[21] Pulang Bareng

8.4K 359 0
                                    

"Ngomong-ngomong udah ini kalian mau kemana?" tanya Ardell saat mereka melangkahkan kaki keluar dari kedak es krim.

"Hmm, mungkin pulang." Astrella melirik Arina. "Ya gak Rin?"

"Ah—iya kayaknya habis ini pulang." Ardell manggut-manggut dan ber-oh ria.

"Kalian kesini naik apa? Bawak mobil?" baik Astrella maupun menggeleng mendengar pertanyaan Ardell. "Terus?"

"Tadi sih perginya naik taksi online, baliknya paling naik taksi." jelas Astrella.

"Pulang bareng gue aja, kebetulan gue bawak mobil." tawar Ardell.

Arina menoleh ke arah Astrella dan berniat untuk mengangguk menerima tawaran Ardell namun Astrella lebih dulu menahannya.

"Eh. Gak usah Dell kita bisa pulang naik taksi kok." tolak Astrella halus sembari tersenyum.

Ardell menatap Astrella dan Arina bergantian. "Bareng gue aja Rel, lagian bahaya lo naik taksi malem-malem gini. Apalagi kalian cewek."

"Iya Rel bener kata Ardell kita ikut dia aja ya." ajak Arina mengiyakan ucapan Ardell.

Sialan Arina! Oon bangett, gue udah nyoba nolak eh dia malah mau-maunya. Umpat Astrella dalam hati.

Astrella melotot ke arah Arina, namun sepertinya gadis itu tidak peka akan kode yang Astrella berikan.
"Gak usah Dell seriusan deh, lagian kita bisa minta jemput Rescha kok." Lagi-lagi Astrella beralasan agar tidak Ardell yang mengantarkan mereka pulang.

"Kenapa sih lo kayak gak mau pulang bareng gue." selidik Ardell membuat Astrella salah tingkah.

"Ehmm— itu— gue cuma gak mau ngerepotin lo."

"Aelahh Rel! Santai aja elah, gue gak merasa direpotin kok." Astrella terlihat berpikir dan beberapa kali menatap Arina, dan respon gadis itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Jadi?" tanya Ardell lagi.

"Yaudah deh." jawab Astrella akhirnya. "Tapi bener ya kita gak ngerepotin lo?" ulang Astrella.

"Iya Astrella. Kalian gak ngerepotin gue." jawab Ardell lagi lalu tersenyum. "Yaudah yuk ke parkiran." keduanya hanya mengangguk lalu mengikuti Ardell menuju parkiran.

***

Saat ini Astrella, Arina dan Ardell sudah berada di perjalanan menuju rumah Astrella. Jarak mall ke rumah mereka sekitar 20 menit, belum ditambah macetnya kota Jakarta.

"Gimana lo sama Algis, Rel?" tanya Ardell menoleh ke arah Astrella yang duduk di sampingnya, sedangkan Arina duduk di belakang sendirian sambil bermain ponselnya, namun dia langsung menoleh saat Ardell memulai pembicaraan karena sedari dari hanya keheningan yang ada.

Astrella menoleh. "Ya gak gimana-gimana, biasa aja." ia terkekeh menetralkan dirinya agar tidak salah tingkah jika ditanya mengenai Algis.

"Tapi sekarang Algis udah baik lo Astrella." tiba-tiba Arina mencondongkan kepalanya ke arah depan hingga kepalanya ada di antara Ardell dan Astrella.

Astrella menatap tajam Arina. "Rin please jangan lemes!"

"Kok lo tau?" Ardell cukup tertarik dengan pembicaraan ini.

Sedangkan Astrella hanya bisa mendengus sebal, sudah bisa ia pastikan semua yang ia ceritakan pada Arina di kafe tadi sore semuanya akan keluar diceritakannya.

"Iyalah! Astrella kan selalu cerita apapun sama gue, termasuk tentang Algis-Algis itu." jelas Arina menjelaskan.

Astrella mendelik. "Jangan lemes Arina!"

SterneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang