[49] Curhatan Algis

8.5K 341 10
                                    

Setelah kepergian Algis beberapa menit yang lalu dengan alasan ke kantin untuk membeli makanan, Astrella duduk berhadapan dengan Adhara. Masih di tempat yang sama, ruangan Adhara.

"Astrella?"

Astrella mendongak karena ia sedang bermain ponsel, jujur ia merasa canggung hanya berdua saja dengan Adhara.

"Kamu deket sama Algis?"

Ia mengernyit, tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Adhara.

"Deket, hanya sekedar temen sekolah aja Kak," jawab Astrella ramah sambil menyunggingkan seulas senyum.

Adhara mengangguk sambil ber-oh ria, dia sedikit penasaran apa sebenarnya hubungan antara Algis dan Astrella. Mengapa mereka terlihat dekat? Dan tatapan Algis padanya menunjukkan sesuatu.

"Gimana Algis kalo di sekolah Rel?"

"Gimana apanya Kak?" tanya Astrella bingung.

Adhara mendengus, sedangkan Astrella sudah salah tingkah merasa tidak enak karena tidak memahami apa yang Adharan tanyakan.

"Sikapnya itu lho Rel, masih suka ketus gak?"

"Masih dong Kak! Pertama Astrella kenal Algis aja, dia ketus banget sama Astrella. Gak ngerti lagi deh," ucap Astrella bersemangat, entahlah ia selalu bereaksi seperti itu jika membicarakan tentang Algis.

Adhara terkikik. Ia sudah bisa menebak namun ia hanya penasaran saja.

"Tuh anak dari dulu emang gak berubah," ujar Adhara menggeleng heran.

"Hehe iya kak." Astrella bingung harus mengatakan apalagi.

Tok.. Tok.. Tok..

Hingga terdengar suara ketukan dari luar membuat keduanya sama-sama menoleh.

Tidak mungkin Algis, pikir Adhara.

Biasanya pria itu akan langsung nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.

"Masuk!" teriak Adhara yang tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya.

Cklek.

Suara pintu terbuka menampilkan sosok pria yang membuat Astrella tersenyum, namun berbeda dengan Adhara yang mengernyit bingung karena tidak mengenali siapa pria itu.
"Bang Rescha," ucap Astrella berdiri dari duduknya dan menghampiri Rescha yang berdiri di ambang pintu.
"Rel pulang yuk, udah malem. Mama nyuruh kita pulang," ujar Rescha lembut.

"Terus Mama?"

"Masih di sini, besok pagi baru pulang."

Astrella mengangguk, mengiyakan.

"Kak, aku pulang dulu ya. Sampaein juga ke Algis,"

Wanita yang dipanggil Kakak oleh Astrella menoleh menatapnya lalu tersenyum samar. Ia mengangguk, membuat Astrella membalas senyumannya.

Sedangkan Rescha yang sudah mengetahui jika Dokter itu adalah Kakak Algis tidak sedikitpun memasang wajah ramahnya.

Astrella yang terlebih dahulu keluar dan diikuti oleh Rescha namun sebelumnya ia sempat mengucapkan kata pamit kepada sang dokter.

"Saya permisi dok," ucap Rescha berlalu.

Adhara sempat bingung melihat sikap
Rescha yang sepertinya tidak suka melihat dirinya dekat dengan Astrella, entahlah Adhara tidak ingin memikirkannya.

"Lho kak, Astrella mana?"

Adhara tersentak saat mendengar suara Algis yang mengagetkannya.

"Ngagetin lo anjir!" omel Adhara kesal.

SterneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang