, hanya untuk mengenalnya pun terasa sulit. Dia punya tembok tersendiri di dalam hatinya.
Entahlah. Yang gue tau, gue menyukainya.
Bagaimana mungkin? Semua orang mengenal seorang Astrella sulit untuk menyukai laki-laki.
Terbukti dari sudah beberapa pria menyatakan perasaan padanya yang selalu berujung pada penolakan.
Aneh bukan? Iya, gue pun merasa kan hal yang sama jika pemikiran kalian seperti itu.
Gue ngerasa Algis narik gue, dia seperti magnet yang buat gue pengen selalu ada di dekatnya.
Tapi sekarang rasanya sudah berubah.
Sikap Algis berubah, hanya dalam hitungan hari.
Sejak dimana gue bilang suka sama dia, tapi dengan lantang dia bilang gak suka sama gue.
Tapi ada satu keajaiban bagi gue.
Algis meminta kita untuk berteman.
Awalnya gue kecewa, tapi bukan kah itu sebuah peluang?
Berawal dari teman terus punya perasaan?
HAHAHA hal itu yang selalu gue harapkan.
Ya, walaupun biasanya harapan tidak sesuai kenyataan. Tapi setidaknya gue pernah berharap.
Dan sejak hari itu, sosok Algis yang dingin dan ketus menghilang dari dirinya.
Yang tersisa hanya Algis yang care, ramah, dan sedikit meyebalkan.
Namun sangat membuat gue senang.
Setidaknya, ada satu kemajuan darinya.
Mengubah sikapnya ke gue.
Bagi gue gak ada hari terbaik selain hari itu. *Oke mungkin ini terlihat benar-benar berlebihan.
Benar-benar hanya Algis, yang bisa membuat gue benar-benar lupa dengan sosok Farzan.
Farzan yang seenaknya pergi meninggalkan luka.
Tapi sudahlah, kejadian itu sudah sangat lama. Gue gak mau untuk mengingatnya.
Kembali lagi pada Algis.
Sepertinya Algis memakai pelet. HAHAHA yakali masih jaman ya gak sih.
Tapi serius deh, gue gak pernah suka sama pria sampe segininya.
Segininya, dalam arti mengejar-ngejar orang yang jelas-jelas gak mau sama gue.
Tapi orang selalu bilang bukan?
Cinta butuh perjuangan.
Dan mungkin,
Ini adalah salah satu perjuangan gue,
Mengejar Algis walaupun gue gak tau apakah Algis mengejar gue atau orang lain.
Karena satu hal yang gue tau dari Algis, dia sudah mempunyai orang spesial di hatinya.
Tapi, gue juga selalu ingat. Jika janur kuning belum melengkung siapa saja masih berhak untuk memilikinya.
Okee sekian curhatan gue malem ini hehe. Kecup manja dari kembarannya Selena Gomez [Ast. Mirakh]
Astrella tersenyum membaca tulisannya sendiri. Baginya kata-kata itu terlihat lebay, tapi benar itulah yang ia rasakan saat ini.
Tangannya beralih meraih ponselnya, dan membuat instastory dari beberapa penggalan kata tulisannya.
Setelahnya dia menutup laptopnya, lalu turun ke bawah untuk ikut menikmati makan malam bersama keluarganya.
Yang Astrella rasakan.
Ia bahagia,
Selalu merasa bahagia, jika ada orang tuanya, Rescha, Arina, Levana, Ozora dan orang terpentingnya Algis.
***
Oke ini part tergajenya Astrella untuk Algis wkwkw.
Siplahh bodo amat.
Penting hepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...