[39] Mengenali

7.5K 307 4
                                    

Astrella berjalan bersisihan memasuki mall bersama Ardell. Seharusnya ia pergi ke mall bersama Algis, bukan Ardell. Tapi tadi malam Algis mengabarinya jika ia tidak bisa hari ini untuk membeli kado Kakaknya yang akan berulang tahun, makanya Algis menyuruh Ardell dan Astrella yang membelikannya. Lagi pula Ardell adalah sepupunya, otomatis ia juga pasti mengenal selera Adhara. Ardell juga akan membelikan hadiah untuk Adhara, Kakak Algis.

Sebenarnya Astrella sedikit kecewa karena Algis membatalkan janjinya, tapi Algis mengatakan jika itu urusan penting dan tidak bisa ditinggalkan. Astrella bisa apa selain mengatakan 'gak pa-pa'.

"Kita ke mana dulu Rel?" tanya Ardell membuat Astrella menolehkan kepalanya.

Astrella memandang penjuru mall lalu matanya tertuju pada sebuah toko baju yang Astrella ketahui di sana bajunya cukup terkenal dan bagus.

"Di sana aja!" tunjuk Astrella pada toko baju tersebut.

Ardell mengikuti arah telunjuk Astrella. Ardell mengangguk.

"Yaudah yuk!" ajak Ardell antusias.

Mungkin bagi orang yang melihat kedekatan mereka saat ini akan mengira jika Ardell dan Astrella adalah sepasang kekasih. Dan posisinya Ardell saat ini menggenggam tangan Astrella, awalnya Astrella cukup kaget dengan tindakan Ardell.

Tapi saat Ardel mengatakan jika Algis memintanya untuk menjaga Astrella dan berhubung hari ini mall sangat ramai ia tidak mau jika nanti Astrella tertinggal di belakang, dan bagi Astrella hal itu bukan masalah. Toh faktanya ia dan Ardell hanya sebatas teman.

Mereka berjalan diantara kerumunan orang, hingga akhirnya kaki mereka melangkah masuk ke dalam toko tersebut.

"Mau cari yang gimana?" tanya Astrella.

"Algis bilang sih cariin mini dress gitu aja, soalnya kalo udah pulang kerja Kak Adhara suka pakek baju kayak gitu."

Astrella mengangguk sebagai jawaban jika ia mengerti.

"Oh iya Kak Adhara tingginya berapa?" tanya Astrella ia takut salah memilih baju, apalagi dress jika terlalu pendek atau panjang pasti tidak enak di lihat.

"Hmm berapa ya gue gak tau," Ardell mendekat ke arah Astrella mengukur seberapa tinggi Astrella. "Nah tinggi lo sebahu gue, kira-kira Kak Adhara itu sebates dagu gue lah." Ucap Ardell yang sebenarnya tidak terlalu yakin dengan perkiraannya.

"Beneran?" tanya Astrella meyakinkan.

Ardell menyengir. "Gak tau sih, tapi kira-kira begitulah. Pokoknya masih tingga gue dibanding Kak Adhara."

"Yaudah kalo gitu." Astrella mengangguk.

Mereka berdua mulai mencari-cari baju yang menurut mereka bagus. Bukan mereka, lebih tepatnya hanya Astrella, Ardell hanya mengekori Astrella karena jujur ia tidak mengerti masalah seperti itu.

Hingga sekitar 30 menit mereka di sana, Astrella menemukan baju yang menurutnya bagus dan mungkin saja akan disukai oleh Adhara. Biasanya selera wanita itu tidak jauh beda apalagi jika masalah baju.

"Kemana lagi?" tanya Astrella saat mereka sudah melangkah keluar dari toko baju itu.

"Hmm," Ardell terlihat berpikir sejenak, ia bingung harus membelikan apa untuk Adhara. "Kalo sepetu aja gimana?"

Astrella mengangguk. "Boleh juga sih,"

Ardell kembali mengenggam tangan Astrella, mereka akan menuju toko sepatu yang Astrella suka kunjungi jika sedang ingin membeli sepatu.

Berhubung letak toko sepatu itu ada di lantai 3 mereka harus naik lift untuk menuju ke sana. Mereka berdua harus mengantri menaiki lift karena kondisi mall yang ramai membuat mereka menunggu sedikit lama.

SterneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang